Si malaikat tampan duduk dengan raut wajah gelisah.
Sepertinya ia menyadari bahwa ia benar-benar berada dalam masalah besar sekarang.
Kini Cheonsa sedang berada di alamnya, Tuhan memanggilnya untuk kembali. Rasanya, Tuhan marah akan apa yang ia lakukan.
"Cheonsa, apa kau tau apa yang telah kau lakukan? Kau baru saja menggunakan kekuatanmu diluar batas. Kekuatanmu hanya boleh digunakan untuk hal-hal baik dan menyenangkan hati yang sedih. Mengapa kau berbuat sebaliknya?"
"Aku, aku tak tahu mengapa rasanya aku tak rela melihatnya sedih, aku tidak bisa membiarkannya menyimpan dendam."
"Apapun alasannya, kau tau kan bahwa tak ada pengampunan bagi yang melanggar aturan dan melewati batas?" Cheonsa hanya diam dan menunduk, ia tau apa yang telah ia perbuat untuk membantu Nayeon adalah sebuah hal yang sangat fatal.
"Terimalah hukumanmu."
Tiba-tiba pandangan Cheonsa kabur, semua menjadi hitam.
•••
Saat ini Nayeon berada di depan rumahnya, melihat secara langsung para polisi yang memasang garis kuning dan memasang papan tanda bahwa rumahnya disita.
Kini ia berjalan tak tentu arah sambil membawa koper berisi pakaian dan barang-barang yang maish bisa ia bawa. Kalian fikir Nayeon bisa tenang karena uang di rekeningnya masih banyak, kan? Tapi malang, rekening dan kartu ATM Nayeon pun diblokir dan disita oleh pihak yang berwenang. Sama sekali tidak ada barang berharga yang bisa ia bawa.
"Jadi si malaikat itu tidak bercanda saat bilang Tuhan akan marah dan dia tidak bisa membantuku?" Nayeon bermonolog pada dirinya sendiri.
"Dia benar-benar tidak datang. Apa Tuhan menghukumnya? Dia tidak akan menemaniku lagi? Sekarang aku harus apa?"
"Nayeon!"
Si pemilik nama menoleh ke arah datangnya suara.
"Bibi.."
"Ah kau di sini ternyata. Kenapa kau tidak bisa dihubungi? Aku tadi ke rumahmu untuk mengantar makanan tapi bibi sangat terkejut begitu melihat ada garis polisi di mana-mana. Syukurlah kau tidak apa-apa. Kau mau ke mana?"
"Tidak tau bi."
"Kau tinggal bersama bibi saja, Yeon."
"Ah tidak bi, aku tidak mau merepotkan bibi."
"Ei, kenapa aku harus merasa direpotkan dengan keponakanmu sendiri? Ayo."
•••
"Selamat datang di Kafe JYP."
"Baik, amerikano satu, cokelat panas satu, dan cheese cake dua slice."
"Baik, itu saja kak? Totalnya tujuh belas ribu won kak."
"Terima kasih. Silahkan."
"Ya silahkan pak. Pesananya?"
"Baik, red velvet cake satu slice ya. Ada lagi"
"Totalnya lima ribu won."
"Terima kasih, silahkan."
Seorang pegawai lain tiba-tiba membisiki pegawai yang baru saja melayani pelanggan itu.
"Besok gajian, ayo minum!"
"Yaiishh besok itu baru gaji keduaku, aku harus banyak menghemat dulu. Aku perlu membayar kontrakanku juga."
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEONSA • Bangchan
Fanfiction"K-kau siapa?" "Aku Cheonsa." "C-cheonsa? malaikat? " "Eoh, Cheonsa. Aku malaikat penolong. Aku akan menyelamatkan dan mengobati hatimu dari kesedihan." Tuhan bisa mengutus mengutus malaikat untuk mengobati kesedihanmu, tapi Tuhan juga bisa murka...