00.01

133 19 1
                                    

Perhatian!!!

Tolong hargai sang penulis.   caranya: tekan tombol yang gambarnya bintang.
terimakasih.










"gimana udah ada kabar dari kenan kak?" tanya bunda ara sambil menghampiri meja makan.

Aku hanya diam, kemudian menggeleng pelan untuk menanggapi pertanyaan bunda.

bunda hanya tersenyum dengan sesekali menghela nafas berat sambil mengelus rambut hitam anaknya. "yaudah, tunggu aja mungkin dia sibuk kak" ucapnya.

"dimakan dulu sarapannya, takut kamu terlambat" lanjutnya. Aku hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban dan langsung memakan masakan bunda yang menurutku sangat enak. setelah selesai, aku pun pamit ke bunda dan ayah dan jangan lupa mencium punggung tangannya sebelum berangkat kesekolah.

                                ««««««

"tumben udah dateng?"

Aku tidak menanggapi pertanyaan dari Ana. Aku hanya langsung duduk dan menaruh tasku diatas meja sebagai bantal. Ana, dia teman sebangku sekaligus sahabatku.

"heh pagi pagi mukanya udah kek baju belum disetrika aja! kenapa si? soal kak kenan lagi?" tundingnya sambil menatapku dengan penuh menyelidik dan ah.. bagiku menyebalkan!

"iya" gumamku. aku hanya mendengar suara dari mulut Ana yaitu sebuah decakan.

"sekarang hubungan kamu gimana?" tanya Ana. Aku pun menggeleng sebagai jawaban 'tidak tahu'.

"kok nggak tahu?" tanyanya lagi. Aku pun tidak merespon pertanyaan dari Ana. "yaudah sekarang jangan mikirin dia dulu, sekarang kamu mikirin pelajaran dulu ya ra" lanjutnya sambil menepuk bahuku pelan. Aku pun hanya melirik Ana dengan senyum tipis dan menganggukan kepalaku sebagai jawaban.

Aku pun memutuskan untuk menutup mataku sebentar. tidak, aku tidak tidur. hanya saja aku lelah, lelah sekali. rasanya nyaman sekali ketika menutup mataku sebentar, hingga tiba tiba...

"ASTAGFIRULLAH ARA!" pekik Ana. Aku pun yang tadinya sedang menutup mata kini melebarkan mataku dengan sempurna. jujur aku kaget, tapi aku dengan cepat cepat menormalkan ekspresi dengan wajah datarku sambil menatap tajam ke Ana. yang ditatap pun hanya cengegesan dengan watadosnya.

"hehe.. maaf ra. Ana cuman mau nanya, PR matematika Ara udah selesai belum?" aku yang mendengarnya hanya mendengus kesal seraya mengambil buku latihan matematikaku di tas setelah mendapatkanya, Ana langsung mengambil buku itu dan menyalin semua jawabanku ke bukunya.

"cepet. sebentar lagi masuk" titahku, sambil melirik jam dinding di depan sana. Ana hanya merespon dengan menganggukan kepalanya.

Ana mulai menyalin pekerjaanku ah bukan pekerjaan google maksudku. Sedangkan aku hanya menatap nanar keluar jendela dengan senyum tipis yang tercetak di bibirku.

Hai kak kenan. apa kabar? sudah beberapa hari ini bahkan bulan kamu berubah ya. bahkan menjawab chatku saja tidak.batinku.

Hingga tak sadar air mataku tanpa dikomando jatuh dengan perlahan lahan. Aku yang tersadar langsung menghapus jejak air mataku dan langsung melirik Ana yang sebentar lagi selesai, setelah itu melirik jam dinding disana yang menunjukkan bahwa sebentar lagi bel akan berbunyi.

Tett.. Tett.. Tett...

suara bel masuk pun terdengar, hingga tak lama datanglahh seorang guru matematika yang bernama Bu Mila.

"pagi anak anak" ucap Bu Mila. Ia pun langsung menghampiri meja guru dan menaruh tas dan buku bukunya.

"Pagii buuu" jawab siswa siswi dengan serentak.

"prnya silahkan dikumpulkan dan ditaruh di atas meja guru!" setelah mendapat perintah dari Bu Mila, siswa siswi pun langsung berhamburan untuk mengumpulkan tugasnya. setelah itu pembelajaran pun dimulai hingga jam istirahat.

                                 ««««««

Setelah dari kantin, aku dan Ana berencana pergi ke halaman taman belakang sekolah setelah membeli botol minuman dingin dan tak lupa juga membawa bekal makan.

Aku dan Ana memang sering sekali membawa bekal dari rumah dengan alasan menghemat uang.

Setelah sampai, kita memilih duduk diatas pasir karena disini udaranya sangat sejuk apalagi diatas kepala kami terdapat sebuah pohon besar yang menghalangi matahari, jadi  tidak merasakan panas bukan?

"Ara bawa bekal apa?" gadis berambut coklat hitam panjang itu bertanya padaku, siapa lagi jika bukan Ana.

Aku pun membuka kotak bekalku sambil melirik dan tersenyum ke Ana. "aku bawa bekal nasi goreng na. Ana mau?" tanyaku.

Mata Ana langsung berbinar ketika aku membuka kotak bekalku. "umm... masakan bunda bukan? wah, pasti enak nih" ucap Ana.

Aku pun terkekeh kecil mendengar ucapan Ana. "iya nana. Ana bawa bekal apa?" tanyaku.

"aku bawa bekal roti ditambah selai coklat nih, padahal tadinya aku meminta ibu memasak nasi goreng atau mie goreng buatku" gadis itu mengerucutkan bibirnya yang membuatku menampar mulutnya dengan pelan.

"ish.. sakit Ara!" rengeknya. Aku pun tak peduli dan memilih makan bekalku dengan sesekali aku melirik Ana yang sedang menatapku dengan sebal, hingga akhirnya Ana memutuskan memakan bekalnya dengan perasaan kesal sambil mencibikkan bibirnya.

Aku dan Ana saling diam. tidak ada yang bersuara, hanya saja ada suara dari siswa siswi yang berlalu lalang didepan kami.

"kak kenan kemana ya na" ucapku, sambil menatap nanar kedepan. Ana yang mendengar suaraku hanya mengerutkan dahinya.

"emang tadi kamu ngga ketemu sama dia?" tanya Ana sambil menatapku dari samping. Aku hanya menggeleng sebagai jawabannya.

Yap. aku dan kak Kenan satu gedung sekolah. hanya saja, kelasku berbeda dengannya. Aku yang menjadi adik kelas dan dia yang menjadi kakak kelas.

Ana hanya menghela nafasnya. "udah coba chat dia lagi?" tanyanya.

"udah. tapi ngga dijawab, bahkan chat yang sebelum belumnya juga belum dijawab" aku tersenyum miris. "sesibuk itukah dia na? I know I know dia sibuk, bentar lagi dia mau ujian. dia banyak tugas, dia banyak les ini itu. tapi ngga bisa gitu dia bales chat aku? sebentar aja, hanya kasih kabar" lanjutku. dan tak terasa air mataku jatuh perlahan lahan. mungkin bagi kalian aku terlalu kekanak kanakan? tapi bagiku itu ah..  sudahlah!

Ana yang melihatku mengeluarkan air mata mengelus ngelus punggungku. "yaudah sabar ra, mungkin dia sibuk sampe lupa  kasih kabar ke kamu" katanya. "udah ah jangan nangis lagi jelek tuh mukanya" lanjutnya seraya terkekeh kecil.

Aku yang mendengar itu hanya menganggukan kepala. "udah yuk ke kelas sebentar lagi masuk" ajakku, sebelum itu aku mengelap air mataku yang ingin jatuh.

Ana pun tersenyum seraya bangkit dari tanah tersebut. jangan lupa kami membersihkan rok kami yang sedikit kotor. setelah selesai, kami pun menuju ke kelasnya untuk melanjutkan belajarnya sampai bel pulang datang.

Just GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang