0.5 : Sleepless

4.1K 571 54
                                    


Vote before reading ❤
Vote sebelum baca, okay?

Enjoy~

Enjoy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

























Capek.

Jenuh.

Mau nyerah.

Butuh rehat.

Supaya sehat.

Tapi apa daya semua harus sesuai dengan reality.

Ekspetasi kita boleh tinggi. Tapi masalahnya, kadang terlalu tinggi juga gak boleh. Lebih tepatnya sih, gak bisa. Gak akan kesampaian. Contoh, bermimpi jadi orang kaya boleh, tapi kan semuanya juga harus berusaha. Harus ada upaya. Gak bisa langsung kaya kecuali lo anak konglomerat tujuh turunan. Kalau lo terlahir tau-tau jadi cucu raja inggris gapapa. Lah ini? Manusia biasa banyak kekurangan yang amat memalukan aja sok-sokan mau kaya tanpa berusaha.

Ah, sori. Sebenarnya itu reminder buat diri gue. Kadang gue mau rehat, tapi mau cumlaude juga. Jadi kayak usaha dan mimpi gak sejalan.

Kadang gue tuh mikir, gue itu kurang apa. Dari semester awal gue selalu absen tanpa bolong. Bolongpun karena gue sakit, bukan cabut. Dan gue tugas selalu jalan. Setelah dikasih gue langsung kerjain dan kalau bisa dikumpul sebelum deadline ya gue kumpul. Lumayan kan buat nilai plus di mata dosen.

Tapi ya apa daya. Gue tetap manusia biasa yang bisa ngeluh. Mungkin banyak temen gue yang iri dan selalu mengelu-elukan gue sebagai mahasiswi ter-rajin atau sebagai calon mahasiswi terbaik nanti pas lulus. Tapi, dibalik semua itu perjuangan gue bukan main.

Kalau capek, gue tetap forsir diri gue sendiri bahkan sampai mimisan. Seluruh tugas yang mau dikumpul selalu gue cek berkali-kali, gue revisi, dan berujung bergadang. Bahkan pernah sampai gue tulis ulang karena gue rasa sangat buruk.

Orang-orang sekitar gue. Mami, papi, Kak Jeonghan, bahkan Kak Jihoon, selalu jadi pengingat gue. Alarm hidup lah istilahnya. Semuanya selalu aware gue supaya ingat badan sendiri.

Misal Kak Jeonghan bilang :

"Eh, lo itu dikasih badan bukan buat alat. Tapi dikasih badan untuk lo gunain semampunya. Lo kira lo itu vakum cleaner otomatis yang kerjanya bolak-balik tanpa henti kayak di rumah Joshua?"

Terus Kak Jihoon bilang :

"Gue gak tau ya lo bego atau kurang cerdas. Tapi seharusnya dengan umur segitu dan ukuran otak yang udah lebih besar dari manusia purba zaman pleistosen awal lo harusnya tau kapan waktu buat stop and rest your mind and body."

SEMESTA || Lee Jihoon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang