UNTUKMU YANG PERNAH SINGGAH, NAMUN HARUS BERPISAH

50 11 8
                                    

Ada yang pernah hadir, ia yang dulu sempat mengubah takdir, mengukir segala kenangan yang kini telah berakhir. Ada yang meninggalkan, ia yang dulu sempat berkata aku akan setia menemanimu dikala suka dan duka. Ada yang kini tersenyum, ia yang telah pergi menghianati. Puaskah dengan semua hal yang pernah kau lakukan? Oh, mungkin kau sudah melupakannya. Tapi maaf, kali ini akan kuceritakan kembali agar kau mengingatnya dan menyadari betapa rapuhnya aku ketika mengetahui kau bukanlah milikku lagi.

Dulu, kita pernah saling mengisi. Dulu, aku tak pernah menangis sendiri. Suka duka kita saling berbagi. Hingga pada akhirnya, waktu yang berkata untuk mengakhiri. Kejadian itu terlalu cepat untuk terjadi, terlalu sakit untuk diingat kembali, terlalu mustahil untuk diulangi, hingga akhirnya terlalu bodoh untuk ditangisi.

Disini, di kamarku, kubuka ulang kenangan lama ini. Sendirian, didalam heningnya malam, tanpa hadirnya bulan dan bintang yang kala itu tertutup awan. Walau sebenarnya sangat berat untuk mengingat kembali semuanya. Aku berusaha untuk menceritakan perjalanan awal yang begitu memberatkan hingga nantinya kutemukan hal yang begitu berarti sebagai pengganti sosokmu yang dulu sangat kucintai.

Entah kau yang terlalu kejam atau aku yang terlalu bodoh. Mungkin dulu aku terlalu lugu, terlalu berharap yang seharusnya tidak diharapkan. Ya, kau terlalu sempurna untukku yang biasa saja. Memilikimu untuk selamanya mungkin adalah hal paling gila yang pernah ada. Mimpi paling indah yang pernah kurasakan, namun akan berujung pilu saat terbangun dari tidurku.

Seperti yang dikatakan oleh sang waktu, aku tak akan bisa selamanya bersamamu. Kau meninggalkanku saat kau sudah menemukan bidadari surgamu. Tak apa. Biarkan waktu yang akan mengajariku untuk mengikhlaskan kepergianmu. Lagipula, memang kau pantas untuk mendapatkan dia yang lebih baik dari seseorang seperti aku.

Pagi setelah kepergianmu tak ada lagi notifikasi pesan darimu. Tak ada lagi ucapan selamat pagi yang mengawali hariku. Hening. Sepi. Entah butuh waktu berapa lama hati ini untuk memulihkan dirinya. Tapi tak mengapa. Akan kunikmati prosesnya. Aku hanya butuh waktu untuk sendiri. Sebelum akhirnya akan kuucapkan selamat tinggal pada kenangan.

Beberapa hari setelah kau memilih pergi untuk seseorang yang lebih kau cintai, aku merasa sedikit lebih baik dari sebelumnya. Melepasmu mungkin adalah hal yang tepat dibanding memaksamu untuk tetap menetap bersama orang egois sepertiku.

Untukmu yang pernah singgah, namun harus berpisah. Kuucapkan terimakasih telah mengajariku untuk mengikhlas yang seharusnya dilepas. Kepergianmu akan menjadi pelajaran berharga bagiku. Kepergianmu akan menjadi penguat hatiku untuk tidak lagi mengharap terlalu tinggi. Tak perlu dipeluk terlalu erat. Cukup pertahankan apa yang bisa didapatkan, dan tak perlu menahan kepergian dari seseorang. Lepaskan saja jika memang tak bisa diperjuangkan. Sadar, bahwa selama ini aku berpasrah untuk orang yang salah.


-----------------------------------------------------------

Terkadang, dari sebuah kehilangan,

Akan berbuah kelegaan.

------------------------------------------------------------

ILUSI HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang