new world

79 6 1
                                    

*Semua yang ada disini adalah murni karangan saya sendiri! Jika ada kesamaan tokoh, latar dll. Itu semua adalah ketidak sengajaan. Terima kasih.*


Abigail Veelmart, gadis dengan tinggi 162 cm dan mata hazelnya menulusuri jalanan Edinwell, atau yang dulu dikenal dengan Inggris kini sedang ramai karna adanya festival Elizabeth di 32 Street.

Festival Elizabeth diselenggarakan 1 tahun sekali di seluruh penjuru Edinwell. Festival ini diadakan untuk memperingatkan wafatnya Ratu Elizabeth II, acaranya digelar dari pagi hingga sore.

Gadis dengan gelar Rozlien itu, memasuki sebuah area gedung tua layaknya kastil yang berada di pusat kota Edinwell. Gedung yang masih mempertahankan arsitektur Kota London pada saat negara Inggris masih bertahan.

"Selamat datang mrs. Veelmart" ujar salah seorang pengawal bernama Dalton, yang dibalas senyuman oleh gadis bersurai coklat tersebut.

"Bagaimana kabarmu dalton?"

Dalton menempelkan sebuah kartu di pintu masuk yang terbuka otomatis tersebut "Aku selalu baik nona"

Langkahnya menulusuri lantai dengan marmer di dalam Westminster Palace. Dari luar Westminster Palace masih memiliki kesan London lama, namun saat memasuki gedung parlemen Edinwell. Kesan kota Riyo (New London) lebih terasa dengan banyaknya teknologi yang ada.

"Mr. Aland sudah menunggu diatas nona"

"Baiklah. Terima kasih sudah mengantarku sampaikan salamku pada istrimu" ujar abigail sebelum akhirnya memasuki lift.

Robot keamanan didalam lift memindai wajah Abigail, sampai akhirnya terdengar scan complete. Dari robot tersebut.

"Kemana jalanmu mrs. Veelmart?" suara komputer terdengar didalam lift tersebut.

"Aku akan bertemu Harison Aland"

Tubuh Abigail berguncang kearah kanan mengikuti arah lift tersebut berjalan. Daripada naik ke atas, lift ini lebih memilih untuk melaju ke samping dan menimbulkan mual yang tak bisa ditahan oleh sang pemilik gelar Rozlien.

Pintu lift terbuka menampilkan beberapa orang dengan jas dan beberapa lagi mengenakan pakaian militer dari berbagai negara.

Mereka semua adalah para petinggi dan jenderal. Tak banyak yang Abigail kenal dari orang orang itu.

Abigail berjalan sempoyongan keluar dari lift tersebut. Holly shit! dia benar benar gak suka terjebak di lift tersebut apalagi kalo harus sendirian di lift tersebut. Bertahun tahun bolak balik masuk lift tersebut dan rasa mualnya masih belum reda.

Beberapa pandangan mata akhirnya tertuju pada satu satunya gadis di ruangan itu yang berjalan sempoyongan sambil memegangi dahinya. Oke, mungkin mencari perhatian adalah keahliannya sekarang.

Lelaki berjas yang sangat ia kenali pun menghampirinya "Abigail, kau telat 3 menit dari waktu temu"

"Selalu tepat waktu harison" Abigail memutar matanya jengah mendengar sambutan dari sahabatnya. 

Mereka berpelukan sebentar sebelum akhirnya Abigail menduduki salah satu kursi di ruangan itu.

"Sepertinya semua sudah hadir" Harison Aland menelusuri pandangan keseluruh penjuru ruangan rapat itu.

"Seperti yang kalian ketahui, keberadaan kalian saat ini adalah karena aku ingin memperkenalkan agen agen baru."

"Aku dan Emma sudah memilih sepuluh agen baru yang akan menjadi partner baru kalian." ujar harison

Emma wanita dengan rambut merah melanjuti ucapan harison "10 Agen yang kita pilih merupakan Agen yang telah menjadi trainee terbaik, dan mencapai penilaian 200"

"Namun tidak hanya mereka, kementrian Ero juga mengirimkan agen agen terbaik mereka, untuk melaksanakan misi kali ini."

Emma mengambil remot yang lalu menempelkan sebuah gambaran pada hologram yang berisi foto foto dari agen yang dikenalkan oleh Emma dan Harison.

"Mereka semua adalah 15 agen yang akan menemani kalian dalam misi ini" ujar Harison Aland.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.






Fyuh, terima kasih sudah membaca cerita ini. Cerita ini akan memainkan character dari 00Liner, i hope you guys like it.

Kakurenbo GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang