Part- 4

4 1 0
                                    

Happy Reading Readers....
___________

Setelah Sonia berada didepan pintu ruangan Bosnya, ia langsung mengetuk pintu itu tiga kali.

"Masuk" Sonia membuka pintu itu pelan setelah mendapat persetujuan  dari dalam sana.

Gadis itu berjalan dengan langkah pelan, Bernegosiasi dengan pikirannya bertanya tanya apa yang akan ia dapatkan dari ruangan ini? Ruangan yang mendominasi warna hitam perpaduan abu-abu, tempat ini lumayan besar tapi bisa dilihat  disana hanya ada beberapa barang yang ada. Bahkan bisa dihitung dengan menggunakan jari saja. Terlihat sekali kalau Bosnya ini orang yang simpel tidak mau ribet.

" Duduk!" perintah sang Bos yang langsung dituruti olehnya. Setelah satu menit diam, Sonia memberanikan diri untuk bertanya.

"Ada apa, pak? Apa saya melakukan kesalahan fatal?". Tanya Sonia dan hanya gelengan yang ia dapat.

Sonia terheran." Jadi pak?"

Bagaimana tidak membuat Sonia bingung dengan hal ini. Karna tidak biasanya Bos mereka memanggil karyawannya jika tidak ada hal penting atau membuat kesalahan yang begitu fatal dan Sonia merasa tidak melakukan opsi yang kedua. Atau mungkin saja ada hal penting yang ingin dibicarakan? Mungkin saja Pemecetan? Oh tidak tidak tidak. Sonia mengeleng gelengkan kepalanya berusaha megenyahkan pikiran negatifnya terlebih lagi ia sering telat walau cuman 5 menit memperkuat ketakutan Sonia.

Seseorang yang berada didepan Sonia terkekeh dengan tingkah Sonia yang begitu lucu dimatanya.

"Mengapa kamu menggeleng gelengkan kepalamu seperti itu? apa kepalamu sedang sakit?" Tanya Deon yang mulai khawatir.

Sonia menggeleng"Tidak pak, Saya sedang tidak sakit."

"Terus?" Tanya bosnya penasaran.

"Tak apa pak!". Jawab Sonia canggung.

"Oh, baiklah.. jika memang tidak apa apa. kalau begitu kamu boleh keluar!".

HA? WHAT THE FUC--kk??

Sonia.. dilarang mengumpat apa lagi sama bos sendiri. Ah yang benar saja? setelah 2 jam menghabiskan waktu berharganya didalam sini, hanya itukah yang Sonia dapat? kediaman? perasaan mencekam dan tatapan laknat dari bosnya, hanya itu saja? Katakan pada Sonia wahai dunia.. Sonia menggerutu dalam hati gadis itu juga sempat sempatnya mengucap sumpah serapah kepada bosnya.

Sonia berdiri dari tempat duduknya" Baik, pak. Kalo begitu saya permisi dulu."

Baru saja ingin melangkah, Pak Deon memanggilnya kembali.

"Sonia..?." Panggil Pak Deon.

"Iya pak ada apa?"

"Namamu Sonia Grizelle..?"

"Iya pak, Nama saya Sonia Grizelle.  Emang ada apa pak?" tanya Sonia dengan perasaan aneh.

Pak Deon terkekeh melihat reaksi Sonia" Tidak ada, Nanti pulang bareng saya."

HA? Ini tidak benar. Sonia terkejut dengan penuturan bosnya. "Maaf pak saya membawa kendaraan sendiri dan saya juga tidak ingin merepotkan bapak." Jelas Sonia tidak enak.

"Oh baiklah. Saya juga tidak memaksa, mungkin lain kali saja kita pulang bersama" Jawab Pak Deon dengan senyuman yang begitu manis.

Tapi Sonia bisa merasakan dimata pak Deon ada sedikit rasa kecewa namun ditutupi dengan seulas senyum dibibirnya. Dan Sonia Bodoamat!.

"Panggil saja saya Deon, tidak usak pake 'Pak'. saya tidak suka, Paham?"

"Baik pa--pak. Maksud saya Deon,"

In Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang