19

121 14 0
                                    

"Rei, Reina! Lee Reina!"

"Eh apa?" Reina mengerjapkan matanya, tersadar dari lamunan.

"Lo dari tadi kenapa sih? Bengong mulu! Mikirin apa?" tanya Lami aneh.

"Nggak ada kok." Reina menggeleng pelan. "Kenapa manggil?"

"Itu, di cari kak Soobin."

Spontan Reina menatap ke arah pintu kelas, terlihat Soobin yang sedang melambaikan tangan dan tersenyum ke arah nya.

Reina lantas bangkit,
"Udah rapih belum?"

"Udah-udah. Sana cepetan, samperin pangeran lo," celetuk Yena yang sedang bermain ponsel.

Reina mendengus malas,
"Pangeran ndasmu."

Reina berjalan ke arah Soobin yang sudah menunggu nya di depan kelas.

"Kok kamu nggak bales chat kakak?" tanya Soobin ketika Reina sudah berdiri di depan nya.

"Maaf kak, aku ga sempet cek hape."

Takut ada chat dari orang yang mau gue hindari -rei

Soobin mengangguk mengerti,
"Gapapa. Mau ke kantin?"

"Ayo deh."

>>>>

"Reina, di makan bakso nya."

Ucapan Soobin barusan membuyarkan lamunan Reina.

"Eh iya kak."

"Kamu kenapa? Kayaknya hari ini nggak fokus banget. Ada masalah?" Soobin menatap Reina intens. "Kok mata kamu bengkak? Kamu abis nangis?"

Ya gimana nggak bengkak, orang kemarin seharian gue nangis terus dirumah... -rei

"Nggak ada masalah apa-apa kok, kak. Ah ini sih gara gara abis nonton drama hehe." Reina menyengir membuat Soobin menggeleng maklum.

"Dasar," ujar Soobin sembari mengacak pelan rambut Reina.

"Eh ada Reina."

Reina lantas mendongak mendengar ucapan seseorang. Itu Hyunjin.

Bersama Jinyoung dan.... Beomgyu.

Di detik itu juga, Reina nggak sengaja menatap Beomgyu. Cowok itu juga menatap ke arah nya. Mata mereka bertubrukan.

Dan mendadak Reina kehilangan selera makan nya.

Reina berdiri dan meraih tangan Soobin, membuat Soobin dan ketiga pemuda itu mendelik kaget.

"Ayo, kak. Aku udah kenyang."

Reina menarik Soobin pergi dari situ, membuat Hyunjin melipat dahi bingung.

"Lah? Kok tiba-tiba pergi sih?"

Jinyoung menatap ke arah Beomgyu yang memasang ekspresi datar.
"Lo ada masalah sama Rei?" tanya Jinyoung.

Beomgyu mendengus lalu menggeleng malas.
"Nggak ada."

>>>>

"Kenapa, Rei?" Soobin bertanya ketika mereka berada di depan ruang laboratorium.

Reina melepaskan tangan nya dari lengan Soobin.

"Nggak apa-apa kok, kak. Maaf kak, gue tiba-tiba nggak pengen bakso."

"Kamu ada masalah?"

Reina cuma diam aja, nggak ngeiyain, nggak ngejawab pokoknya.

Soobin meraih satu tangan Reina dan megenggam nya. Gadis itu refleks mendongak kaget.

"Kakak selalu ada buat kamu kok."

Reina merasa beruntung banget punya Soobin di sisi nya. Dia jadi nyesel. Kenapa dia nggak dari dulu jatuh cinta nya sama Soobin? Reina pasti nggak harus mendengar kenyataan pahit itu kalo Reina bersama Soobin dari dulu.

"Kak..."

Soobin menarik Reina ke pelukan nya. Menepuk-nepuk pelan punggung gadis itu.

"Kakak disini."

Saat itu juga, Beomgyu yang berdiri nggak jauh dari mereka terdiam kaku. Beomgyu nyesel banget mutusin buat balik ke kelas, ngambil ponsel nya.

Kalo hape gua ga ketinggalan dikelas, gue ga akan ngeliat pemandangan menyakitkan ini. -beomgyu

Gay BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang