Vespa Merah

13.6K 1.1K 55
                                    

Jennie dan Lisa sedang berjalan menuju parkiran sambil mengobrolkan hal yang sesekali membuat mereka tertawa.

"Motor lo mana si lis?"
Jennie bertanya pada Lisa saat mereka sudah sampai parkiran.

"Ga bawa motor"

"Trus?" Jennie bingung

"Bawa Vespa" Jawab Lisa sambil mengambil Vespa merah yang terparkir rapi lalu menyalakan mesinnya.

Jennie ikut naik lalu menepuk nepuk bahu Lisa

"Gila,udag keturutan aja beli Vespa. Dulu cuma bisa ngoleksi fotonya sambil ngiler" Jennie mengingat ingat masa lalu ketika Lisa benar benar menginginkan Vespa.

"Nyicil ini" Lisa tertawa Jenaka begitupun Jennie.

Ga Lucu padahal njirr_-

Mereka berdua mulai mencari kos kosan di dekat kampus.

"Lis lis,itu ada kosan"

"Oke"

Mereka berhenti di depan bangunan bertingkat yang memang khusus buat kos an cewek.

Lisa menghubungi nomer telpon yang tertera di Banner terima kos an tersebut.

"Hallo, dengan siapa?"
Terdengar suara wanita paruh baya dari seberang sana

"Hallo bu, saya mau nyari kosan."

"Oiya mbak,ada yang masih kosong satu"
Jawaban ibu kos itu membuat Lisa mengerutkan keningnya,lalu sedikit menjauhkan Handphone nya dan berbicara pada Jennie.

"Kamarnya tinggal satu anjir"

"Bilang kalau kamu bawa temen" Jawab Jennie

"Temen saya juga ada yang nyari kos bu,gaada lagi ya kamarnya?"

"Satu kamar itu bisa di tempati dua orang mbak,kasurnya 2, kamar mandi dalam...ada Juga kompornya di dalam kalau mau masak"

"Oke Deal, kapan saya bisa liat kamarnya Bu?"

"Sekarang bisa mbak,mbak sekarang dimana?"

"Saya ada di depan kos kosan ini bu"

"Saya keluar,tunggu bentar ya"

"Siap"
Kemudian panggilan terputus.

Tak lama kemudian keluarlah ibu ibu dengan pakaian berdaster menghampiri mereka.

"Yang nyari kos kamu ya mbak? Sama mbak nya ini?"
Tanya ibu tadi

"Iya,saya sama temen saya"
Lisa menjawab,Jennie mengangguk angguk"

"Yaudah sini masuk, Vespanya di parkir situ mbak"

"Iya Bu"

Lisa memarkirkan Vespanya lalu berjalan mengikuti ibu kos, begitupun Jennie mengikuti Lisa.

Mereka sampai di depan sebuah pintu, lalu ibu kos membuka pintu itu menampakkan sebuah kamar dengan dua kasur, sebuah televisi, lemari dan sebuah meja yang di atasnya terdapat kompor untuk memasak.

"Masuk aja dulu, diliat liat mbak"

"Udah,saya ambil Bu. Deal"
Jennie membuka suara

"Loh Jen?" Lisa membisikkan "ga nanya harga? Untuk kos kosan ini bagus anjir ada AC nya pula"

"Lo lupa gue sultan?"

Lisa hanya mengangguk angguk

"DP berapa Bu? Terus kalau saya malam ini langsung tinggal disini bisa?"

"Bisa, dp nya xxx"

"Ini bu uangnya" Jennie menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan kepada ibu kos

"Ini kuncinya mbak, semoga betah"
Ibu itu memberikan kunci kepada Jennie lalu meninggalkan mereka berdua.

"LO GA NANYA SETAUN BERAPA? ATO GAK PERBULAN BERAPA?!!"
Lisa nge gas

"Santai kali lis,kalo lo merasa kemahalan bisa gue subsidi nanti"

"Njing, Untung temen"



























Jennie merebahkan dirinya pada kasur sedangkan Lisa? Ia sedang mandi.

Jennie sibuk memainkan HP nya lalu tak lama kemudian Lisa keluar dari kamar Mandi.

"Gantian mandi Jen,buruan. Lo bau"

"Iya iya ini gue mau mandi,mau liat?"

"Boleh"

"Lisa GOBLOK"

"Lah? Tadi nawarin?!"

"Becanda goblok"

"Serius juga gapapa Jen,cuci mata"

Jennie udah selesai mandi,dan ya Lisa lagi menata pakaiannya di lemari.

"Tolong tata punya gue juga dong Li"

"Iya"

Semua pakaian udah tertata rapi di lemari,Lisa merebahkan dirinya di atas kasur lalu memejamkan matanya lelah.

Sedikit cerita, Seorang Lalisa Maharani ini Turn Left, dia suka sama yang cantik walaupun dirinya sendiri ini cantik.

Dan singkat cerita,Lisa suka sama Jennie sejak Lisa kelas 7. Udah lama banget kan? Bisa satu kos bahkan sekamar sama Jennie ga pernah terpikirkan di pikiran Lisa.

Seneng? Jelas. Bayangin aja kalian bisa sekamar sama gebetan kalian? Seneng banget pasti.

Seorang Lalisa tidak pernah menceritakan perasaannya kepada Jennie Kusnadi ke siapapun, Lalisa hanya memendamnya sendiri dan gak ada niat jujur pada Jennie. Jennie straight dude, playgirl yang sering gonta-ganti cowok kayak ganti Daleman.

Beda sama Lisa yang selama ini belum pernah pacaran,ya karena selain perasaannya hanya untuk Jennie, ia memang tidak ada niat pacaran.

Hening, kamar yang diisi dua orang gadis itu tak ada suara sama sekali selain suara keyboard Handphone Jennie yang sedang membalas pesan pacarnya dan deru nafas Lisa yang memejamkan matanya berusaha untuk tidur.

"Li"
Jennie manggil Lisa

Lisa yang emang belum tidur pun cuma berdehem.

"Gue putus sama pacar gue" Jennie menatap sendu Lisa

"Terus? Bukannya udah biasa lo putus sama pacar Lo? Kenapa sedih? Cari yang lain lagi lah"

"Ini beda liiii"
Jennie merengek, mulai berpindah dari kasurnya ke kasur Lisa. Ia merebahkan tubuhnya di samping Lisa,memiringkan tubuhnya lalu memeluk Lisa erat.

"Dih ngapain"
Lisa berusaha menahan debaran pada jantungnya.

Jennie diam, masih terisak di pelukan Lisa. Lisa dengan sekuat tenaga mengatur debaran jantungnya agar Jennie tidak mendengarnya.

"Cerita deh Jen"
Lisa akhirnya membalas pelukan Jennie sambil mengusap usap pelan punggung gadis itu.

"Gue pacaran sama dia udah lama Li,gue pikir dia serius. Makanya kali ini gue seriusin,gue ga pengen Gonta ganti pacar lagi. Eh ternyata gue di putusin,dia ada yang baru. Giliran gue serius aja malah di mainin"

"Kenaek karmanya deh Lo"
Lisa tertawa renyah, sementara Jennie malah menukul dadanya keras membuat Lisa mengerang kesakitan.

"Sakit goblok"

"Bodoamat,salah sendiri temen lagi sedih malah diketawain"
Jennie mengerucutkan bibirnya, Lucu. Lisa gemes banget jadinya pengen cium.

"Maaf maaf, udah jangan nangis lagi. Tambah jelek Kusnadi"













To be continue......

TEMEN KOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang