tell of sin

33 8 10
                                    


Dia yang memulainya,
Dan kau yang berakhir.
Dunia memang tidak adil, sayangku.

🎬

"JANGAN!" Jerit audy memegang lengan bastian agar berhenti.

"Pusat kota" gumam bastian pada seseorang diseberang sana.

Kemudian bastian menaruh hpnya ketempat semula.

"MAMA PAPA! PERGI!" Teriak audy keluar dari mobil bastian.

Orang tua audy, rani dan okta langsung berlari menuju mobilnya dan mobil tersebut melaju kencang.

Entah audy yang bodoh atau terlalu baik, ia tidak ikut mama dan papanya melainkan ia berlari menghindar dari bastian.

"Hujan" gumam audy menyadari tetesan air dari langit mengenai keningnya.

Audy segera berteduh disalah satu pohon yang cukup besar.
Gadis itu memeluk tubuhnya sendiri, kenangan tentang sang bunda kembali terputar dalam otaknya.

"Kalau aku udah besar, bunda janji yaa bakal main hujan hujanan kayak gini lagi" ujar audy mengacungkan jari kelingkingnya.

"Bunda usahain" sahut sang bunda membalas tautan jari kelingking putri kecilnya itu.

Bastian menarik tangan audy dan menyuruhnya untuk masuk kedalam mobil lagi. Audy hanya menurut karena ia tak punya cukup tenaga untuk melawan bastian la

Hening selama di mobil, bastianpun melajukan mobilnya.

Akhirnya mereka sampai ke mansion milik bastian.

Bastian membuka pintu mobil untuk keluar, iapun membanting pintu mobil sehingga menimbulkan bunyi yang keras dan mampu mengejutkan siapapun yang mendengarnya.

Audy membuka pintu mobil, lalu melangkah gontai menuju kamarnya.
Selama perjalanan masuk kekamarnya, ia mendengar beberapa asisten rumah tangga yang bergunjing dan mencaci maki audy.

"Ikut gw!" Ujar varrel menarik tangan audy menuju suatu tempat.

"Lo tuh harus bersyukur, tadi lo ngapain sok belain orang yang salah. Pake acara ninggalin bastian lagi!" Seru varrel melipat tangannya didada.

"Bersyukur gimana?"
Heran audy mengerutkan keningnya.

"Dia sering bawa jalang ke nih mansion, dan ya- kalo udah bosen tuh jalang bakal dibunuh. Ya gak sampe mati, paling sekarat" santai varrel yang mampu membuat audy bergidik ngeri.

"Belum bukan engga" pasrah audy sadar situasi.

"Lu ngapain sih? Belain mak bapa lu yang gatau malu itu?" Geram varrel

"Ya karena mereka orang tua gw, seharusnya-"

"Audy!" Panggil bastian dari lantai atas.

"Semoga lu sehat ya besok" ujar varrel menggaruk tekuknya yang tidak terasa gatal.

Audy langsung berlari menuju sumber suara. Dan oh, menemukan bastian dengan mata merah menahan amarahnya.

HORIZONTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang