4.AWAL MULA

546 54 4
                                    




















Vomen😊💜


























Matahari mulai muncul malu-malu di ufuk Timur, bersamaan dengan siulan burung terus bersautan menandakan waktu beraktifitas akan dimulai. Sama halnya dengan Lisa, gadis cantik bak berbie itu tengah berpacu dengan waktu mengejar bus yang tak kunjung berhenti. Salahkan saja dirinya sendiri yang begadang hanya untuk maraton drakor. Katanya drakor Is My Life.

Terserahlah yang pasti saking asik nya lari sambil melamun lagi-lagi suara keras bak toa yang sudah dikenal Lisa terdengar.

"LISAAA!!! BERHENTI DI TEMPAT"

Saking terkejutnya Lisa hampir terjungkal kedepan. Sesegera mungkin dia berbalik arah guna menemukan teman barunya itu. Dan benar saja teman barunya itu tengah berteriak sambil menyembulkan kepalanya di jendela mobil yang Lisa tebak dari siluet pengemudinya seorang paruh baya yang hanya memasang senyum simpul saat mobil itu tepat berada dihadapannya.

"Lisa-ya, kajja.... Berangkat bersamaku, aku yakin bus yang kamu kejar itu gk akan putar balik hanya untuk menjemputmu"

Lisa tak ingin pura-pura malu untuk menolak tawaran orang kali ini, karna yah.... Tau sendiri dia tidak ingin terlambat masuk sekolah, bisa rusak nama baiknya sebagai murid baru.






Keduanya kini tengah mengobrol ria sambil menunggu jam masuk berbunyi dibangku mereka tak tau sih apa yang mereka bicarakan tapi melihat ekspresi wajah mereka yang berubah-ubah, sudah pasti tidak hanya satu topik pembicaraannya.

Bel masuk sudah terdengar semua murid berhamburan duduk di bangku mereka masing-masing, hari ini mata pelajaran pertama adalah Matematika Wojin saem lah yang akan mengajar.

"Pagi semua"

"PAGI SAEM"

"Hari ini kita lanjutkan materi kemarin-Lisa apa kau sudah berteman dengan semua murid"
Sekarang pandangan saem tertuju kearahku.

"Ne saem... Mereka semua baik-baik. Tidak ada alasan untuk tidak bisa berteman dengan mereka"
Benar bukan, mereka semua baik-baik jadi tidak ada alasan untuk tidak berteman. Ya walaupun sedikit berlebihan...

"Baguslah kalau begitu. Nah sekarang mari buka buku lalu mulai belajar"

Pelajan sudah berlalu sekitar 1 jam itu tandanya masih ada 1 jam lagi sebelum istirahat. Aku dan Rosse sudah selesai mengerjakan tugas saem yang ada di papan tulis, hanya saja kami pura-pura sedang menulis agar tidak terlalu mencolok bahwa kami sudah selesai.

"Lisa-ya bisa minta tolong sebentar"

"Ne saem"

"Antarkan buku absensi ini keruang guru ya"

"Ne saem"

Langkah kakiku begitu santai menyusuri lantai koridor. Bisa kulihan betapa seriusnya murid-murid belajar dikelas.

1

2

3

"Assa, aku menemukannya"
Riang Lisa bangga karna menemukan ruang guru yang saem Wojin maksut.

Setelah mengantarkan absen ke ruang guru aku bergegas pergi menuju kelas. Wah,,,, apa itu sepertinya tadi aku tidak melihat anak basket itu di lapangan-ah,,,,, aku hanya fokus kearah tiap kelas tadi bukan kearah lapangan, pantas saja aku tidak ta-

"AWASSSS!!!"

Oh tidak, layaknya meteor yang akan jatuh ke bumi bola basket itu melayang tepat dikepalanya. Dengan gerakan reflek Lisa menutupi bagian kepala guna menghindari serangan bola tadi.

BUGH

Kok tidak sakit, gumam Lisa

"Ekhem"

"Buka matamu"

Apa ini, kenapa ada suara namja di balik tubuhku....

Tunggu, suara namja. BERARTI BOLA ITU KENA DIA DONG.
Dengan cepat ku dongakkan kepalaku kearah namja yang tadi melindungiku.
Ya tuhan, tampan sekali dia. Tunggu bukankah dia anggota dari BANGTAN BOYS. Siapa ya namanya,

Kim,,,,



Kim,,,


KIM TAEHYUNG.
Saat kuacari presensinya,sudah tidak ada kemana dia, ah,,, kesana.
Bukankah sakit jika terkena lemparan bola. Aku juga masih ingat seberapa cepat bola itu melayang kearahku tadi. Baiklah akan aku pastikan.

"Sunbae-nim tunggu"
Kusejajarkan langkah kakiku dengannya.

"Sunbae terima kasih sudah menolongku"

"Hm"

"Sunbae apa itu sakit?"

"Hm"

"Sunbae apa sudah baikan?"

"Hmm"

Hm lagi, Lisa tidak bisa bersabar lagi.sambil terus berjalan menyusuri koridor yang penuh dengan jejeran loker, dia terus berguman menyalahkan dirinya sendiri yang harus berurusan dengan Sunbaenya yang irit bicara ini.

"Sunbae katakanlah sesuatu, aku ka-
Kalimatnya tercekat lantaran Sunbaenya yang tadinya berjalan didepan kini memutar badannya, ah- ralat mungkin menghimpit dirinya sehingga punggungnya harus bertabrakan dengan kerasnya pintu loker, sedangkan tangannya bertumpu pada dada bidang Sunbaenya ini.

"Jika kau menghawatirkanku, maka tetaplah disisiku"

Deg









































"YAK!!!! KIM TAEHYUNG, LALISA MANOBAN APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!"














Vote💜
Komen bisa menambah minat menulis😊💜

SunbaenimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang