ke-DELAPAN

28.1K 3.1K 598
                                    

Gaje nih, mon maap.

🌚🌚🌚

...

"Kau maju, dia mati." Ujar Rose lagi, kini pisau tersebut sudah berada di atas perut Haechan.

SRET!!

"Huaaa!! Hiks.." suara tangisan Haechan perlahan melemah

"HAECHAN!!!!!"

DORRR!!!

BRUK!!

Rose terjatuh dan Haechan juga lepas dari gendongannya begitu saja.

Ya, Rose menusuk perut Haechan dengan pisau tajam tersebut, dan tak lama kemudian Yuta segera menembak Rose di bagian pundaknya.

Seungmin dan Doyoung segera menghampiri member mereka masing masing.

"Lix, bisa jalan kan? Yuk kita ke luar." Seungmin membuka borgol ditangan Felix, dan meminta bantuan Hyunjin dan Changbin untuk membawa Felix.

"Chan? Haechan?" Doyoung menggendong Haechan dengan lembut, air matanya terus mengalir, sesak memenuhi dadanya.

"Chan? Sayang?" Mark menghampiri Haechan, mengambil alih Haechan dan menggendong dengan hati-hati, menahan air mata agar tidak jatuh.

Perlahan, mark berdiri dan berjalan menuju ambulance.

"Sayang? Bertahan,, hyung mohon.." Mark menangis.

Taeyong terdiam, luka ditubuh Haechan sangat serius, bayi tersebut mendapat sayatan dalam dimana-mana, luka robek diperut akibat ditusuk, dan jangan lupakan pergelangan tangan dengan sisa darah yang mengering.

Member lain yang melihat hanya diam, mereka segera meminta bantuan sunbae dan hoobae untuk mengurus ini semua, mereka akan ikut ke rumah sakit.

Di dalam Ambulance, Mark terus memanggil Haechan, Jaehyun pun hanya bisa diam melihat adik kesayangannya tak berdaya.

.
.
.

Kini semuanya berada di depan ruang Operasi. Haechan langsung mendapatkan penanganan medis. Dan sekarang, Haechan tengah di operasi.

Sudah 2 jam berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa operasi selesai. Bahkan Felix pun kini sudah diobati, lukanya sudah banyak tertutup oleh perban.

"Kalian bisakah duduk?!" Seru Doyoung jengah

Ya bagaimana tidak, Jeno, Jaehyun, Mark, dan Johnny berjalan mondar-mandir tidak tentu arah, bahkan entah berapakali mereka bertabrakan satu sama lain.

"Dia akan sadar bukan?" Tanya Jeno

"Apa Haechan akan bangun?" Tanya Jaehyun

"Haechannie kuat kan?" Tanya Mark

"Bear ku akan selamat bukan?" Tanya Johnny

Seketika Doyoung langsung terdiam, tidak, dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu, bahkan dirinya daritadi dipeluk oleh Taeil agar tenang.

"Eum, besok kita akan ke pengadilan, Aku dan Changbin akan mewakili Straykids, bagaimana dengan kalian?" Tanya Bangchan

"Aku dan Jaehyun, kami akan kesana." Ujar Johnny sambil menyeringai

Semua mengangguk, tak bisa dipungkiri bahwa otak Johnny dan Jaehyun itu licik, bahkan mereka sepertinya menyiapkan segala rangkaian kata agar kelima cewek tersebut mendapat hukuman seberat-beratnya.

"Ok, kami akan pulang dulu, bila terjadi sesuatu pada Haechan, segera hubungi kami." Ujar Hyunjin

"Ya, kalian butuh istirahat, Felix apalagi, dan bila terjadi sesuatu juga pada Felix, kabari kami juga." Taeil menanggapi ucapan Hyunjin

.
.
.

"Keluarga Haechan?" Sang Dokter keluar dari ruang operasi

Semua mengangguk, Dokter pun cukup terkejut.

seperti mengajak tawuran jumlah orangnya -Dokter

"Ekhm, jadi begini, kabar baiknya untuk saat ini Haechan selamat." Ujar Dokter tersebut

"Kabar buruknya, jika Haechan masih tertidur dalam jangka waktu 3 hari, dia dinyatakan koma, dan, lebih buruknya lagi, ketika dia kembali menjadi besar, Little Space yang dia alami lebih parah daripada Felix." Ujar Dokter tersebut

Ya, dokter yang menangani Haechan adalah dokter yang menangani Felix waktu melakukan tes laboratorium.

"Maksud nya?" Tanya Renjun, otak dia mendadak tidak berfungsi

"Bukankah sudah diperingati oleh pembuat ramuan tersebut? Dan ini bukan sakit hati yang Haechan terima, tapi tekanan mental, beruntung jika kembali besar hanya Little Space yang parah, bagaimana kalau saat besar ternyata selain Little Space dia berubah menjadi autisme?" Seru Dokter.

"Ini adalah kemungkinan buruknya, aku harap kalian menerimanya, saya permisi." Dokter tersebut meninggalkan seluruh orang di depan ruang operasi.

Tanpa basa-basi, Mark segera masuk ke ruangan tersebut, disana Haechan, dengan banyak selang di tangannya, dan juga alat bantu bernafas terpasang.

"Chan? Hey, baby?" Mark mengelus lembut kening mungil Haechan

"Kenapa detak jantungnya lemah sekali?" Lirih Taeyong

Jaemin dan Chenle terus memperhatikan monitor yang mendeteksi detak jantung Haechan, entahlah, mereka seperti merasa ada sesuatu yang buruk.

"Ge.. kenapa semakin lama semakin kecil? Kenapa begini?" Chenle bingung, dia bertanya pada Xiaojun dan Hendery

"Tidak, tidak mungkin.. pasti naik..." Yangyang terus memperhatikan alat tersebut

TIIITTTTTTT

Monitor tersebut menunjukan garis lurus.

Keadaan mendadak tegang.

"DOKTER!!!"

"Haechan,, baby,, hyung mohonn.... Hiks, jangan tinggalkan hyung..."

.tbc.

Edisi membuat readers gereget harus sering update, wkwk.

Baby Haechan [NCT] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang