🔥4💧

1.8K 133 3
                                    

Tap

Tap

Tap

Langkah seorang gadis merah muda terdengar gamang dikoridor sekolah, matanya menerawang jauh mengingat kejadian kemarin dimana Pakura dkk yang begitu menginginkan The Rioter, sebenarnya ia bingung kenapa para gadis itu begitu menginginkan kekasih mereka. Memang The Rioter tampan tapi apakah ada fans fanatik mereka yang sebegitu terobsesinya dengan pemuda-pemuda tampan itu? Dan lagi, dari mana mereka mengenal The Rioter? Dia sendiri saja baru melihat wajah-wajah gadis itu.

Tap!

Langkahnya berhenti saat emeraldnya menangkap pemuda emo yang sedang berbincang dengan satu gadis yang ia anggap musuh terbesarnya, Pakura dan Sasuke sedang mengobrol didekat jendela koridor, Pakura meliriknya dan kembali menatap Sasuke lalu tertawa pelan dan pergi setelah menepuk bahu Sasuke.

Gadis gulali itu kembali berjalan setelah Pakura pergi, Sasuke menepuk kepala gadis itu setelah mereka sudah dekat.

"Kelasmu tak ada gu-"

"Apa yang setan lumut itu lakukan?" sela gadis itu datar.

Sasuke menaikan alisnya bingung atas perubahan kekasihnya, "Dia hanya bilang kalau dia dulunya chealeder disekolah yang mengadakan kompetisi basket saat semester satu kelas 11 dulu" Sasuke mencubit kedua pipi gadisnya gemas, "Kau kenapa, eh? Sakura yang kukenal wajahnya tidak sejelek ini"

Sakura menepis tangan Sasuke pelan, dan menatap lorong koridor yang sepi, "Hentikan itu dan jangan dekati Pakura"

Sasuke diam dan tak lama menyeringai lebar, "Kau cemburu?"

Sakura tak menjawabnya dan berjalan melewati Sasuke, Sasuke tertawa mengejek dan mengikuti langkah gadisnya sambil terus menggoda Sakura.

Dibalik tembok, seringai seorang gadis tampak keji dan mengandung maksud yang berbahaya.

.
.
.
.
.

Shikamaru menatap loker miliknya atas suruhan Temari, ia kena damprat saat tak sengaja membuka lokernya didepan gadis itu dan seluruh buku-bukunya jatuh karena tidak tertata dengan rapih, ia jadi harus merapikan isi lokernya itu dengan benar.

"Hay Shika~"

Shikamaru terlunjak kaget saat seorang gadis bersurai biru cerah muncul ditengah-tengah antara dirinya dan loker miliknya, kepalanya menyembul tepat diantara kanan-kiri tangannya yang sedang merapikan loker jadi posisi mereka seperti Shikamaru yang menyuduti gadis itu keloker, padahal tidak -_-

Shikamaru buru-buru menjauh dari gadis yang wajahnya sengaja didekatkan pada wajahnya, "Apa yang kau lakukan?"

"Menyapamu, Shika~ Apa lagi?" gadis itu menjinjit dan dengan sengaja semakin mendekatkan wajahnya.

Shikamaru memundurkan wajahnya dan mengernyit tak suka atas panggilan gadis itu padanya karena mengingatkannya pada Temari, "Tolong jangan panggil aku dengan sebutan itu, aku merasa tak nyaman"

"Tak nyaman kenapa? Aku suka panggilan itu" gadis itu menatap Shikamaru pura-pura polos.

"Jangan. Itu panggilan khusus dari gadis empatku, aku hanya tak nyaman kalau ada orang lain yang memanggilku begitu" ujar Shikamaru yang mendorong sedikit bahu gadis itu pelan agar menyingkir dari lokernya dan kembali merapikan lokernya itu.

"Gadismu ada empat? Begitu? Wah banyak sekali! Kalau begitu aku mau jadi yang kelima!" pekik gadia itu riang.

"Gadis berkuncir empat lebih tepatnya. Aku hanya punya satu gadis dan itu dia, nona...siapa lah namamu itu" ujar Shikamaru yang malas menanggapi pembicaraan gadis disampingnya.

PROBLEMS🔥Can'T cHanGe⏳The TruE LOVE💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang