The Second Time

11 3 0
                                    

- Dilara Arabelle POV -

"Makasih ya pak," ucapku sambil memberikan uang pada driver itu.

Aku duduk di kursi taman, menikmati burger dan french fries yang aku pesan. Menikmati semilir angin yang membuat rambut sedikit berantakan.

Aku melalaikan kresek berisi alat tulis karena terlalu menikmati junk food ini.

Aku menikmati kedamaian hidup.

"Ah padahal aku pengen sekolah di harapan bangsa lagi. Itu buat aku lebih tenang dan selalu bahagia." Aku bermonolog disela mengunyah french fries yang tinggal sisa beberapa lagi.

Aku memutuskan untuk pulang. Aku ingin tidur setelah merasa kenyang dan puas melihat keindahan sekitar.

Aku menghampiri sepedaku yang berada di parkiran sepeda. Menggantungkan kresek di stang sepeda lalu mulai mengayuhnya.

Namun, nasib siapa yang tau? Saat aku sedang mengayuh sepeda. Aku tersenggol oleh seseorang dan mengakibatkanku jatuh.

Telapak tangan dan siku lecet, rasanya terkena semilir anginpun sangat perih.

"Aduh maaf yaa," ucap perempuan dengan rambut ponytails. "Sodara gue bercanda gak tau tempat."

Aku mengangguk lalu memberdirikan sepeda. Mengusap siku dan telapak tangan. "Iya, gak apa-apa."

"Leon! Buruan minta maaf dong!" ucap perempuan itu sambil menyenggol lengan laki-laki bernama Leon.

"Eum, maafin ya. Sodara gue emang letoy banget disenggol dikit aja mentalnya ke mana," ucap laki-laki bernama Leon sambil menggaruk tengkuknya.

"Ah iya," sahutku.

Tapi, tunggu. Kayaknya aku tau cowok itu.

Dia mirip ....

Ah iya mirip laki-laki yang aku incar saat pendaftaran di SMAS Meteora! Apakah dia orangnya?

Tanpaku sadari, mereka berdua sudah pergi dan aku bukannya melanjutkan mengayuh sepeda untuk pulang, aku malah membuka ponselku dan mencari foto yang aku ambil saat pendaftaran sekolah.

Memastikan bahwa laki-laki bernama Leon itu, laki-laki incarannya atau bukan.

Saat aku telah menemukan fotonya, aku menyadari bahwa Leon — laki-laki tadi itu adalah orang yang diimcarnya.

Bibirku melengkung membentuk sebuah senyuman, rasanya aku bagaikan terbang ke awan.

Tunggu

Aku tidak sedang bermimpi kan?

Aku mencubit lengan dan pipiku, oh sakit. Itu artinya itu benar.

Akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya, aku juga kini tahu namanya. Semoga esok saat aku melakukan pendaftaran ulang, aku bisa kembali bertemu dengannya.

🌙🌙🌙

Aku sudah sampai rumah, aku memnyimpan sepedaku sembarang di garasi. Lalu masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamar.

Di sana terlihat Elisa dan tante Amanda sedang menonton televisi. Bersantai sambil memakan beberapa snack.

Mereka juga tak menyadari kehadiranku. Ok, itu sama sekali tidak masalah. Aku pun menaiki anak tangga dan setelah sampai di depan pintu, aku memutar kunci dan pintu kamar pun terbuka.

Akhirnya, aku sangat merindukan kasur. Kasur adalah tempat paling favoritku.

Aku merebahkan diri di kasur kesayanganku lalu tak lama terlelap tidur. Pergi ke alam mimpi.

— ♡ Sansan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang