introvert // 49

560 95 18
                                    

yunseong nyesel, harusnya dia nggak perlu mikir banyak buat nolak ajakan aira. kalau dia langsung nerima, aira nggak bakalan menelpon dirinya waktu jalan dan ketabrak mobil kayak gini.

yunseong mijit kepalanya, gimana kalau aira kenapa-napa? gimana kalau lukanya berat? gimana kalau...

udah, yunseong nggak bisa mikir positif kalau orang terdekatnya dalam bahaya kayak gini.

"mas, pasien aira sudah bisa ditengok. silakan masuk aja ke dalam," dia wooseok, dokter yang tadi langsung ngurusin aira.

"makasih," yunseong masuk ke ruangan, menemukan aira terbaring dengan beberapa bagian kepala yang diberi perban.

ia duduk di samping ranjang cewek itu, menatap aira sendu lalu memegang pergelangan tangan cewek itu.

"maaf, ra.. harusnya aku nggak nolak.."

aira masih terlelap. jujur, yunseong takut. keadaan aira kelihatan cukup parah, yunseong takut kalau kalau dua mata indah itu nggak terbuka lagi.

astagfirullah, gue mikir apa sih? aira pasti bangun. dia nggak apa-apa. yunseong mencoba menyadarkan dirinya.

"maaf ra.. tapi kamu janji buat bangun ya? habis ini, aku bakalan habisin waktu aku sama kamu. harusnya aku sadar, ini hari ulang tahunku. maaf ra..." katakan saja yunseong cowok lemah, tapi siapa yang tidak terpukul kalau mendapati hal yang sama?

ia tertunduk sembari memegang tangan aira erat. berharap cewek itu segera bangun dari tidurnya.

cowok itu nggak menghargai momen mereka berdua. ia terlambat menyadari kalau aira hanya ingin mengukir momen indah bersama di hari ulang tahunnya.

"pfft.. hahaha."

aira tertawa, sedetik kemudian kepala yunseong terangkat. ia bisa melihat senyuman lebar di bibir aira.

"happy birthday, lempengnya aku!"

yunseong mengerjapkan matanya beberapa kali. ia masih bingung dengan keadaan.

"yunseong, maaf. aku cuma bercanda."

yunseong tertohok. ia bergeming menatap aira bingung. tunggu, ia masih tidak mengerti.

"maksudnya? kamu nggak sakit sama sekali?" tanya yunseong.

aira melepas perban palsunya, "hehehe. aku nggak apa-apa. kejutaan! kamu kaget kan? maafin akuuu, aku nggak maksud-"

"nggak lucu ra."

aira terdiam. ia nggak pernah mengira reaksi yunseong akan seperti ini.

"nggak lucu, aira. jangan sembarangan jadiin musibah kayak gini sebagai candaan. tau nggak? aku udah mikir kemana-mana daritadi. dan kamu malah nyengir setelah bikin aku khawatir?" raut yunseong berubah serius, ia nggak mau membentak aira. tapi dia juga nggak terima dapat perlakuan kayak gini dari pacarnya sendiri.

"yunseong... maaf, aku--"

"yaudah lah.. bagus kalau kamu nggak apa-apa." yunseong berdiri, kemudian berjalan keluar. meninggalkan aira sendirian di ruangannya.

aira memijat kepalanya, sakit. sejujurnya ia hanya tidak ingin membuat yunseong khawatir karena musibah yang menimpa dirinya.

sementara itu, yunseong menyendiri di suatu taman. ia tidak habis pikir, kenapa aira begitu tega mempermainkannya? ia tahu, ini hari ulang tahunnya. tapi kenapa harus membuat momen yang buruk seperti itu?

tiba-tiba kedua tangan memeluk lehernya dari belakang. yunseong awalnya tersenyum tipis, ia pikir aira akan datang meminta maaf padanya. tapi..



"ngapain lo sendirian di sini?"




"...chaewon?"



ainotes

apeni apeni. btw sedih juga udah pada lupa sama buku ini huhuhu tp gapapa deh yg penting lanjut. makasih yaaa yang kemarin vote sama komen huhuhu ❣

introvert guy # yunseongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang