Kelas berjalan seperti biasanya mereka mengerjakan tugas yang di berikan guru hari ini, mereka diminta mengerjakan tugas itu dengan teman sebangkunya.
"Za yang ini gimanani gue ga ngerti?", tanya Jessi.
"Ohhh yang ni tu kayak ginini.....", jelas Reza.
"Oww paham-paham", ucap Jessica.
Hingga tak terasa bel pulang pun berbunyi , semua siswa merapikan alat tulisnya dan segera keluar kelas menuju tujuan masing-masing.
Hari ini tak sedikit cowok-cowok menggoda Jessica dan meminta nomornya tetapi Jessica hanya menanggapinya dengan senyuman.
"Jes mau gue anterin pulang ga mumpung gue ga ada acara ama temen gue, mau ga?", tawar Reza.
"Emmm ga usa deh soalnya ada supir gue mo jemput, gpp ya?", tolak Jessica.
"Yodah gue duluan ya hati-hati lu!", pamit Reza lalu mengacak rambut Jessica.
"Rambut gue bambank!", kesal Jessica.
Setelah kepergian Reza semenit lalu Jessica berjalan menuju gerbang sambil menunggu supirnya datang yang sedari tadi ia telfon tapi tak pernah di angkat.
Tringgg tringgg tringgg
Pak Tono is calling~"Halo pak".
"Maaf non ban mobilny bocor, non bisa nunggu bentar ga?".
"Ohh iya pak gpp ga usah jemput klo gitu nanti Jessi pulang sendiri aja".
"Gpp toh non?".
"Iya pak yodah assalamu alaikum".
"Wa alaikum salam non".
"Huffttt, gimana mo pesan ojol klo kaya gini mana hp gue sekarat lagi", gerutu Jessica sambil mengacak rambutnya.
Tepat setelah itu ia melihat seorang cowok yang baru saja menyalakan motornya di parkiran dan segera menghampirinya.
"Reyyyy!", teriak Jessi sambik berlari ke arah parkiran.
Rey yang mendengar namanya dipanggil langsung menoleh ke belakangnya dan terdapat cewek semalam yang mendatanginya.
Rey hanya mengangkat satu alisnya seolah bertanya kenapa.
"Hmm bisa anterin gue pulang ga, ginini tadi tu supir gue nelpon katanya ban mobilnya bocor jadi ga bisa jemput gue, nah terus gue ga bisa pesan ojol kar-",
"Brsik", ucap Rey lalu meninggalkannya begitu saja.
"Reyyy gue belum selesai ngomong dasar ga punya hati samsekk, sok banget lu jadi orang cih , bangsatttt!", makinya di area parkiran membuat dirinya menjadi pusat perhatian dan Jessica tersadar lalu buru-buru meninggalkan parkiran itu.
Disinilah ia sekarang duduk termenung du halte sambil mengayun-ayunkan kakinya sambik menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya sebentar hingga suara klakson motor mengagetkannya.
"Mau bareng ga?", tawar Vino.
"Loh kak Vino?", ucap Jessica kaget.
"Sini gue anter!", ajak nya lagi.
"Hmm gimana yah ga us-",
"Buruan keburu malem", ucap Vino memotong ucapan Jessica.
"Yodadeh", pasrahnya tapi mau.
Vino menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata menyusuri jalan sore ini. Mereka banyak mengobrol hingga terkadang mereka tertawa bersama layaknya orang pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Love ✔
De TodoCerita tetang si tembok dan si panci? Langsung baca aja yah KaryaAkuSendiri✅ Kuy mampir cek2 aja dulu... SALAM JAUH DARI PENULIS YANG LAGI SETERES INI 》EmilyCaitlin