1.7 : Hah?

2.6K 459 212
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




























Gue diantarkan ke rumah oleh Kak Chanyeol. Usai dia bilang dapetin hati gue tadi, kami jadi canggung dan berujung gue makan buru-buru. Tapi akhirnya dia bisa mencairkan suasana dan membuat semuanya seperti semula. Kan udah gue bilang apa, gue tuh udah merasa dia bakal ngedeketin gue karena dari awal tuh kelihatan banget.

Saat gue sampai di rumah, dia menahan tangan gue sebelum gue sempat turun dari mobilnya. "Kenapa, kak?"

"Saya boleh numpang buang air gak di rumah kamu? Saya beneran kebelet nih..." dalam hati mah gue gak mau, cuma gue tau rasanya kebelet tapi gak ada WC tuh gak enak banget. Gue akhirnya mengiyakan kemauannya dan masuk ke dalam.

"Mami, Zura pul- Loh Kak Jihoon ngapain disini?"

"Mau liat cowok yang katanya berani deketin cewek gue." katanya santai. Dia sekarang duduk di sofa ruang tamu tepat di dekat pintu. Gue memang gak melihat mobilnya karena mungkin ditaruh di bagasi. Gue juga gak melihat keberadaan mami di rumah. Mungkin di kamar.

"Maksud kamu itu saya?" tanya Kak Chanyeol balik. Gue mulai merasa ada aroma-aroma gak enak. Bukan karena kotoran yang ingin dibuang Kak Chanyeol, tapi aroma pertengkaran di mata Kak Jihoon.

"Lo emang dosennya, tapi gak harus deketin begitu. Buang-buang waktu orang."

"Eh denger ya, pendek, saya gak pernah memaksa Azura buat nerima saya. Salah ya saya suka sama pacar orang?"

"Salah lah kalau cowoknya gue."

Gue teringat niat Kak Chanyeol ke rumah ini dan menawarkan dia untuk ke toilet sebelum melanjutkan perdebatan. "Kak, bukannya mau ke toilet tadi awalnya?"

"Oh iya. Sampai lupa gara-gara ada orang pendek, berisik, galak, hidup lagi. Dimana toiletnya, Ra? Tunjukkin ke saya." gue pun mengantarkan Kak Chanyeol ke toilet tamu di dekat dapur. Saat kembali ke ruang tamu Kak Jihoon menatap gue tajam. Serem banget...

"Kak-"

"Itu tuh dosbimnya?"

"I- iya.. Jangan galak-galak dong, kak.. Aku takut dia nilai skripsi aku jelek, nanti kalau skripsiku dipersulit gimana?"

"Lo takut sama skripsi atau sama gue?"

"Sebenernya lebih takut sama Tuhan sih, kak.."

SEMESTA || Lee Jihoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang