Hari bahagia bagi David dan Amanda tiba, tapi ini adalah hari yang sangat menyebalkan bagi Dilara.
Ya, sekarang Amanda sudah sah menjadi ibu tiri Dilara yang artinya sekarang ia mempunyai kakak tiri.
Malamnya, Amanda dan Elisa membawa koper berisikan baju-baju. Karena mereka pastinya akan tinggal di rumah ini.
"Pah, Elisa mau kamar yang pintunya cat putih ya," ucap Elisa sambil saat David mengantarnya untuk ke kamar.
"Nanti bilang dulu ya ke Arabelle, takutnya dia gak mau," sahut David.
- Dilara Arabelle POV -
Aku masih duduk di sofa sambil menonton televisi. Menikmati chicken spicy yang sejak kemarin aku dambakan.
Di sampingnya terdapat minuman kesukaanku. Ya pink lava.
Menonton film yang aku suka ditambah makanan dan minuman favorit sangatlah sempurna. Apalagi, setelahnya aku bisa langsung pergi ke kamar dan berbaring dengan tenang.
"Arabelle, di mana?" panggil papa yang berada di lantai atas.
"Di sini," sahutku tak peduli.
Tak lama terdengarlah langkah kaki mendekat ke arahku. "Ara, kakakmu ingin tidur di kamarmu. Kamu mau pindah kamar kan sayang?"
Aku berdecak. "Ck, enggak mau lah." Aku pun berhenti memakan ayam lalu menatap papa. "Emang gak ada kamar lain?"
"Elisa kan maunya di situ," jawab papa.
"Pokoknya Ara gak mau," ucapku dengan keyakinan penuh.
"Ya udah kamu aja yang bilang sama dia," ucap papa lalu pergi dan masuk kamar.
Ah kini makanku terganggu. Aku pun dengan cepat menghabisakan makanan dan minuman lalu mematikan televisi untuk menuju ke kamar.
Ia harus menjaga kamarnya agar aman dari Elisa. Enak saja dia ingin tidur di kamarku.
Saat aku membuka pintu kamar, aku melihat Elisa dengan santainya sedang mengeluarkan baju-bajuku dari lemari.
"Heh! Ngapain kamu keluarin baju-baju aku?" sentakku pada Elisa.
"Iya lah, kan gue mau nempatin kamar ini. Ya mau gak mau lo harus pindah lah," sahutnya dengan santai.
"Siapa yang nyetujuin kamu tidur di sini? Sana pindah ke kamar lain!" Aku membentaknya.
"Gak mau!" balasnya lalu melemparkan baju-bajuku hingga berserakan. Detik selanjutnya aku membalas dengan menjinjing tasnya. Membuka resleting lalu melemparkan tas itu ke lantai bawah.
Baju milik Elisa kini berhamburan di lantai bawah, tante Amanda dan papa pun keluar dari kamar. Elisa buru-buru turun dan aku masuk ke dalam kamar lalu mengunci pintunya.
🌙🌙🌙
Siangnya, aku keluar kamar dan mengunci pintu. Kuncinya aku masukkan ke saku.
Setelah kejadian kemarin, beberapa kali tante Amanda dan papa memintaku keluar untuk memberikan penjelasan.
"Arabelle sini!" suara penuh perintah terdengar kembali olehku setelah lebih dari 2 tahun aku tak mendengarnya.
Aku pun menoleh dan menghampiri papa. "Ada apa?" tanyaku dengan santainya.
"Kamu ini bisa gak sih sopan sedikit sama kakak kamu?" tanya papa.
Aku menghela napas berat. "Aku bisa. Asalkan dia juga sopan sama aku, pah."
Tante Amanda pun akhirnya berbicara, menatapku dengan tatapan kecewanya. "Emang Elisa gak sopan kenapa?"
"Gini deh, tante pikirin aja. Dia dengan seenak jidat masuk kamarku dan keluarin baju-baju aku, dia ngusir aku dari kamar aku sendiri! Dia lemparin baju-baju aku sampe berhaburan," jelasku panjang lebar. "Ya aku balas aja tante, biar dia ngerasain gimana rasanya baju milik dia yang udah di susun dan disetrika dengan rapi berhamburan."
"Emang gak ada cara lain yang lebih baik dari itu?" tanya tante Amanda.
"Iya Ara, kamu terlalu kasar kayak gitu," timpal papa.
Aku tertawa sumbang."Itu udah paling baik tante, pah." Aku pun berdiri dan langsung pergi.
Aku akan membeli beberapa item untuk membuat bullet journal. Tak peduli dengan panas terik siang ini, ditambah perutku yang belum mendapatkan asupan sama sekali.
Aku menarik pintu besar di hadapanku. Mengeluarkan sepedaku dari garasi dan mulai mengayuhnya menuju toko buku yang ada di sekitar sini.
Aku memesan makanan secara online untuk dikirimkan ke taman. Nanti aku akan makan di sana, di bandingkan harus makan di rumah.
Oh ya besok aku akan melakukan pendaftaran ulang ke SMAS Meteora. Pastinya bersama Elisa yang sangat menyebalkan.
Ah gak jelas
Jangan lupa kasih bintang ya!— ♡ Sansan
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRER
Ficção AdolescenteHello, I'm Dilara Arabelle I admire someone silently Yes, right! I'm a secret admirer Come on! Follow my story Insya Allah update diantara selasa atau kamis tenang guys, ceritanya pake bahasa Indonesia kok hehe