🔥12💧

2.1K 147 11
                                    

Helaan napas untuk yang kesekian kalinya keluar dari mulut sang gadis gulali, ia merasa bosan berada sendirian dikamar inapnya, ia selalu berharap kalau ada keajaiban dimana ia bisa berjalan dengan sempurna tapi kenyataannya pemulihannya masih satu bulan lagi, ditambah sang tunangan masih kukuh menyuruhnya untuk tetap dirawat dirumah sakit sampai masa pemulihannya berakhir.

'Apa...aku coba belajar berjalan saja ya...?' batin gadis itu.

Ia mengangkat satu persatu kakinya agar menggelantung sampai ia duduk sempurna dipinggir ranjang, "Yatta...!" gumam gadis itu senang.

Gadis itu perpegangan erat pada pinggir ranjang dan perlahan menurunkan kakinya, "Se-dikit lagi..." cicitnya.

Tap!

"Yes-"

Sret!

-eh!-

Dug!

-AKH!"

Gadis itu meringis saat kakinya berhasil menapak sempurna tapi bokongnya merosot begitu saja membuat gadis itu kaget dan terjatuh dalam keadaan lutut yang membentur lantai dan pergelangan kaki kanan yang tertekuk, rasa teramat sakit dan nyeri dirasa kedua lutut dan pergelangan kaki kanannya.

Kreett

"Guk!"

Emerald gadis itu agak menyipit melihat se'ekor anjing yang mendorong pintu kamarnya dan masuk begitu saja, air mata gadis itu turun karena rasa sakit yang teramat sangat.

Siberian Husky yang tingginya sepinggang gadis itu berlari dan melihat majikannya bingung, "Guk!"

"Mochi...b-bisa tidak kau panggil...suster atau siapapun?" pinta gadis itu sambil terus meringis.

"Guk!" Mochi berlari dan keluar dari pintu yang sebelumnya ia buka lebar, ia berlari menuruni tangga dengan cepat sampai keloby, "GUK! GUK!" gonggongan Mochi semakin keras saat melihat seorang pemuda emo yang menenteng tas dibahu kanannya dan tangan kiri yang memegang kunci motor.

"Berisik anjing!" desis pemuda itu sinis.

"Guk! Guk! Guk!"

"He, kau bisa bedakan pasar dengan rumah sakit tidak?" sindir pemuda itu.

Mochi mengaung lirih sambil mundar-mandir membuat pemuda itu mengernyit tak enak, ia merasa de javu dengan situasi ini.

"Apa majikan pinkmu ceroboh lagi?"

"Guk!"

Ya entah itu jawaban iya atau tidak yang pasti sekarang pemuda itu lari secepat kilat kearah lift dan menekannya berulang kali, "Oh shit!" desisnya saat melihat ternyata lift itu baru saja naik.

Ia berlari kearah tangga dan naik sampai lantai lima, ia tidak peduli kakinya pegal atau apa tapi filingnya sudah tidak enak.

Onyxnya melihat pintu kamar tunangannya terbuka segera saja ia masuk sampai sepatunya berdecit, "Sakura!"

"Sasuke!" seru balik Sakura yang masih merayap kearah kursi rodanya.

Sasuke mengangkat Sakura dan mendudukannya dipinggir ranjang, ia menyangga tubuhnya dengan kedua tangan yang memegang pinggir ranjang tepat dikanan-kiri Sakura lalu kepalanya menunduk dalam karena mencoba menata napasnya yang masih menderu.

"Guk!" Sakura menelengkan kepalanya mendengar suara Mochi.

"Kau memanggil Sasuke?" tanya Sakura pada Mochi yang naik keatas ranjang.

"Guk!"

"Wah, arigatou!" seru Sakura riang ba' anak-anak yang dibelikan mainan.

Tuk!

PROBLEMS🔥Can'T cHanGe⏳The TruE LOVE💧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang