4 | Call

96 34 20
                                    

❝Cinta memekarkan payung untuk kita, melindungi rindu dari ngilu yang dihujankan waktu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta memekarkan payung untuk kita, melindungi rindu dari ngilu yang dihujankan waktu.

"Tadi yang nganter kamu siapa?" Laura menatap jendela dengan lamat memerhatikan kepergian Felix yang mulai beranjak dari halaman rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi yang nganter kamu siapa?" Laura menatap jendela dengan lamat memerhatikan kepergian Felix yang mulai beranjak dari halaman rumahnya.

Lily yang baru memasuki rumahnya berhenti sejenak meletakan sepatunya diujung rak dan mencoba untuk tidak mengubris pertanyaan kakaknya, degup dan gejolak hatinya masih belum stabil setelah mendengar Felix merindukan dirinya setiap malam. Belum lagi lelaki itu menyentuh dan menggenggam tanganya lembut setelah menyadari Lily memeluk dirinya.

"Teman aku, Kak."

Laura merinyit kemudian ia tersenyum menghadap Lily yang tengah kikuk, adiknya itu nampak seperti sedang dalam keadaan tidak sadar sepenuhnya.

"Yakin cuma teman?"

Lily mencoba untuk terlihat tenang dihadapan kakaknya yang tengah menggodanya dengan pertanyaan singkat yang kini sukses membuat kupu-kupu diperutnya kelabakan.

"I-ya, teman aja. Udah, Lily mau ganti baju dulu." Tanpa menunggu jawaban Kakaknya Lily lantas pergi meninggalkan perempuan itu sendirian diruang tamu.

Mendengar jawaban tersebut Kakaknya malah terkekeh kemudian pergi ke dapur membuat makan malam untuk mereka berdua. Sementara Lily, ia meletakan ranselnya di buffet. Kemudian gadis itu berjalan lunglai menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Rasanya lega saat mengetahui besok hari sabtu, ia tidak perlu sekolah dan bangun pagi.
Ditambah lagi moodnya cukup bagus setelah jalan dengan Felix tadi.

Setelah dirasa bersih Lily keluar dari kamar mandi dan turun menuju ruang makan. Lily mendapati Kakaknya yang sedang menata meja makan.

"Maaf ya, Kak. Nggak bantuin," ucap Lily seraya menarik kursi dari meja makan. "Nggak apa kali. Kamu makan duluan aja, Kakak mau mandi dulu,"

Lily mengangguk kemudian menikmati makanan dihadapanya, pikiran gadis itu masih saja tertuju pada Felix. Ia tidak bisa melupakan bagaimana Felix merapikan anak rambutnya setelah menginjakan kaki di rumah, dan bagaimana Felix memberi kecupan singkat sebagai ucapan sampai jumpa.

Lilyphilia | ft. Lee FelixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang