BAB 3 -sial-

28 5 0
                                    

Kedua pasang kaki yg tengah melewati koridor sekolah, telah menarik perhatian para siswa siswi.

Ya, mereka adalah yohan dan edrienne. Sebenarnya posisi mereka tidak beriringan, melainkan edrienne di depan dengan diikuti yohan di belakangnya.

Namun kejadian tadi pagi masih terbesit di memori para siswa. Dengan gesit mereka memotret pemandangan di depannya.

Dan gosip itu tentu menyebar dengan cepat, kabar burung pastinya.

Ada yg mengshipper mereka, dan bahkan menjadi hatters edrienne. Mayoritas para senior, karna mereka iri edrienne dengan mudahnya bisa dekat dengan yohan. Padahal mereka tak tau menau tentang yang sebenarnya terjadi.

....

"Dah sana lo masuk" ucap yohan sesampainya mereka di ruang kelas edrienne, X mipa 2

"Makasih ya kak" tentu ia berterimakasih, yohan telah banyak membantunya, dari membawa ke uks, membelikan sarapan, dan ditambah dicarikan ruang kelas.

"Iya iya. btw, Kenalin, nama gw yohan." Ucapnya sambil mengulur tangan kanan.

"Mm, nama aku edrienne. Misi kak." Jawab edrienne tanpa membalas uluran tangan yohan. Dan melenggang masuk ke ruang kelas.

Yohan mematung di tempat dengan kondisi tangan masih terulur. Ia masih tercengang, jabatan tangannya tak dibalas oleh gadis tadi.

Padahal, banyak cewek yg berlomba-lomba mendekatinya. Bukannya ke-pd an, namun itu yg terjadi.

"Menarik." Pekiknya sambil menarik tangan kembali dan mengangguk-anggukkan kepala.

.....

"DRIEENNNN!!" Teriak salah satu siswi di kelas X MIPA 2

"Gimana keadaan lo? Gw denger² dari fio tadi pagi lo ngadepin kak kalandra yg terkenal sadis. Lo ngapainnn, pertama masuk cari gara-gara. Apa lagi lo tadi di tonjok kan? Yakan? Senior ga jelas banget dia main tonjok-tonjok temen gw."

"Pfttt, iya mak. Lagian gw bukan cari gara², gw cuman nolong anak lain. Kasian tau. Oh ya, lo sekelas sama gw?" Tadi yg bicara panjang lebar padanya adalah Elvaretta. Sahabatnya semenjak SMP.

"Iya, gw gak nyangka kita sekelas, yeaaayyy." Seruan elvaretta dengan lesung pipi menyertainya langsung memeluk erat edrienne.

"Astaga, serius? Btw, tadi lo nyebut² nama fio? Siapa? Yg di samping lo siapa?" Tanyanya sembari melambaikan tangan pada seorang wanita disamping elva.

"Gw fiorenza, temennya elvaretta baru aja. Salken" balas fioletta sambil membalas lambaian tangannya.

"Iya dia temen gw, td kenalan pas di ruang MOS. Lo tadi sama siapa, hayoo. Enak banget jadi Edrinne, baru masuk langsung dapet cogan, kakel lagi. Huahh.." ucap elva sambil bergaya alay dengan tangan diatas kepala.

Memang begitu temannya, cerewet dan alay. Berbeda 180° dengannya. Namun dia, sangat baik dan kepercayaannya.

"Bukan siapa-siapa kali, gw ga suka kok."

"Yakin nggak suka? Lo ga tau dia yohan, anggota genk arion? Genk besar SMA Ganesha musuh bebuyutan Genk andra?" Kali ini fioletta yang bersuara.

"Daebak, lo tau banyak banget tentang SMA ini. Wah, keren lo." Sambung Elva.

"Apaan sih. Yaudah, gw mau tanya masalah MOS tadi. Informasi apa aja yg ada?"

M.I.N.E.?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang