04

250 45 10
                                        

Semester Kedua di Tahun Kedua

#
#

Perth berangkat sekolah dengan lesu namun saat melihat Saint berjalan didepannya dia langsung mengejarnya dan memanggil Saint.

"Hei!" Teriak Perth pada Saint, yang dipanggilpun menoleh ke belakang.

"Kamu... Perth kan?".

"I-iya!" Perth menjawab dengan senang dan tersenyum.

"Maaf, karena telah membuatmu cemas ya Perth..." Saint tersenyum sedih dan merasa bersalah.

" Tidak apa Saint.."

Saint membuka tasnya dan  memberikan buku harian yang dibawanya.

"Ini.." Dia memberikan buku catatan harian kembali pada Perth. Perth menerimanya dengan senang.

"Syukurlah kamu sudah terlihat sehat Saint.."

Perth dan Saint sama-sama merasa senang. Mereka berjalan bersama sampai sekolah.

Disekolah Pak Chen mengenalkan murid pindahan baru.

"Akan Bapak perkenalkan murid pindahan baru, Masuklah..!"

Seorang murid laki-laki memasuki kelas dengan perlahan dan mulai membuat heboh anak-anak perempuan.

"Perkenalkan, namaku Mean, mohon bantuannya..."

"Wah... bukankah dia..." guman Sammy ketika melihat Mean di depan kelas memperkenalkan diri.Sammy terkejut dia langsung bisa mengenali kalau Mean adalah orang yang ada dirumah sakit saat Saint pingsan.

" Oke... ada pertanyaan dariku..! Kamu tinggal dimana..?" Tanya murid perempuan di bangku depan.

"Pattaya.. tapi sampai SMP aku tinggal di Bangkok, karena itu ini seperti pulang ke kampung halamanku." Jawab Mean.

" Selanjutnya...! Kamu ikut klub apa?" Tanya Bua.

"Basket.. sudah dari SD soalnya. "

"KERENNYA..." anak perempuan merasa sangat senang seperti mendapatkan pangeran baru.

Mean berdiri di depan kelas namun yang pertama diperhatikannya adalah Saint yang duduk dikursinya.

Pak Chen menyuruhnya duduk di meja belakang.

"Kalau begitu kamu duduknya disebelah sana ya..."

"Baik.."

Mean berjalan menuju bangku di belakang. Saint memperhatikan Mean yang berjalan ke mejanya.

" Meski perlakuan Bapak pada cowok tampan agak ketat tapi tolong kalian semua bisa akrab dengannya ya." Canda Pak Chen.

" Baik..." jawab para murid.

" Ada apa?" Tanya Perth pada Saint yang terus memperhatikan bangku belakang.

Saint mengalihkan pandangannya kepada Perth.

"Tidak ada apa-apa.." jawab Saint menggelengkan kepala.

Dari mejanya Mean memperhatikan Perth dan Saint dengan sedikit muak.

Didepan kelas Sammy menjelaskan bahwa akan ada acara festival dan kelas mereka tentu saja harus berpartisipasi.

"Telah ditentukan, yang kita tampilkan adalah... pada festival sekolah nanti kafe ala Hawai yang menjual kue dengan hiasan yang dibuat oleh para cowok tampan!".

"YEYYY...!" Semua murid bertepuk tangan dengan ceria...

" Ditambah lagi, berdasarkan hasil voting perwakilan cowok yang terpilih adalah... Mean dan Mark... Oke kalian berdua tolong maju ke depan!".

One Week Friends (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang