Chap 5

2K 220 9
                                    

Sesampainya Hyomin di dorm T-ara, ia melihat sekeliling dorm dan tampak sekali sudah gelap pertanda para member sudah berada di alam mimpi mereka masing masing. Ia menghembuskan nafas kasarnya seraya berjalan memasang saklar lampu dorm.

"Kelihatannya mereka sudah tidur" Ucap Dara.

"Mungkin saja begitu, Khamsamida karna telah mengantarku pulang" Ucap Hyomin tersenyum manis.

"Sama sama. Kalau begitu, kau tidurlah. Ini sudah malam. ingat! Jangan begadang arraseo?" Ucap Dara di akhiri tanya yang dibalas anggukan oleh Hyomin.

Dara mengelus puncak kepala Hyomin lembut seraya menatapnya teduh.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Selamat malam dan selamat tidur Hyomin-ah" Ucap Dara lembut.

"Nde. Hati hati di jalan" Ucap Hyomin tersenyum.

"Tentu" Ucap Dara.

Dara pun keluar dari dorm T-ara lalu menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya itu ke Dorm 2ne1.

Setelah kepergian Dara, Hyomin menghembuskan nafasnya. Biasanya, jika ia pulang larut malam maka yang selalu akan menunggunya adalah Jiyeon dan setiap kali ia sampai di dorm sehabis pergi, Jiyeon akan selalu menyambutnya dengan suka cita.

Tapi, semenjak kejadian tadi, Jiyeon tidak menyambutnya ataupun menunggunya pulang.

Bayang bayang Jiyeon yang selalu menyambutnya pulang pun terbayang kembali di otaknya.

"Yey! Hyomin eonnie pulang! Selamat datang eonnie, mari masuk aku merindukanmu. kenapa kau lama sekali pulangnya? Aku mencemaskanmu eonnie" Ucap Jiyeon seraya menggembungkan pipinya lucu.

"Hiks, Hiks, Hiks, Eonnie, Jihyun eonnie tak mau mengalah main gamenya dengan Dino, Hiks, Dino kesal!" Rengek Jiyeon ketika Hyomin baru saja pulang sehabis melakukan syuting iklan.

Ya. Banyak yang berkata bahwa Jiyeon itu seram, dingin, sombong. Tapi, itu semua terhancurkan oleh sikap asli Jiyeon yang sebenarnya seperti Anak Kecil yang berusia 6 tahun dan hanya Para member yang mengetahui itu.

Hyomin pun melangkahkan kakinya dan menuju ke kamarnya bersama Jiyeon. Dilihatnya, ranjang Jiyeon yang kosong.

Hyomin hanya bisa pasrah dan mengganti pakaiannya dengan piama dan tidur. Besok ia akan memperbaiki hubungannya dengan Jiyeon.

***

Hyomin pov.

Keesokkan paginya, aku bangun lebih awal dan membuatkan sarapan untuk para member karna hari ini, giliranku yang akan membuatkan sarapan untuk mereka.

Aku menyambar celemek yang tergantung di lemari dan memakainya. Aku berniat membuatkan masakan kesukaan Jiyeon pagi ini yaitu, Pancake Coklat.

Biasanya, Jiyeon akan memelukku dari belakang ketika aku sedang membuat pancake kesukaanya bahkan, ia tak segan segan mencolekkan jarinya ke adonan pancake lalu memakannya.

"Yak! Jiyeon-ya, jangan makan adonannya! Itu belum siap! Nanti kau akan sakit perut!" Ucapku.

"Ini enak eonnie" Ucap Jiyeon seraya mengemut jarinya yang teroles adonan pancake itu.

"Tidak boleh!" Ucapku menahan kepalanya yang senbentar lagi akan menjilat pinggiran mangkok adonan.

"Swedwikwit swaja eonnie!" Ucap Jiyeon tak jelas karna aku menahan kepalanya dengan sangat kuat.

"Andwae! Tak boleh! Hyat!!!" Larangku seraya menggeram kuat menahan kepalanya.

"Kumohon eonnie, sedikit saja" Ucap Jiyeon sembari berusaha menjilat adonan kue di pinggiran mangkok.

The Leader's Secret Love (YeJisu ft. MinYeon From T-Ara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang