just a slave

38 9 10
                                    

Hati itu adalah sesuatu hal yang rumit tak mudah memahaminya apalagi jika menyangkut tentangmu


                                 •••

Audy segera masuk keruang operasi.
Bagas sangat khawatir akan kondisinya. Bagas hanya melihat siapa yang salah, disini bastian yang salah karena ia menghukum orang yang sama sekali tidak melakukan sesuatu.

Masalah tentang belasan tahun yang lalu sama sekali tidak berarti untuk bagas. Ia juga menyayangi sang mama, tapi balas dendam tidak akan bisa menghidupkan sang mama lagi.

Bagi bagas, bastian sangat bodoh. Ia sudah tau jika dendam ini berlangsung, bastian malah memperpanjang masalah. Sangat bodoh pikir bagas.

Varrel berlari menuju bagas yang termenung di koridor rumah sakit.

"Lo kenapa disini?" Varrel menyiyitkan dahi dan mengatur nafasnya.

"Operasinya masih lama" bagas menyandarkan bahunya ke salah satu tiang penyangga bangunan koridor rumah sakit.

Varrel menghembuskan nafasnya kasar. "Sorry tadi ga bisa nahan bastian" Varrel merasa bersalah.

"Bukan salah lo" Bagas menepuk pelan bahu varrel

Keduanya saling menyandarkan bahu mereka.

👑

Bastian terbangun dari tidurnya.
Kemudian beranjak mengambil segelas air di nakas kamarnya. Ia meneguknya perlahan.

Bastian mengatur nafasnya. Ia sering melakukan kekasaran, tapi tak pernah merasa sebersalah ini ketika melakukan hal tersebut.

"Eh bas bas! Buah, buah apa yang bikin monyet bingung?" Bayangan audy terlintas dikepalanya.

Bastian menyiyitkan dahinya seolah bertanya 'apa'.

"Jawabannyaaa-" audy menggantungkan kalimatnya.

"Buah apelll" Sambung audy memberikan cengiran manisnya.

"Hah?!" Bingung bastian

"HAHAHAHA! Bastian bingung kayak monyet! Hahahaha!" Audy menepuk nepuk punggung bastian.

Bastian tersenyum tipis mengingat ketika dirinya terlihat bodoh di depan seorang gadis yang lebih muda darinya. "Bodoh" ia tersenyum tipis.

Bastian hendak mandi dan bersiap pergi kekantor miliknya.

Tak butuh waktu lama ia sudah siap dengan segalanya dan memasukki mobilnya lalu melajukannya menuju kantornya.

🚘

Audy telah dipindahkan keruang rawat.

"Operasinya berjalan lancar" ujar dokter berjas hijau membuka maskernya

"Syukurlah, terima kasih dok"
Bagas menunduk dan berjabat tangan dengan sang dokter

"Baiklah, saya permisi" dokter tersebut tersenyum ramah.

Bagas pergi menuju ruang rawat begitu pula varrel.

Tubuh kurus audy terbaring lemah diatas kasur rumah sakit yang berwarna biru dongker.

Tubuh kurus audy terbaring lemah diatas kasur rumah sakit yang berwarna biru dongker

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HORIZONTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang