Tahan...

9.2K 689 16
                                    

Flashback on

"Yang harus kamu lakukan, keluar dari kampus. Berhenti kuliah, cari tujuan kamu, Lalu kejar."

Lisa terkejut setengah mampus. Dia harus meninggalkan UI? Kampus yang seluruh siswa siswi idam idamkan?
Gila saja.

"Om..."

"Sekarang om tanya, apa tujuan kamu saat ini?" 

Lisa punya satu tujuan saat ini.
"Restu Om, tujuan saya saat ini adalah restu Om."

"Tujuan kamu saat ini bisa buat hidup kamu jauh lebih baik Lisa"

"Maksud Om?" Lisa jelas dengan maksud Tuan Kusnadi. Meninggalkan kampus idaman sejuta umat bisa membuat hidupnya jauh lebih baik begitu?

"Tinggalin kampus kamu, Om beri kamu waktu 5 Tahun untuk merintis sebuah perusahaan. 5 Tahun dari sekarang. Saya gamau Jennie hidup kekurangan satu apapun saat hidup sama kamu dan Om minta cucu, biaya IVF ga murah, kamu harus kerja keras."

Lisa sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menyanggupi persyaratan dari Tuan Kusnadi kan?
Lisa benar benar menyanggupi itu.

"Okay"

"Tapi om,aku ga akan keluar dari UI" lanjut Lisa.

Tuan Kusnadi menaikkan sebelah alisnya.

"Aku akan menyanggupi permintaan Om yaitu membangun perusahaan, tapi Aku akan tetap melanjutkan kuliah Om" Jelas Lisa mantap.

"Why?"

"Orangtuaku, aku ga bisa ngebayangin reaksi mereka kalau tau aku keluar UI Om. Dan ya, biarkan aku tetep ngejar tujuan berdampingan dengan naluriku"

Tuan Kusnadi tersenyum, mendengar penuturan gadis yang dicintai sang putri membuatnya yakin, Lalisa tidak pernah main main.

"Kalau kamu bisa, silahkan"

Lisa menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk milik apartemen mewah tuan Kusnadi. Apartemen seluas ini hanya di huni oleh dirinya, dan selepas kepergian Tuan Kusnadi,Lisa menyadari kalau ia telah meninggalkan sesuatu.
Lisa meninggalkan Handphone nya di kamar Jennie.

Lisa kemudian mengubah posisinya menjadi duduk diatas ranjang, memegang kepalanya yang terasa berat. Serumit itukah memperjuangkan Jennie?

Lalu apa yang akan ia lakukan? Membangun sebuah perusahaan dalam waktu 5 tahun, ia bahkan tidak memilih modal dan bekal pengalaman sepeserpun.

Lisa kembali merebahkan tubuhnya, menutup wajahnya dengan bantal. Ia berpikir keras.







Keesokan harinya, di kediaman Tuan Kusnadi.

Jennie masih enggan beranjak dari kasurnya, ia berpikir apakah Lisa tidur dengan nyenyak? Dan apakah ia baik baik saja? Aish Jennie sangat merindukan Lisa nya.

Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Jennie.

"Masuk" ucap Jennie malas malas.

Masuklah seluruh anak kos dengan muka bantal mereka masing masing.
Mereka semua langsung menghambur diatas kasur milik Jennie seolah olah ini adalah rumah mereka sendiri.

"Gue tau Lo lagi ga baik baik aja" Ujar yang paling tua, Nyai Irene.

"Bisa gak mellow nya nanti aja? Kita sarapan dulu lah biar pas nangis nanti ada tenaga" Ujar Rosie tanpa dosa.

Sejak kapan menangis membutuhkan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral?

"Bisa ga si sarapannya sama Lisa?" Ujar Jennie Lesu.
Ayolah, Jennie sedang tidak nafsu makan.

TEMEN KOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang