Part- 3

9 1 0
                                    


Happy Reading, guysss:)
____________

Pagi pagi sekali Sonia sudah menginjakan kaki dikelas. Ia langsung duduk dan menatap sekelilingnya. Masih sepi, hanya beberapa orang saja yang baru datang. Karna merasa bosan Sonia mengambil ponsel didalam tasnya lalu menghidupkan data seluler, baru beberapa detik sudah ada banyak notifikasi dari youtube, Wa, Instagram, dan aplikasi lainnya. Sonia  merasa muak rasanya ingin dekali menghapus aplikasi itu tapi sayang Sonia masih membutuhkan ini.

To: Sonia

He Kuda! gue udah didepan rumah lo, Cepet keluar keburu telat! GPL!!!🔪

Dahi Sonia menyerngit saat membaca sebuah pesan dari Idel, sahabatnya. Buat apa idel ke rumah nya, minta sedekah? Pikir Sonia ngawur

To: Idel
Ngapain?

Idel melebarkan matanya saat membaca pesan dari Sonia. Idel kembali mengetik membalas pesan Sonia dengan perasaan kesal

To: Sonia

Tinggal keluar aja apa susahnya!

To: Idel
Kok ngegas?😕

To: Sonia
Sonia tai yang cantiknya melebihi tai, mikir dong kan gak mungkin gue datang kesini buat nonton bioskop pastinya gue jemput lo lah! Gimana sih?😒😪

To: Idel
Untuk saat ini anda kurang beruntung, karna saya sekarang sudah berada disekolah🙈😂

Di dalam kelas Sonia sudah tertawa terbahak bahak hingga memegang perutnya yang terasa sakit, ia membayangkan gimana ekspresi Idel nanti pada saat mereka jumpa pasti mirip muka gorila.

Sedangkan  dilain tempat Idel sudah mencak mencak menghentakan kakinya beberapa kali ke tanah dan mengucap serapah Sonia yang tidak memberitahunya  bahwa ia akan cepat datang kesekolah. Orang orang yang lewat pun hanya menyerngitkan dahi melihat tingkah anak sekolah itu serasa seperti orang gila yang berbicara sendiri. Idel hanya menunduk malu dan segera masuk kedalam mobilnya dan menjalankannya.

Butuh setengah jam untuk Idel sampai disekolah. Sebenarnya jarak antara rumah Sonia dengan jarak sekolah tidak terlalu jauh, kira kira hanya lima belas menit diperjalanan, Tapi karna ini kota Jakarta jangan heran lagi dengan yang kata macet.
'Huh Menyebalkann!' Rutuk Idel dalam hati

Idel sampai didepan kelas dengan perasaan campur aduk, ia kesal juga takut. Kesal karna Sonia dan takut karna ia sudah terlambat enam menit. Wajah idel sudah tidak bisa digambarkan lagi bagaimana takutnya ia sekarang untuk masuk ke kelas, Idel mencoba menggunakan lima jarinya untuk menanyakan apa dia masuk saja apa tidak. Seperti anak SD saja, tapi ya sudahlah  dimulai dari jari jempol masuk enggak masuk enggak Ma-masuk.. Idel mengembuskan nafasnya pelan, menetralkan nafasnya yang tidak baraturan serta menyemangati dirinya sendiri. Pasti bisa! SEMANGATT IDELL!!!  Dengan kaki yang bergetar dan tubuhnya panas dingin Idel mencoba mengetuk pintu sekali, tidak ada jawaban. Lalu Idel mencoba mengetuk pintu itu kembali.

"Permisi bu...".

Krikkk krikkk

Idel sama sekali tidak mendegar apa pun dari dalam kelas, sejak gadis itu datang hingga saat ini sedikit pun suara tidak ia dengar. Kelasnya begitu tenang tapi mencekam,  aura aura hitam terasa hingga sampai diluar. Idel kembali mengetuk tapi kali ini dengan suara yang sedikit keras. Seumur umur Idel baru kali ini terlambat merasakan gimana rasanya berdiri diluar dengan perasaan yang tak biasa.

"Syuttt.. syuttt.... Del, woy Dell masuk aja" Ucap sang ketua kelas melalui jendela dengan suara pelan. Namun sayang Idel tidak mendengar apa yang Dafid katakan.

In Your DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang