4

10.7K 1.8K 147
                                    

Menulis cerita ini, membuat saya banyak banyak googling.

.***

Duduk ditengah keheningan dengan posisi Asana. Arryan mendengarkan degup jantungnya. Ada detak yang berubah terdengar. Berpacu sedikit lebih cepat. Hanya sedikit.

Ia sudah berusaha menahan diri untuk semua. Terutama dalam hal Serra. Suara gadis itu hampir selalu terdengar. Dipagi dan malam hari.

Pak, bekalnya.

Hati hati ya pak.

Jas hujannya sudah?

Pak, Serra sudah pulang.

Ini tadi Serra bawa nasi goreng.

Suara itu terdengar nikmat sampai ketelinganya. Membuat kerja hormon dopamin dan oksitosin menggeliat keluar begitu saja. Sudah lama detak bahagia itu menghilang dalam aliran darahnya.

Dulu... dulu sekali. Saat seorang  perempuan bernama Cammila menawarkan cinta. Ia menyambut dengan senang. Hari harinya menjadi berwarna.  Namun cinta itu harus pergi. Bersama buah hati mereka yang ada dalam rahimnya. Seseorang membunuh mereka.

Arryan marah, ia balas membunuh orang tersebut. Setelah terlebih dahulu menghabisi seluruh keluarganya didepan mata laki laki itu sendiri. Mereka habis, hari itu juga dengan tangannya sendiri.

Setelah kejadian tersebut, Arryan menarik diri dari kehidupan luar.  Mengunci dirinya ditempat ini. Seiring dengan berjalannya waktu, ia mengendalikan semua dari sini. Berkomunikasi melalui video dalam rapat-rapat penting.

Ia jarang keluar, kecuali urusan yang sangat penting. Dan saat ini Serrafina adalah bagian dari kata penting itu. Entah kenapa, rasa itu datang kembali saat menatapnya pertama kali.

Awalnya mengunjungi panti wreda bukanlah keinginannya. Ia tidak suka berada ditengah orangtua yang menghabiskan hidup dengan duduk saja. Baginya sungguh tidak berguna. Namun, ia membiarkan para anak buahnya mengambil keputusan.

Saat itulah ia melihat seorang Serra. Ia ingin memiliki kelembutan sekaligus kepolosan itu untuk dirinya sendiri. Arryan tidak suka berbagi. Ia sudah memiliki rencana. Ini akan menjadi sangat menyenangkan. Mengurung Serra disini. Menghirup aromanya setiap hari.

Waktu itu tak lama lagi. Serra akan berada disini. Ia tengah menyiapkan semuanya. Tak akan ada lagi orang yang melihat wajah cantiknya. Miliknya  akan tersembunyi dari dunia luar.

Arryan akan menjaganya dengan sistem keamanan maksimal. Karena itu, ia merubah sisi utara istananya. Tempat tinggalnya selama ini. Agar Serra merasa nyaman.

***

"Pak, bu. Serra besok ada acara rekreasi ke ancol. Aku minta ijin ya."

"Dari panti Serr?"

"Iya bu,"

"Ya sudah, jangan lupa bawa bekal." Ujar bapak.

"Iya pak, bapak besok ngojek?"

"Setengah hari, pagi-pagi mau gereja dulu."

Serra mengangguk. Ia segera menyiapkan meninggalkan kamar orangtuanya, kemudian menyusun  pakaian ganti untuk besok.

"Pak," bisik ibu.

"Ya bu?"

"Tadi pagi, ibunya Agung yang diujung sana ngajak ibu ngomong."

PETARUNG TANGGUH / OPEN POTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang