4. Namaku Bangchan?

21 12 0
                                    

Bel istirahat berbunyi dan para murid berhamburan keluar dari kelas. Seperti biasa, kantin seketika penuh dengan lautan manusia. Namun Nayeon yang hanya sebatang kara di sekolah ini memutuskan untuk duduk di taman sekolah. Di bawah pohon besar yang rindang.

Nayeon terus memikirkan nasibnya yang malang ini. Apakah ia masih sanggup menjalankan hidup yang seperti ini? tanpa ayah dan ibu yang kini berstatus sebagai tahanan. Sungguh memalukan.

Apalagi yang bisa ia pertahankan dan menjadi tumpuan hidupnya? Temanpun tak ada. Kekasih yang dulu begitu menyayanginya? Ternyata diam-diam mengkhianatinya.

Kejatuhannya ini sungguh sempurna. Tuhan mengambil kebahagiannya sekaligus dalam satu waktu.

"Hei, jangan melamun." panggil seorang namja yang duduk di sebelah Nayeon.

"Kau lagi." jawabnya datar.

"Untukmu." ujarnya sembari menyodorkan sebotol jus. Bukannya menerima, Nayeon hanya mematung menatap si malaikat.

"Yaaiish, ini terimalah." si malaikat menarik tangan Nayeon pelan dan menaruh jus itu di tangan gadis yang masih diam ini.

"Kau tau? Kesedihan hanya bisa hilang jika kau berusaha mengikhlaskannya. Kau pernah dengar orang-orang berkata time heals? Tidak. Luka tidak akan sembuh seiring dengan waktu. Luka hanya akan sembuh ketika kau berusaha menyembuhkan dan merelakannya. Jika hatimu dipenuhi dendam, selamanya kau akan berada dalam lingkaran hitam yang menyiksamu. Kau tidak akan bisa menikmati hidup."

Tanpa suara, diam-diam Nayeon meneteskan air matanya. Cheonsa spontan memeluk gadis yang harus ia bahagiakan itu.

"Kenapa manusia tidak boleh mendendam? Manusia punya emosi dan tidak bisa bersikap sempurna seperti malaikat." akhirnya Nayeon membuka suara.

"Karena jika kau menjadi seorang pendendam, malaikat tampan ini tidak mau lagi menemanimu."

"Yaiish kau pede sekali!" Nayeon spontan memukuli bahu si malaikat.

"Aw, aw! Sakit! Astaga."

"Menyebalkan!"

"Kemarin kau bilang aku mengesalkan, sekarang kau bilang aku menyebalkan. Jadi mana yang benar? haha."

"Masa bodoh. Aku tidak mau ngobrol denganmu!" Nayeon memanyunkan bibir merah mudanya yang terlihat lucu di mata si malaikat.

"Umm, permisi."

Serang murid perempuan tiba-tiba mendatangi Nayeon dan si malaikat yang sedang ngobrol. Mereka berdua spontan saling meilirik satu sama lain.

"Hai, aku Dahyun. Namamu siapa? Boleh aku berkenalan denganmu?" tanya seorang gadis yang mengembangkan senyumnya di hadapan si Cheonsa.

"N-nama? Siapa maksudmu?"

"Kau. Siapa lagi. siapa namamu? Kau murid kelas berapa sih? Sepertinya aku jarang sekali melihatmu."

Si Cheonsa yang tak punya nama itu seketika panik dan melirik ke arah Nayeon yang hanya menaikkan sebelah alisnya. Si Cheonsa mulai membulatkan matanya pada Nayeon sebagai insyarat permintaan tolong.

Nayeon berinisiatif untuk mengusir dua orang gadis tadi, "Ah, sepertinya dia sedang tidak ingin diganggu. Lebih baik kau—"

"Aku tidak berbicara padamu. Aku ingin berkenalan dengan dia. Memangnya tidak boleh?" potong perempuan yang kekeuh ingin tau nama si malaikat berwujud namja tampan ini.

"Namanya Bangchan. Sudah puas?"

Si malaikat yang tidak merasa bernama Bangchan itu sontak mengernyitkan dahinya menatap Nayeon yang asal saja menyebutkan nama.

Gadis itu bukannya menanggapi Nayeon justru mengajak si Cheonsa berfoto.

"Dasar perempuan gatal. Sini ku garuk." gumam Nayeon yang terlihat sangat sebal.

"Terima kasih ya, Chan. Umm, sosial mediamu apa? biar ku follow."

"S-sosial media? M-maksud—"

"Dia tidak punya sosial media. Sudah sana pergi." usir Nayeon.

"Kau ini kenapa sih? Kau suka pada Bangchan? Kau takut bersaing denganku? Chan, ku beri tau kau. Dia ini anak seorang koruptor. Dia tidak punya teman. Kau jangan mau berteman dengannya."

"Apa katamu? Kau cari masalah deng—" bentak Nayeon yang sudah berdiri, bersiap untuk meladeni Dahyun.

Malaikat yang kini bernama Bangchan ini mulai pusing dengan pertengkaran antara dua manusia yang masih labil ini.

"Astaga kenapa manusia ini tidak bisa sebentar saja berdamai dan tidak saling memancing amarah sih?" batin Bangchan sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

•••

Xxleexcvxx

Lihatlah aku baru aja bertemu namja tampan itu, ternyata namanya Bangchan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lihatlah aku baru aja bertemu namja tampan itu, ternyata namanya Bangchan. Aku mendapatkan fotonya! Haha...

500 LIKES 208 COMMENTS

Momomimimumu

Woah daebak! Bagaimana bisa?

Sana898976

What?!!!!!! Username sosmednya apa? Beri tau aku!!!!




°° CHEONSA °°
By Blackharteu
2020

CHEONSA • BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang