16

120 16 0
                                    

Semenjak kejadian itu, Beomgyu jadi males banget ngobrol sama Reina. Beomgyu berpikir, kayaknya Reina bener-bener udah move-on deh dari diri nya.

Padahal nggak gitu.

Waktu itu, Reina pas nyampe rumah langsung memegang dada nya. Rasanya sesek banget.

Reina beneren seneng banget Beomgyu ngajak pulang bareng. Reina seneng Beomgyu yang menghampiri nya duluan. Tapi, Reina nggak boleh egois.

Beomgyu udah punya Taehyun, masa iya Reina ngancurin kebahagiaan Beomgyu karena keegoisan nya? Itu pikiran Reina.

Tapi sekarang Reina udah mulai biasa aja. Dia juga lebih sering jalan sama Soobin dan mulai lupa sama Beomgyu.

Semenjak hari itu, mereka jadi mulai menjauh lagi. Entah karena Reina udah terlalu sibuk sama Soobin, atau Beomgyu yang udah gamau peduli lagi sama Reina. Reina nggak tau, yang jelas mereka tiba-tiba udah jarang berhubungan lagi.

Ini hari Sabtu pagi. Masih jam 10 pagi. Reina baru aja keluar dari Indomaret yang ada di kompleknya.

Bertepatan dengan itu juga, gadis itu menatap kaget ke arah lelaki yang sekarang berjalan menghampirinya.

"Rei."

Jujur. Reina kangen Beomgyu. Reina kangen suara nya.

Reina tersenyum,
"Eh Gyu! Ngapain?"

"Mau beli minum sih," balas Beomgyu mengusap tengkuknya canggung.

Reina hapal banget kalo kayak gitu tuh Beomgyu lagi gugup.

Tapi kenapa Beomgyu gugup coba? -rei

"Oh yaudah, gue duluan ya." Reina berpamitan.

"Eh tunggu," Beomgyu menahan lengan Reina.

Reina menatap ke lengan nya yang dipegang, membuat Beomgyu buru-buru melepaskan tangan nya.

"Itu.. tungguin gue dong, sebentar aja."

Reina mengangguk, "Yaudah cepetan."

Beomgyu tersenyum dan segera masuk ke Indomaret.

Reina menghembuskan nafas lega.

"Gue sampe nggak tau kalo daritadi gue nahan nafas," gumam Reina pelan.

>>>>

Sekarang Beomgyu sama Reina lagi jalan berdampingan. Tapi nggak ada yang buka suara. Canggung banget.

Kalo orang yang ngeliat dan gakenal mereka, pasti ngira nya mereka cuma orang asing aja yang jalan berbarengan. Padahal, kenyataan nya, mereka temen dari kecil.

Mana ada temen dari kecil secanggung ini? Reina menggerutu dalam hati.

Beomgyu berdehem,
"Gimana lo sama kak Soobin?" tanya Beomgyu memecahkan keheningan.

Reina menatap lurus ke depan,
"Ya gitu lah."

"Udah jadian?"

"Belum sih, lagian juga gue gamau jadian. Kayak gini aja gue udah seneng."

Beomgyu tersenyum miris, lalu memandang ke arah jalanan.

Tuh kan, dia udah bahagia tanpa gua -beomgyu

"Turut seneng, kalo gitu."

"Lo gimana sama Taehyun?" tanya Reina.

Reina sebenernya gamau nanya. Kayak apa ya? Nyesek aja gitu nanya nya.

Tapi daripada perjalanan menuju rumah mereka canggung gini kan?

Beomgyu menghela nafas pelan.
"Gue ga ada apa-apa sama Taehyun."

Reina menoleh.
"Hah? Maksudnya? Lo gantungin dia? Beomgyu! Jangan jadi cowok brengsek ya. Gue nggak suka."

Beomgyu menggeleng, "Nggak gitu, Reina."

"Terus gimana?"

"Gue nggak bisa jelasin sekarang."

"Maksudnya? Kenapa gitu?"

"Karena waktunya nggak tepat. Masa iya gue ceritain sambil jalan gini? Feel nya nggak dapet ntar."

Reina hampir aja mengumpat.

"Ih lo tuh ya! Terserah deh."

Beomgyu tertawa kecil lalu beberapa detik kemudian berhenti melangkah.

Reina yang menyadari, ikut berhenti melangkah dan menoleh ke belakang.

"Kenapa berhenti?"

Gue harus jujur -beomgyu

"Nanti sore lo nggak kemana-mana kan?"

"Nggak. Kenapa?"

"Beneran? Nggak ada jalan sama Soobin?"

"Iya, nggak ada. Kenapa nggak?" desak Reina penasaran.

"Oke. Gue mau jujur sesuatu sama lo."

Deg.

Kenapa jantung Reina mendadak berdebar nggak karuan gini?

"Sok serius lo ah." Reina tertawa hambar.

"Gue emang serius."

Reina terdiam mendengar nada Beomgyu dan wajah nya yang juga menatap Reina serius.

"Seserius itu?"

"Seserius itu."

Reina mengangguk.
"Oke. Di kafe depan komplek ya?" Reina berbalik, hendak melanjutkan langkah nya menuju rumah.

"Gue harap abis lo ngedenger kejujuran gue, lo nggak ngebenci gue."

Walau itu nggak mungkin -beomgyu

Reina menegak mendengar perkataan terakhir Beomgyu.

Gue harap ini bukan kejujuran yang menyakitkan -rei

Gay BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang