Bertemu lagi di musim gugur, di mana kau akan melihat dedaunan kuning jatuh dan langit biru yang indah. Seperti malam-malam di musim gugur biasanya, malam ini cukup dingin, namun kau tetap akan menemukan begitu banyak festival Halloween yang diadakan pada malam 31 Oktober ini. Setiap sekolah pun biasanya memiliki Festival Halloween tahunan sendiri, seperti SMA Gangnam.
SMA Gangnam, sekolah menengah atas yang paling elit di Seoul. Tidak sembarangan orang bisa menjadi murid di sekolah ini. Hanya mereka, anak dari orang-orang kaya dan disegani yang akan diterima. Jika kau tanya apakah sekolah seperti ini benar-benar ada, jawabannya ya. Kau bisa melihatnya sendiri sekarang. Barisan mobil-mobil mahal sudah terparkir di halaman sekolah.
Malam ini, para murid SMA Gangnam berkumpul di hall sekolah untuk merayakan Festival Halloween yang rutin diadakan setiap tahun. Setiap murid yang datang wajib mengenakan kostum apapun sesuai keinginan mereka. Mulai dari kostum seram sampai kostum dan dandanan ala Harley Quinn dan Joker pun ada.
Ekspresikan dirimu untuk malam ini dan berpestalah!
Ya, setidaknya itulah potongan kalimat yang dikatakan oleh Ketua OSIS SMA Gangnam saat festival dimulai. Saat perayaan seperti ini, biasanya para murid bermain Trick or Treat juga Truth or Dare. Jika kau tak memberikan treat, kau akan dikerjai.
"Nayeon!! Truth or Dare!"
"Omoo jangan aku, ku mohon. Kau selalu memberikan pertanyaan dan tantangan aneh." ujar Nayeon.
"Bukankah permainan ini berlaku untuk siapapun? Jika kau tak mau bermain dan bersenang-senang, untuk apa kau datang ke sini? Umm?" ujar Hwang Hyunjin dengan kostum cupid, salah satu teman kelasnya yang sangat senang membuat kegaduhan di kelas, di lapangan, di mana saja, ia adalah biang kegaduhan.
"Baiklah, dare."
"Umm.. kau serius memilih dare?"
"Ya, aku serius. Lagipula jika aku memilih truth, pertanyaannya akan sama anehnya dengan tantangan yang kau berikan."
"Oke, sekarang cek rekeningmu dan perlihatkan kepada seluruh orang yang ada di hall ini hihi." Ujar Hyunjin.
"Omoo! Shireo."
"Ayolah ini hanya tantangan. Lagipula semua murid di sini juga tidak akan terlalu kaget dengan isi rekening satu sama lain, tidak akan berbeda jauh, bukan?" Hyunjin menaik-turunkan alisnya sambil tersenyum.
"Tapi—" Hyunjin menggandeng Nayeon ke mesin ATM di depan hall kemudian memotretnya dan memberikan foto itu ke panitia acara dan menampilkannya di layar besar. Nayeon hanya berdiri di depan panggung.
"Hei! Akhirnya kau datang juga. Aku mencarimu dari tadi ternyata kau berdiri di sini." ujar Jihyo, satu-satunya sahabat yang ia kenal sejak duduk di bangku kelas 10.
"Mian, seperti biasa Hyunjin mengangguku dengan Truth or Dare nya." Kata Nayeon sambil melihat Hyunjin yang sekarang sudah berdiri di atas panggung. Coba tebak apa yang akan ia lakukan. Jelas, ia akan menunjukkan nominal yang ada di rekening Nayeon.
"Anak itu selalu saja."
"Perhatian-perhatian. Aku sedang melakukan permainan Truth or Dare dengan yeoja cantik di sekolah kita, Im Nayeon. Kalian akan melihat langsung berapa nominal yang ada di rekening yeoja cantik kita. Apa kalian siap?" semua orang di hall bersorak dengan semangat melihat pertunjukan Hyunjin ini.
"Nayeon, apa kau baik-baik saja dengan ini?" bisik Jihyo.
"Ya, sebenarnya aku— ah tapi ini kan hanya bagian dari tantangan. Sudahlah biarkan saja. Kau tau sendiri Hyunjin suka melakukan hal-hal konyol macam ini."
"Kalian semua siap? Hana, dul, set!" gambar nominal di rekening Nayeon sudah terpampang di layar besar dan pastinya semua orang bisa melihatnya dengan jelas.
"Waah daebak! sebaik-baiknya eomma dan appaku, mereka tidak akan memberikanku uang sebanyak itu." Ujar salah satu orang di hall. Semua orang melihat ke arah Nayeon dengan kagum.
"Astaga aku menjadi tidak enak begini." batin Nayeon.
"Lihatlah, semua orang menatapmu." Bisik Jihyo ketika sadar semua mata tertuju pada sahabatnya.
Nayeon hanya memutar matanya jengah melihat Hyunjin tersenyum dari atas panggung.
"Ji, aku ke toilet dulu, kau mau ikut?"
"Ani, aku mau bertemu seseorang dulu ya. Nanti ku kabari lewat Line saja jika sudah selesai. Oke?"
"Ne."
Dari dalam bilik toilet, Nayeon mendengar segerombolan yeoja yang berisik sekali, sepertinya sedang membicarakan sesuatu yang seru.
"Hey, apa kalian sudah tau beritanya?"
"Berita apa?"
"Baca ini, wah aku tidak menyangka ternyata appa nya adalah seorang koruptor. Ku kira keluarganya baik-baik saja." Nayeon mencoba mendengarkan apa yang mereka bicarakan dari dalam bilik toilet.
"Kamjagiya! Apakah ini benar? Pantas saja appanya memberikan uang yang begitu banyak padanya, ternyata uang itu uang hasil korupsi." Nayeon mulai mengerutkan dahi, sebenarnya siapa yang sedang mereka bicarakan? Sepertinya Nayeon ketingggalan gosip terbaru.
"Di mana kau membaca berita ini? Berikan link nya padaku. Ppali." Ujar salah satu yeoja.
"Sudah ku kirim link berita nya. Wah aku masih tidak percaya appa nya melakukan korupsi. Pasti dia malu sekali."
"Tapi, dia tampak baik-baik saja tadi. Apa dia belum membaca beritanya? Atau dia berpura-pura seakan tidak ada masalah apa-apa?"
"Ah molla. Jika aku jadi dia, aku tidak akan mau lagi menampakkan mukaku di sekolah. Sudahlah, ayo kembali ke hall." Sudah tidak ada suara berisik para yeoja tadi, tandanya mereka sudah pergi.
Nayeon keluar dari bilik toilet dan kembali ke hall. Ia merasa aneh, semua orang menatapnya dengan sinis.
"Ada yang salah denganku?" batin Nayeon.
°° CHEONSA °°
By Blackharteu
2020
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEONSA • Bangchan
Fanfiction"K-kau siapa?" "Aku Cheonsa." "C-cheonsa? malaikat? " "Eoh, Cheonsa. Aku malaikat penolong. Aku akan menyelamatkan dan mengobati hatimu dari kesedihan." Tuhan bisa mengutus mengutus malaikat untuk mengobati kesedihanmu, tapi Tuhan juga bisa murka...