Saat adrienne melanjutkan langkahnya tiba² ada tangan yg menggenggam pergelangan tangan adrienne dengan kencang dan penuh emosi. Yohan yg melihat kelakuan kalandra itu, terpancing emosi karna sudah kelewat batas.
"Lo siapa berani ngomong kayak gitu, ha? Dasar gak tau diri." Ucap kalandra dengan mata merah dan penuh amarah. Matanya menatap tajam kearah adrienne, seperti hewan liar yg hendak memakan mangsanya.
Tangan kanan kalandra melayang dengan bebas ke arah pipi mulus adrienne. Dengan cekatan yohan menahan tangan kalandra dan membalikkan keadaan dengan memutar tangan kalandra 360°.
Adrienne yg keadaannya terpejam masih belum sadar akan keadaan sekarang."Sampah. Berani tu sama cowok, bukan cewek. Bener kata dia, lo tu cupu. Gw paling g suka ya cowok nyakitin cewek, CUPU." Ya, yohan yg tengah berbicara sekarang dengan menekan kata "cupu" diakhir. Tangan kalandra telah ditahan olehnya. Karna kata-kata yohan itu, membuat emosi kalandra tambah memuncak.
"DIEM LO !!"
Perkelahian pun tak tertahankan. Kedua kubu saling memukul dan menghantam satu sama lain. Anak lain pun hanya menyaksikan pertarungan tersebut, memang perkelahian mereka sudah menjadi makanan siswa siswi disana.
Tiba-tiba, sepasang kaki jenjang langsung berlari ketengah² mereka dan mendorong pundak yohan kebelakang dan berganti berbalik badan. "UDAH KALIAN DIEM"
Buagh
Tangan kalandra yg hendak meninju yohan salah sasaran mengenai pipi mulus adrienne. Rasa panas dan merah langsung merambah diwajah adrienne. Kaget akan kejadian tersebut, yohan langsung menyangga tubuhnya dan menggendong adrienne ala briddal style menuju uks.
"Cupu lo." Yohan berlalu pergi dengan dibuntuti teman se genknya -exelle dan gavin-.
Namun langkahnya terhenti karna ada seorang anak baru yg menghalangi jalannya.
"Kak,, a..ku Cira. Aku boleh ikut kakak ke uks gak? Aku mau bantu rawat dia karna rasa terimakasih aku." Pinta seorang anak baru yg ternyata anak yg dibantu adrenne tadi.
"Ya dek, lo ikut aja nggak papa." Jawab gavin mendahului.
Dilain tempat, kalandra tengah menatap tangannya yg baru saja menampar gadis tadi. Ia memang merasa bersalah, namun karna amarah yg telah menyelimutinya ia urung meminta maaf atau menyesal melakukan itu. Toh, baginya ia tak salah karna niatnya adalah menggampar yohan, namun anak sok tadi menghalanginya.
.....
tik..tik..tik
Jarum jam terus berjalan mengisi keheningan di ruang UKS SMA ganesha. Kira-kira sudah 2 jam yohan menunggu edrienne di ruang UKS tersebut.Yang ia lakukan hanyalah bermain gadget, mendengarkan musik, dan sesekali keluar ruangan. Hanya ada ia dan edrienne di ruang UKS itu.
Aca yg td meminta untuk ikut, tak bisa menunggu lama karna harus mengikuti kegiatan MOS sekolah, begitupun teman-temannya -genk arion- yang berpartisipasi dalam acara MOS.
"Cantik juga, hehe. Menarik sih, orangnya berani. Keliatan ga centil lagi, wkwk." Celetuknya sambil menatap edrienne.
"Astaga dragon, gw mikir apa sih" ucap yohan yg kaget dengan celetukannya sendiri sambil memukul jidatnya sendiri.
Karna tak tau harus apa, yohan memilih untuk berbaring di sofa samping ranjang uks.
Saat yohan sedang berbaring di sofa samping ranjang, kelopak matanya menyatu perlahan. Alam mimpi pun telah menyambutnya. Tanpa ia sadari, edrienne telah tersadar. Saat edrienne membuka matapun ia masih tertidur pulas.