Playlist : See the stars - Red Velvet
• • •
20.00 WIB Jakarta, Indonesia
Gadis itu melirik jam tangan nya yang menunjukan pukul 8 malam tepat lalu membuka pintu tempat lesnya dengan wajah lesu, ia mulai melangkah keluar. Penjelasan dari mentornya itu sungguh membuat kepalanya pening. Apalagi deretan rumus panjang akan menjadi momok saat tertidur nanti.
Di tengah perjalan pulang gadis itu merasakan tenggorokanya kering, ia berbalik arah beniat menuju minimarket dekat situ untuk membeli sebotol minuman. Namun gadis itu merasa ada bayangan seseorang yang mengikutinya dari belakang. Ia mulai ketakutan dan berjalan semakin cepat, orang dibelakangnya pun ikut mempercepat langkah.
Tangan kanan gadis itu berhasil dicengkram oleh orang dibelakangnya hingga langkahnya jadi terhenti. Nafasnya mulai tercekat, bersiap berteriak saat membalikan badannya.
Refleks gadis itu langsung melempar buku lesnya tepat di wajah orang itu. "HEYY APA YANG KAU LAKUKAN! HUAAAA MAU APA KAU, RASAKAN INI!" Teriaknya dengan lantang.
Orang yang dilempari dengan buku-buku tebal itu langsung melepas tudung jaket dari kepalanya.
"Kau gila? Hyaa ini sangat sakit."
Gadis itu sangat terkejut melihat wajah orang yang sangat dikenalinya itu."Jus-- tin apa yang kau lakukan? Kau mengagetkan ku!!! Kau ingin mati???"
Cowok bernama Justin itu segera menutup telinganya yang terasa peling karena teriakan cempreng milik gadis itu."Allen diamlah!" Justin mencoba mengarahkan telunjuknya ke depan bibir pink gadis itu untuk diam.
Allen membulatkan mata melihat jarak wajah Justin dengan wajahnya sangat dekat. Segera ia menepis tangan milik Justin agar menjauh dari wajahnya.
"Kenapa hah mengikutiku? Kurang kerjaan banget" Katanya sambil mengalihkan wajahnya yang memerah.
"Aku hanya iseng saja, jangan marah."
Justin hanya tersenyum nakal melihat gadis itu tengah kesal.Gadis bernama Allen itu mengelus dadanya sambil menghirup dan menghembuskan nafas berulang kali, mencoba untuk menahan amarahnya pada Justin. Tangannya sudah mengintruksinya untuk mencakar muka tanpa dosa Justin sialan itu, namun sebelum niat itu terlaksana tangan nya sudah digenggam dengan erat oleh justin.
Justin menarik tangan Allen dengan lembut dan membawa Allen untuk ikut bersamanya, Allen pasrah dan melangkah menuju tempat yang dituju Justin. Diam-diam senyum merekah di wajah Allen ketika melihat tangannya yang digengam erat oleh Justin.
Mereka sampai juga di sebuah taman luas yang ada danau kecil disana. Allen menatap Justin bingung, "Apa yang akan kau lakukan disini?? Jangan bilang kau mau menginap disini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Starlight
FanfictionTentang keinginan Allen dan Justin yang ingin menggapai bintang di malam itu, mereka sama - sama ingin menggapai bintang yang paling terang diantara bintang lainnya. . . "Di hari penuh bintang, membuat harapan itu tidak salah. Aku senang, Allen." ...