ke-SEMBILAN

26.9K 3.1K 518
                                    

Ayo spam komen, abang suka kalian ribut

🌚🌚🌚🌚

...

TIIITTTTTTT

Monitor tersebut menunjukan garis lurus.

Keadaan mendadak tegang.

"DOKTER!!!"

"Haechan,, baby,, hyung mohonn.... Hiks, jangan tinggalkan hyung..."

Dokter datang bersama suster dan memasuki ruang Haechan berada, meminta member NCT untuk sedikit menjauh, dokter dan suster tersebut mengelilingi kasur Haechan.

Beberapa suster membuka baju haechan agar dada bayi kecil itu terbuka, sedangkan dokter dan suster yang lain menyiapkan alat pacu jantung.

Member NCT yang tak tega melihat Haechan membalikan badannya sambil sesegukan, terutama Taeyong, Ten, dan Doyoung yang berperan menjadi ibu NCT.

Sang dokter menggosokan alat tersebut satu sama lain, dan menatap Haechan

"Satu."

Haechan hanya tersentak keatas, namun monitor belum juga berubah bentuk menjadi zigzag

"Tambah tegangannya." Ujar sang dokter

Sang suster mengangguk paham dan kini dokter tersebut melakukan hal yang sama.

"Dua."

Tetap tidak ada pergerakan, Haechan hanya tersentak kecil dan kembali tertidur

Sang dokter menghela nafas

"Jika ini tak berhasil, saya mohon maafkan saya, saya bukan tuhan yang mengatur kapan hidup mati seseorang." Ujar sang dokter

Dan menambah tegangan kembali dan melakukan hal yang sama untuk ketiga kali nya

"Tiga."

"Huaaaa!!!"

Semua tersenyum lega

Haechan menangis lemah, tangannya berusaha menggapai apapun, matanya terbuka setengah.

Mark dengan sigap segera menghampiri Haechan, tak peduli bahwa masih ada dokter dan suster disana

"Kami permisi." Dokter tersebut pergi setelah melakukan pemeriksaan

"Kondisinya lemah, mohon jaga extra." Ujar sang dokter kepada Hendry dan dibalas anggukan

"Haechan, jangan menangis, hyung disini, cepatlah sembuh, terimakasih sudah bertahan." Mark mengelus lengan mungil Haechan

"Doy, kau gendong saja.." ujar Taeyong

"Bukannya kau tadi mau menggendong..." Ucapan Ten terpotong

"Tidak, Doyoung yang menggendong Haechan, karena meskipun kelihatannya mereka tidak akur, mereka memiliki ikatan kuat." Ujar Taeyong

Doyoung menghampiri ranjang Haechan dan menggendong Haechan versi bayi secara perlahan, mengabaikan Mark yang ngambek karena Haechan-Nya diambil.

"Jangan menangis,, jangan sakit,, hyung disini..." Doyoung mengelus kening Haechan.

"Jae, kita harus mengurus sesuatu untuk besok." Johnny berjalan keluar kamar Haechan dan diikuti Jaehyun

"Aku kira kau..." Renjun menunjuk Jaemin

.
.
.

"Apa yang kita lakukan?" Tanya Jaehyun

"Apapun yang membuat mereka tersiksa." Ujar Johnny

"Kau tahu, Haechan yang aku sayang aku jaga dengan susah, tiba-tiba menjadi seperti itu?! Hanya karena wanita yang terobsesi dengan mu!" Johnny menggeram marah

"Aku akan membokar sikapnya ke publik!" Seru Johnny

"Rencana bagus, dude. Aku sudah meminta bawahan ku mengambil bukti sebanyak-banyaknya." Ujar Jaehyun

"Beres sidang, kita ambil perhatian wartawan?" Ujar Johnny sambil menyeringai

Jaehyun mengangguk dan tersenyum puas.

.
.
.

Sudah 3 jam Haechan sadar, namun tangisnya tak kunjung reda, meskipun hanya tangisan lemah.

Bahkan Johnny dan Jaehyun sudah kembali 1 jam yang lalu, semua member terus berusaha menenangkan Haechan, bahkan Doyoung dan Taeyong sampai menangis.

"Sayang,, sakit ya??" Mark terus menimang Haechan

Ya, Haechan sudah berpindah ke Mark.

Jadi tadi Haechan di gendong Doyoung, beralih ke Taeyong, Ten, Hendery, Xiaojun, Johnny, Jaehyun, Jeno, Jaemin, Jungwoo, Yuta, Winwin, Yangyang, Taeil, dan sekarang Mark.

Yang lain sedang berusaha mencari cara.

"Pukul hyung, salurkan rasa sakit mu,, jangan menangis seperti ini.." Mark berujar lirih

Nihil, tangisan Haechan tak kunjung reda. Terus menangis, bahkan matanya sudah sembab

"Ku mohon,, jangan seperti ini... Hiks... Kumohon, jika bisa, tolong pindahkan sakitnya kepadaku..." Mark menangis

Pertahanannya runtuh.

.tbc.

Sekian.

Baby Haechan [NCT] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang