🔥13💧

3.5K 189 23
                                    

Tangan mungil itu perlahan duduk dikursi roda dan menggerakannya perlahan, kakinya sudah bisa digerakan sedikit demi sedikit hanya saja tidak bisa berdiri terlalu lama. Gadis gulali itu menggerakan kursi rodanya kearah balkon rumahnya, semilir angin menyambutnya saat tangan mulus itu membuka pintu kaca yang menghubungkan balkon dengan kamarnya.

Ia bergerak kearah pembatas balkon menatap langit yang cerah, tak ada canda tawa ataupun gonggongan se'ekor anjing lagi, yang ada saat ini adalah kesepian hatinya. Ia memang memiliki tunangan dan kawan-kawan tapi dalam keadaan seperti ini dan hidup sendiri membuatnya sangat merasa kesepian, biasanya ada Mochi...anjing kesayangannya yang ia temukan setahun yang lalu menemaninya atau bahkan kami tidur bersama jika sedang bosan, tapi sekarang anjing itu sudah pergi jauh dan tak akan kembali lagi dan yang menjadi sesak hatinya sampai sekarang adalah...alasan kematian Mochi. Anjing itu mati karena menyelamatkannya.

Hati gadis gulali itu semakin sesaak saat mengingat omelan sang tunangan mengenai kecerobohannya akhir-akhir ini, memang ia sering bingung dan linglung, apa yang ia rasakan selalu ia ceritakan pada dokternya dan benar saja semua ini terjadi karena gegar otak ringannya, ia jadi sulit berpikir jernih dan selalu berbuat se'enaknya tanpa berpikir panjang, untuk orang biasa itu wajar dimata mereka tapi bagi pengidap gegar otak itu berarti ada masalah pada sistem daya pikirnya.

Ah mengingat tunangannya membuatnya rindu padahal baru 8 jam mereka tak bertemu tapi sudah setahun rasanya, gadis itu terkekeh pelan memikirkan hal itu, ya ia jadi seperti remaja yang tengah dimabuk cinta monyet.

Akhir-akhir ini semenjak kematian Mochi dan kepulangannya 5 hari yang lalu, tunangannya menginap dan menemaninya tapi ia tertidur dikamar sebelah yaitu kamar orangtua gadis itu, tidak bisa dibilang kamar orangtuanya juga karena mengingat rumah ini dibangun saat masih ada orangtuanya dan saat siap ditempati justru kemalangan menimpanya dimana ia harus kehilangan dua permata berharganya.

Gadis itu berpegang pada pembatas balkon dan perlahan berdiri menumpukan bebannya pada kedua telapak tangannya, dan ia berhasil sebenarnya tidak sulit karena ia mulai belajar sedikit demi sedikit dimulai dari hal kecil seperti berdiri sendiri atau menggerakan kakinya.

Emeraldnya menatap langit yang kini sedikit menggelap ya maklum sedang terjadi pancaroba jadi cuaca mudah berganti-ganti, ah ia jadi kembali teringat tunangannya apakah tunangannya kehujanan? Apakah sudah pulang sekolah? Ia begitu mengkhawatirkan pemuda yang selalu menemani dan menghiburnya dikala ia merenung seperti sekarang ini.

Contoh saja sehari setelah kepergian Mochi, pemuda itu datang membawa dua balon berwana pink dan biru lalu mengatakan kalau kedua balon itu ibarat mereka berdua, tenang dan melambung tinggi bersama, tapi ujung-ujungnya kedua balon itu pecah karena ulah sipirang kucing dan sikake uban yang bernama Uzumaki Naruto dan Hoshigaki Suigetsu karena kejahilannya, lalu satu hari berikutnya pemuda itu membawa Red Valvet kesukaannya yang berujung diperut Ino dan Karin, dan begitulah seterusnya yang pastinya berakhir atas ulah kawan-kawannya.

Tapi tak apa, ia begitu menghargai tunangannya itu untuk mengembalikan senyum dan tawanya lagi.

Kepala gulali itu menunduk menatap cincin berlambang kipas yang melingkari jari tengahnya, "Uchiha..."

"...Sakura"

"Eh!" Sakura tersentak saat ada suara menyela gumamannya disusul sepasang tangan yang melingkari pinggulnya, "Sasuke?"

"Uchiha...Sakura..." ucap Sasuke pelan tepat ditelinga Sakura.

Sakura tersentak saat merasakan sesuatu yang dingin dilehernya, "Sasuke...apa ini?"

"Untukmu" Sasuke mengecup tengkuk Sakura sekilas dan kembali memeluk erat Sakura sambil meletakan dagunya dibahu mungil gadis itu, "Pengganti yang lama"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PROBLEMS🔥Can'T cHanGe⏳The TruE LOVE💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang