"Aku mau jelasin soal yang kemarin. Tapi sebelum itu kita makan dulu." Dirga akan menjelaskan prihal formulir pendaftaran lomba yang akan diikutinya pada Jeje,karna gadis tersebut ternyata masih marah padanya.
Tadi pagi pun,Jeje berangkat diantar oleh papanya. Ia menolak Dirga menjemput seperti biasa,mood gadis tersebut masih belum membaik.
"Makan dulu baksonya,nanti dingin ga kamu makan lagi." Dirga melihat Jeje yang masih berkutat dengan layar ponsel.
"Jee.."panggil Dirga geram.
Gadis itu berdecak sebal."Ck,,Iya iya aku makan" Jeje makan terburu-buru saking kesalnya sampai ia tersedak.
Mana dia kasih 5 sendok sambal lagi. Tenggorokan perih banget, batuk-batuklah akhirnya sampai matanya berair.
"Pelan-pelan," Dirga menepuk-nepuk punggung Jeje khawatir.
"Ini gara-gara kamu tau Dir!!! Cepet jelasin kertas itu!" sungut Jeje tidak sabaran.
Cowo tersebut malah mengambil segelas Jus jeruk kemudian menyodorkanya pada Jeje yang masih kepedasan.
"Minum dulu,kamu kepedesan."ucap Dirga lembut.
Setelah Jeje meminum Jus jeruk itu sampai setengah gelas,Dirga mulai membuka suara.
"Aku mau ikut lomba lagi Sya." Syana sontak membulatkan kedua matanya kaget, Jus jeruk yang baru ia minum tadi pun serasa ingin keluar lagi tapi ia tahan.
"Ikut lomba?" koreksi Jeje barangkali ia salah dengar tadi.
Dirga mengangguk.
"Bareng si monkey lagi ?"ringis Jeje.
"Senja, Je!" ralat Nana membenarkan.
"ish iya dia! Kamu kan udah kelas 12,seharusnya fokus sama ujian kelulusan aja Dir! lagian prestasi yang kamu raih buat mengharumkan nama sekolah pun udah lebih dari cukup." perotes Jeje tidak setuju.
Sebenarnya ia bangga dengan Dirga karna memiliki otak yang sangat pintar,Namun dibalik itu semua Jeje merasa tidak rela jika kekasihnya itu harus kembali disatukan dengan Senja.
"Perihal aku di satu kelompokkan sama Senja itu Ibu Eka yang nentuin."ujar Dirga memberi sedikit penjelasan.
Namun Jeje seakan menutup kedua telinganya, dan tidak memperdulikan penjelasan Dirga barusan.
"Kalian berdua kan emang andalan SMA Bakti, jadi ga aneh Ibu Eka milih kalian berdua." miris sekali Jeje.
Jeje menunduk sedih,air matanya tiba-tiba menetes begitu saja. Dan seperti ada lubang besar di dada nya,sakit sekali.
"Je.."panggil Dirga lirih,dirinya bingung harus berkata seperti apa saat ini.
"Hmm?" Jeje tetap mencoba tegar,ia segera menghapus kasar jejak air matanya.
"Aku titip Kiky sama kamu ya?" kening Jeje berkerut,kiky? Siapa lagi dia? Apa orang yang akan menikung hubungannya dengan Dirga? Oh tuhan kenapa banyak sekali yang ingin memisahkan Jeje dengan Dirga sih.
Seakan tahu isi kepala kekasihnya, Dirga langsung menjawab."Kiky itu nama kucing yang kita selametin kemarin"
"Ara yang kasih nama."tambahnya.
Jeje bernafas lega, ternyata dugaan tadi salah. Lagipula untuk apa Dirga menitipkan selingkuhannya pada dirinya? konyol sekali.
Jeje hanya takut Dirga meninggalkan nya itu saja, ia sudah terlanjur menyayangi lelaki itu.
"sampai berapa hari?"tanya nya penasaran.
"3 hari." jawab Dirga tanpa basa basi.
Selama itu? Oh tidak,Jeje pasti akan rindu cowoknya ini. Apakah dia akan baik-baik saja disana? Bagaimana jika disana ada banyak wanita cantik yang nantinya menggoda Dirga? Apa pacarnya itu akan aman dari godaan Senja si monkey betina itu?
Mungkin saja Senja si ratu ular itu sedang merencanakan sesuatu untuk merebut Dirga darinya. Itu tidak boleh terjadi! Jeje tidak boleh memberikan itu terjadi!
Bagaimana ini fikiran buruknya sulit sekali dihempaskan. Bayang-bayang Dirga yang bermesraan dengan Senja terlintas dibenaknya.
"Kamu jangan berfikiran yang negatif mulu, kasihan otak kamu."ujar Dirga.
"Jangan cemburu. Karna aku juga udah punya satu cewe! Kamu Je!" sambung Dirga memberikan senyuman mautnya pada Jeje.
Seketika fikiran negatif yang tadinya terus bermunculan dikepala Jeje kini hilang ntah kemana. Digantikan oleh pemandangan yang sangat menyejukkan mata.
You make me so crazy! Damn it :" batin Jeje menjerit.
Tapi tunggu,
"Kamu belajar ngegombal dari siapa hah?" tuduh Jeje memincingkan matanya.
"siapa yang ngegombal sih Je? Aku itu cuman ngasih tau." elak Dirga tertawa.
"Hal-" ucapannya terpotong saat tiba-tiba salah satu teman Dirga datang, membuat raut wajah Jeje cemberut kesal. Menganggu saja pikirnya.
"HEY BRO! GUE GABUNG YAKK"
"Ngapain sih duduk disini ?" tegur gadis itu setelah Radit sudah duduk disebelah Dirga sembari meletakkan nasgor miliknya dimeja.
Raut muka lelaki yang bernama lengkap Raditya Atlaska itupun cengo seketika, lalu merotasikan bola matanya jengah.
"Heh lo kata ni kantin milik kakek moyang lo apa?" sungut Radit menyinyir.
Jeje mengerucut kan bibirnya kesal, Dirga yang melihatnya memilih melanjutkan makan mencoba tak menghiraukan keduanya.
"Yakan bisa duduknya disana tuhh sama Ka Angga!" tuding Jeje.
"Mon maap! Lo galiat? si Angga lagi makan sama siapa? Itu temen lo kan,si Icha? Mereka udah ngusir gue duluan. Dan sekarang gue diusir lagi? Mati aja kali y gue?" keluh Radit mengelus-elus dadanya mencoba bersabar.
"Makanya punya pacar!"ketus Jeje kembali menyeruput jus jeruknya.
"Percuma kalo cinta sepihak mah" ledek Radit menjulur kan lidahnya sengaja meledek Jeje.
Gadis itu menahan emosi, nafasnya naik turun tak beraturan. Ia mencondongkan tubuhnya lalu menarik paksa rambut Radit membuat oknum yang menerima jambakkan brutal tersebut berteriak histeris.
"iiiiihhh lo tuh bisa gak! Sehari aja ga gangguin gue sama Dirga?!!"
"Ahkk-Sya sumpah ini sakit! I-iyaa maaf! Cuma bercanda woyyyy! Lepasin rambut ganteng gue nanti rontokkk" keluh Radit berusaha melepaskan cekalan tangan Jeje dari kepalanya.
Namun nihil,tenaga perempuan itu sangat kuat ternyata jika sedang menjabak rambut.
"DIRGAA! TOLONGIN GUA ANJINGAN! BINI LO NIH BAR-BAR BET BUSEDD!"
Dirga yang melihat adegan miris tersebut pun memutuskan melerai keduanya, saat satu persatu pelanggan kantin melirik mereka tak suka.
TBC.