~03~

90 10 49
                                    

Wajib tekan tombol⭐sebelum membaca cerita!!!
Comment dibawah jika ingin mengetahui kelanjutan ceritanya❗

♡●○●♡

Happy reading......

Seona dan Seola sedang berbaring manja di ranjang single bed milik mereka masing-masing. Di dalam kamar besar bercatkan dinding berwarna putih tersebut, terdapat dua tempat tidur single bed untuk gadis kembar di keluarga Kim itu. Disana juga terdapat dua meja belajar yang menyatu dan juga dua lemari pakaian.

~Ilustrasi

Kamar keduanya selalu tampak sunyi dan sangat bersih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar keduanya selalu tampak sunyi dan sangat bersih. Karena setelah keduanya memasuki kamar, mereka akan langsung tidur atau hanya sekedar untuk berbincang ringan. Walaupun ada dua meja belajar disana, tetapi satu meja belajar itu masih tidak tersentuhkan.

Meja belajar Seola tampak sedikit berantakan karena terdapat beberapa lembar kertas diatasnya. Sementara meja belajar disampingnya, atau lebih tepatnya milik Seona terlihat sangat bersih karena sang pemiliknya sendiri tidak pernah menyentuh bahkan menduduki kursihnya.

"Kenapa kau mencampuri urusanku Kim Seola?". Tanya Seona setelah lama tidak bersuara.

Seola yang tengah fokus pada sebuah buku yang ia baca, tampak sedikit terganggu dengan pertanyaan kakaknya tersebut. Dengan malas ia meletakkan bukunya di atas nakas lalu menatap nyalang ke arah Seona.

"Aku? Mencampuri urusanmu?. Sejak kapan aku mau mencampuri urusanmu?!". Tanya Seola balik dengan disertai senyum mengejek.

"Chanyeol. Kenapa kau melindungi pria bodoh itu?!". Ulang Seona dengan nada tajam miliknya.

Seola terdiam cukup lama, netranya tampak menerawang sesuatu. Kedua tangannya ia letakkan di atas perutnya.

"Mereka semua berada di bawah perlindungnku". Ujar Seola tampa menatap lawan bicaranya.

Seona tampak menampilkan senyum sinisnya. Ia menatap heran kepada adik kembarannya itu. Tangannya terangkat untuk mengusak kasar surai pirangnya. Ia melempar kasar ponsel yang dingenggamnya di atas nakas.

"Apa hubunganmu dengan mereka Seola?. Teman? Sahabat? Atau saudara?". Tanya Seona dengan santainya.

Walaupun saat ini Seona sedang mencoba untuk bersikap santai. Tapi sebenarnya ia saat ini sedang mencoba untuk menahan rasa kesalnya pada adiknya tersebut. Sedari dulu seorang Kim Seona sangat membenci siapapun yang berani mencampuri urusannya, tak terkecuali kekasihnya atau bahkan keluarganya sekali pun.

Dalam kamus hidup seorang Kim Seona, tidak ada kata bantahan ataupun kegagalan. Karena dua kata tersebut sangat kramat bagi dirinya.

"Bukan urusanmu".

"Bagus Kim Seola, bagus!". Seru Seona disertai dengan suara tawa mengejek yang keluar dari bibirnya.

Setelah puas tertawa mengejek tingkah adiknya. Seona kembali terdiam dengan menatap tajam wajah Seola. Tangannya terkepal erat dan siap untuk dilayangkan pada wajah siapapun orang yang mengacaunya.

⚜Kim Sister's⚜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang