Ada Apa Dengan Jennie

9.3K 946 100
                                    

Dari pulang ngampus,di bonceng Lisa,sampe udah nyampe kosan,Jennie kek orang ga punya semangat hidup.
Ngelamun terus.
Pandangannya kosong.
Lisa bahkan udah nanyain kenapa Jennie jadi kek gitu,tapi gaada jawaban.
Lisa juga udah berusaha buat Jennie ga ngelamun lagi.
Tapi ga berhasil.

Sekarang mereka udah nyampe kosan dan Jennie jalan ke kamar kayak mayat hidup.
Lemes banget,mana pandangannya kosong pula.
Lisa jadi ngeri sendiri liatnya.

Udah nyampe kamar Jennie langsung duduk diatas kasurnya,masih ngelamun.
Sejauh ini, yang Lisa tau, Jennie ga pernah kayak gini sekalipun masalahnya berat banget.
Mungkin kali ini masalahnya berat banget dobel dobel.

Lisa duduk disamping Jennie, tangannya merangkul bahu Jennie lalu mengusap usap bahu Jennie dengan ibu jarinya.

Jennie ngelihat Lisa, mata Jennie langsung berkaca kaca.

"Hiks" Jennie tiba tiba nangis dan memeluk Lisa erat.

Lisa hanya diam, ia juga memeluk gadisnya itu. Mengusap usap lembut punggung Jennie dengan lembut dengan tujuan menenangkannya.

Jennie masih menangis terisak-isak, Lisa masih diam tapi sebenernya juga mikir ada apa dengan Jennie nya?
Jennie ngelepasin pelukannya terus natap Lisa, tatapannya udah ga kosong lagi.

Lisa berbaring di kasur, Jennie juga. Mereka saling berhadapan lalu Lisa menarik Jennie kedalam pelukannya.

"Kamu kalo mau cerita,Aku pasti dengerin. Dari dulu kamu selalu cerita sama aku kan kalo ada masalah?" Ujar Lisa lembut lalu mencium kening Jennie.

Jennie mengangguk dalam pelukannya Lisa.

"Kamu serius gak sama aku?" Jennie akhirnya membuka suaranya.

"Serius" Jawab Lisa jujur.

"Kamu pernah mikir gimana nikahin aku ga?" Tanya Jennie, ia sedikit melonggarkan pelukannya lalu menatap mata Lisa yang terlihat sedang berpikir untuk menjawab pertanyaannya.

"Ya pernah" Jawab Lisa jujur.

"Gimana?"

"Hubungan kayak kita emang sulit di terima J, Negara, Keluarga,Bahkan agama nentang hubungan kita. Aku tau itu. Aku juga sadar aku Sekarang lagi ngelakuin dosa besar aku sadar,tapi aku gabisa..." Ucapan Lisa menggantung.

"Gabisa ninggalin aku?" Tanya Jennie.
Lisa mengangguk sebagai jawabannya.

"Udahlah jangan bahas ginian" Lisa menghela nafasnya, pikirannya berkecamuk.
Jika tadi Jennie yang melamun,sekarang gantian Lisa yang melamun.
Ia tidak bisa melepaskan Jennie.
Ia tidak bisa kehilangan Jennie.

"Kamu tau J? Aku bahkan udah mikirin ini saat pertama kali aku sadar aku jatuh cinta sama kamu. Kamu juga satu satunya cewek yang aku suka, dan aku ga tertarik sama cewek lain. Mungkinkah aku cuma belok sama kamu? Hah" batin Lisa.

Ia tau ini pasti berat untuk keduanya, hal ini benar benar sensitif untuk dibahas.

"Maaf Li" Ujar Jennie lirih.
Lisa membuyarkan lamunannya, menatap gadisnya dengan penuh kasih sayang.

"Kenapa kamu tiba tiba mikirin hal itu?" Tanya Lisa penasaran.

Jennie menghela nafasnya
"Karena aku pengen kamu nikahin" Jawab Jennie singkat.

Lisa menyentil kening Jennie pelan.
"Iya aku nikahin"
Lisa tentu saja serius dengan ucapannya.

"Janji?" Jennie mengulurkan kelingkingnya.
Lisa tidak membalas dengan mengaitkan kelingkingnya pada kelingking Jennie, namun Lisa hanya tersenyum.
Jennie sedikit kecewa menarik kembali kelingkingnya.

TEMEN KOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang