Part- 6

3 1 0
                                    

Happy Reading Readers :)

_____________________________

Seth memicingkan matanya saat seseorang yang ia kenali berlari dilapangan, Sonia Grizelle. Gadis itu tengah berlari bersama siswa siswi lainnya. Seth menatap gadis itu dari jauh sesekali tersenyum saat gadis itu mengusap keringatnya.

Maniss kali... Batin Seth.

"Sonia kan, Bro? Ngapain lari lari gitu dilapangan?," Tanya Zayn yang baru datang dan disusul oleh Danu dari belakang, kemudian mereka duduk disamping Seth.

"Mengejar sesuatu yang tidak pasti, mungkin.."Sahut Danu.

"Buat apa dikejar, Cewek itu prinsipnya digapai bukan menggapai!," Jawab Zayn sok bijak.

"Iss apaan sih kelen dua. Nyemak bener jadi orang."

"Ada yang panas, gayesss," Danu terkekeh.

"iya ini lagi usaha ko dek, Mengejar adek yang tak pernah kugapai"

Tawa keduanya pecah. Seth mendengus lalu beralih menatap Sonia yang masih berlari. Menghiraukan keduanya yang masih meledeknya.

Seth tekan kan, Sonia pasti bisa ia gapai kembali. Untuk saat ini Seth memberikan waktu dulu kepada Sonia agar bisa menenangkan hatinya.

*****

Panas terik mengenai kulit Sonia sesekali ia mengusap dahinya yang dipenuhi oleh keringat. Ia mendengus, tak habis pikir dengan guru Matematika mereka itu. Memberikan hukuman yang tidak tanggung tanggung, Berlari 20 kali putaran.

Dan yang paling membuat semua murid kesal adalah diujung lapangan ada Pak Kyler yang sedang mengawasi muridnya yang sedang menjalankan hukuman. Takut takut bila muridnya tak melaksanakan hukuman darinya.

"Pak berapa kali putaran lagi sih pak?" Tanya Dimas salah satu muridnya.

"10!"

"Buset dah banyak bener. Udahan yah, pakk.. Capek tau pakkk," Ujar salah satu siswi dengan rok ketat." Ami ga bisa lari nih pak, rok Ami nanti sobek,"

"Siapa suruh pamer badan, Udah tau ini sekolah masih aja make baju kurang bahan," celetuk Dimas dari kejauhan.

"Maklum Dim, Orang kismin sih... Beli baju pun gak mampu,"

"Tapi gue denger dia ngakunya anak donatur. Jadi berita itu bohong dong,"

" Hoaxs di percaya!"

"Diem deh! ga usah ngurusin hidup orang!"

" Dih... buang waktu, emak bukan, sodara juga bukan, Anak apalagi,"

"yaudah diem!" bentak Ami.

Dimas memutar bola matanya malas" Ni anak dibilangin malah ngeyel."

"EHEM!"
Semua melanjutkan larinya setelah berhenti sejenak, dan lebih mendominasi saat tatapan pak Kyler begitu tajam menatap mereka.

"Son gue capek nih..."

teman di sebelah Idel mendengus" Emang cuman lu doang yang capek? kita kita juga capek kali," Kata cewek itu tak santai.

"Selo dong, lagian gue ga ngomong sama lu! jadi diam aja ga usah nyaut nyaut keg burung beo!," Balas Idel tak kalah sengit.

skakmat. cewek itu tak berani berbicara lagi, Ia diam dan mempercepat langkahnya menjauhi Idel yang sudah emosi.

"Son.. gue capek banget nih..."keluhnya.

"Ya mau gimana lagi..." Balas sonia pasrah.

Seandainya saja ia tidak melupakan untuk mengerjakan Pr-nya dirumah ini tak akan terjadi. Ia tak akan lari lari seperti ini. Karna semalam ia benar benar lelah Sonia jadi lupa jika ia punya tugas dan tak sempat memeriksa bukunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang