5 - Ulang Tahun Jeremy

456 15 0
                                    

“BANG JEREMY?”

Spontan Ara teriak karena melihat abang nya yang paling tua jadi pelayan di kafe yang dia datangi. Lia dan Yoana kebingungan. Ara pun langsung menarik tangan Jeremy dan membawanya keluar dari kafe.

“bang lo ngapain disini????” Tanya ara.

“ya kerja lah, ngapain lagi? Lo galiat gue pake celemek?” jawab jeremy santai.

“ya iya.. maksud gue lo ngapain kerja disini? Perusahaan gimana?”  Tanya ara lagi.

“kan ada satya sama om Jino, dah lah gue mau balik kerja nih, nanti gue dipecat”

“oooo… gue tau.. pasti biar bisa deket sama kakak yang kemarin itu kan. Ngaku lo!” kata ara dengan wajah penih selidik.

“dih sok tau banget, masuk lo sana!” kata Jeremy sambil mendorong ara supaya kembali ke meja nya.  Jeremy mencatat makanan yang mereka pesan dan kembali ke dapur. Ara masih melihat Jeremy dengan tatapannya yang penuh curiga sekaligus jahil.

“itu abang lo juga,ra?” Tanya Yoana.

“iya. Yang paling tua.” Jawab ara.

“wih ganteng” kata Lia.

“kan udah gue bilang abang gue tuh ganteng-ganteng”

“ah tapi masih gantengan bang Brian” kata Lia lagi.

“itu namanya siapa?” Tanya Yoana.

“Jeremy”

“udah punya pacar belum, ra?” Tanya Yoana antusias.

“belum sih, tapi gausah berharap deh, dia suka sama kakak yang itu tuh, yang lagi di meja kasir. Makanya dia bela belain kerja disini” jawab Ara.

“yahh sayang banget, mana kakak itu cantik banget lagi” kata Yoana.

“eh anjir masa lo mau suka sama Jeremy sih, lo ama dia beda 10 tahun” kata Ara.

“cinta tidak memandang usia,ra” karta Yoana dengan muka serius.

Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan diantar oleh cewek yang ditaksir sama Jeremy.

“silahkan dinikmati” kata nya dengan senyum yang sangat manis sambil bergegas kembali ke dapur. Namun sebelum dia sempat kembali ke dapur ara memanggil.

“uhm kak, permisi..”

“ya? Ada yang bias saya bantu?”

“uhm.. kakak namanya siapa? Hehe” kata Ara ragu.

Namun, perempuan itu tersenyum manis lagi. “nama saya Winda” dan segera pergi kembali ke dapur. Ara terpesona. Sekarang dia mengerti kenapa Jeremy bisa suka sekali kepada perempuan satu ini. Sampai bela belain kerja di kafe ini.

“fix, abang gue sama kak winda ini harus jadi, gamau tau.” Kata Ara semangat.

“andai gue punya abang juga,ck.. yaudah ra, gua dukung abang lu sama kakak yang itu”
.Ara mengangguk dan mereka pun mulai menghabiskan makanannya.

****
Sekarang Ara, Brian, William, Dion sama Satya lagi duduk duduk santai di sofa ruang tengah. Jeremy gak disana karena kafe belum tutup. Dia kerja sampai jam 8 malam. Semua sibuk dengan gadget masing-masing. Brian ngerjain tugas, Dion dan William main game online. Satya melihat-lihat restoran enak dan Ara hanya main medsos.

“sekarang tanggal berapa?” Tanya Ara tiba-tiba.

“13 september” jawab Brian yang masih berkutat dengan laptop nya.

“2 hari lagi ultah nya bang Jeremy dong?” kata Ara.

“lah iya gue lupa” kata Dion sambil memukul dahi nya.

“YES GUE MENANG” teriak William sambil joget-joget .

“woy William lu denger gak tadi gue ngomong apa?” kata Ara.

“hah? Apaan?”

“bang Jeremy bentar lagi ultah” jawab brian.

“LAH OIYA ANJIR, GIMANA GIMANA? KITA SURPRISE IN NYA GIMANA?” William terlalu antusias.

“ribut banget lo ah, nanti Jeremy datang jadi ketauan!” protes satya.

“hehe maap bang, jadi gimana?”

“gue punya ide..” kata ara dengan nada serius dan keempat abangnya pun focus padanya.

Ara pun menceritakan apa yang dia ketahui. Ara menveritakan tentang  Jeremy yang suka pada kak winda, Jeremy yang bela belain kerja di kafe demi dekat dengan kak winda.

“sumpah lo ra?” Tanya brian.

“iyaa, beneran gue yakin 100%”

“pantes si Jeremy kaga datang ke kantor tadi” kata satya. “eh biasanya juga jarang deng haha” lanjutnya.

“bukannya tadi harusnya bang Jeremy latihan band di gereja?” Tanya William.

“itumah pagi, dianya dapat shift siang di kafe “ kata Ara.

“luar biasa pengorbanan cintamu bang jer” kata dion. “jadi gimana nih surprise nya?” lanjut dion lagi.

“yaudah kita rayain di kafe itu aja biar cewek yang dia taksir ikutan juga” kata brian.

“yeu gimana caranya?”

“tenang, nanti abang booking kafe nya mulai sore.” Kata satya.

“okedeh, nanti biar gue yang bicara sama kak winda”

Mereka pun mengakhiri rapat kecil mereka dan kembali focus ke gadget masing-masing.

****
15 september, ulang tahun Jeremy

Sesuai rencana, satya membooking kafe tempat kerja Jeremy dari jam 5 sore sampai malam. Ara juga sudah meminta bantuan Winda untuk menyuruh Jeremy keluar dari kafe selama satu jam.dan juga ara sengaja meminta winda untuk menyuruh pegawai lain pulang, sehingga hanya winda saja yang tersisa. Jadi Winda meminta Jeremy untuk menjemput bahan baku ke distributor, dan tentu saja membutuhkan waktu satu jam. Ara juga meminta bantuan Lia dan Yoana untuk menghias kafe untuk acara ulang tahun Jeremy.

“eh, kue nya mana? Udah ada belum?” Tanya Ara.

“lah iya, kue nya mana anjir”kata Dion panik.

“lah gimana sih, masa ngerayain ulang tahun gak ada kue ulang tahun” kata Ara ikutan panik.

“suruh bang Satya aja, sekalian dari kantor” usul William.

“yah, kelamaan kalau nunggu bang satya” kata Ara.

“yaudah biar gue aja yang beli, will kunci motor lo sini” kata brian.

“yaudah, lia temenin bang brian gih, nanti takutnya kuenya dimakan sama dia di jalan” kata ara.

“yee fitnah mulu lo, yaudah ayok dek” ajak brian pada lia. Lia pun mengikuti brian dengan patuh dan naik ke motor William.

“pegangan yang kuat, gue ngebut nih” kata brian sambil menarik tangan lia yang awalnya hanya memegang kaos brian sekarang menjadi melingkar di pinggangnya. Kalau brian bisa lihat wajah lia sudah sangat merah seperti tomat.

Mereka sampai di sebuah bakery yang lumayan besar. Turun dari motor dan langsung masuk ke dalam.

“menurut lo lebih enak yang yang ini atau yang ini?” Tanya brian sambil menunjuk kue berwarna cokelat dan putih.

“kayanya lebih enak yang cokelat bang, kalau menurut aku si ya, tapi terserah abang aja deh hehe” jawab lia.

“hmm… si Jeremy lactose intolerance loh, dia bisa makan ini gak ya? Duh gue jurusan bisnis bukan biologi kaga ngerti gue beginian” gumam brisan.

“eh tapi yaudah deh, symbol doang, nanti bagian dia, gue yang makan. Ok sip.” lanjutnya.

Akhirnya brian mengambil  kue tadi dan membayar nya di kasir. Brian melihat permen lollipop di meja kasir dan mengambil nya.

“nih makan” brian memberinya pada lia.

“eh? Eh.. iya bang, makasih hehe” jawab lia malu malu.

Mereka pun kembali ke kafe dan satya juga sudah ada disana. Hiasan sudah selesai, kue juga sudah ada. Tinggal menunggu Jeremy.

“kalau begitu saya permisi ke dapur saja ya.. gak enak mengganggu” kata winda sambil mulai berlajaln ke dapur.

“EH JANGANN” spontan Mahendra bersaudara teriak.

“eh.. hehe, maksudnya kakak disini aja, masa kita pesta, kakak di dapur sendirian, udah sini aja udah. Gapapa kok” kata Ara. Winda pun kembali ke posisinya semula.

“eh eh, Jeremy datang Jeremy datang” kata brian. Semua pun bersiap di posisi masing-masing. Jeremy pun masuk ke kafe.

“HAPPY BIRTHDAYYYYYYY” Semua nya berteriak sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Jeremy pun hanya tertawa melihat kejutan dari keluarganya. Jeremy pun meniup lilin dan membuat harapannya.

“first cake buat siapa nih? Ehem” kata brian.

“karna kalian berlima udah pernah dapat first cake dari gue secara bergiliran tiap tahun, maka first cake kali ini gue kasih ke partner kerja gue.” Kata Jeremy.

“sa..saya??” kata winda bingung.

“udah terima aja ka winnn. Harusnya tahun ini first cake nya giliran aku, tapi buat kakak aja gapapa, ara ikhlass” kata ara sambil menarik winda supaya lebih dekat dengan Jeremy.

“makasih” kata winda dengan senyum manis dan segara memakan kue dari Jeremy. Jeremy salah tingkah dan keluarganya menertawainya.

“btw, gue udah tau kalian pasti bakalan bikin surprise disini.” Kata Jeremy. Mereka semua bingung. “kok bisa?”Tanya brian.

“ya iyalah, itu motor si William terparkir jelas-jelas di depan kafe, yakali gue gak curiga” jawab jae.

“BRIAANNNNNNN, TADI KAN UDAH GUE BILANG PARKIR DI BELAKANG!!” Protes Ara.

“lah maap maap, tadi buru buru, jadi lupa hehe” jawab brian.

“haha hehe haha hehe palalu” kata dion.

“eh udah jam 9, yoana sama lia biar gue aja yang antar, kasian cewek pulang sendiri malam malam” kata brian. “bang jer, lo bawa mobil kan? Gue pinjem ya.”

“oke, winda biar gue aja yang anter pake motor nya william. Kalian berempat naik mobil satya” kata Jeremy.

“moduss” kata dion.

“diem lu”

***
“makasih ya, udah ikut ngerayain ulang tahun gue” kata Jeremy saat sudah sampai di rumah winda.

“eh? Iya sama-sama, Cuma bantu sedikit kok hehe” jawab winda.

“uhm.. oke, gue pulang dulu ya..good night” kata Jeremy ambil mulai menjalankan motornya.

“hati-hati” kata winda dengan senyum manis dan masuk ke dalam rumahnya. Jae pun salah tingkah lagi dan lagi. Senyum di bibirnya tidak pudar sampai ia sampai di rumah. Sepertimya Jeremy akan mimpi indah malam ini.

***

“rumah lo yang mana?” Tanya brian pada lia setelah selesai mengantar yoana.

“gang yang itu belok kiri bang” jawab lia. Brian pun mengikuti arah yang diberutahu lia.

“kakak udah punya pacar belum?” Tanya lia tiba tiba. Brian terkejut.

“belum. Emang kenapa? Tiba-tiba manggil kakak” jawab brian.

“gapapa. Aku suka sama kakak” jawab lia lalu langsung membuka pintu mobil dan masuk ke rumahnya. Brian diam sebentar di dalam mobil dan segera menjalankan mobil nya untuk pulang ke rumah. Dia hanya menggelengkan kepala nya mengingat pernyataan lia yang tiba-tiba.

Tbc~~
Jangan lupa rate,kritik dan saran nya 🙏 makasih banget udah mau baca :")

ABANG ♡SISTER COMPLEX♡ || Day6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang