Perhatian!!!
Tolong hargai sang penulis. caranya: tekan tombol yang gambarnya bintang.
terimakasih.•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•"ASSALAMUALAIKUM PARA PENGHUNI RUMAH!! ARA YANG CANTIK UDAH PULANG!" teriak Ara saat berada di ruang keluarga.
Amel yang mendengar suara teriakan dari anaknya hanya menggeleng gelengkan kepalanya. "perasaan bunda waktu hamil kamu, bunda ngga pernah nyidam makan toa deh ra" ucapnya sambil melanjutkan acara masaknya.
Ara yang mendengar itu hanya menampilkan gigi putihnya seraya menghampiri Amel yang berada di dapur. "kalo orang ngomong assalamualaikum dijawab dong bun! masa ngga dijawab. Terus juga kalo anaknya pulang tuh ditanyain kek gimana hari ini? ketemu cogan ngga? atau capek ngga? kalo capek sini bunda pijitin. Oh iya, abang mana bun? belum pulang ya? yah.. Padahal Ara mau ngajak abang main" oceh Ara yang membuat Amel merotasikan bola matanya seraya mematikan kompor.
"waalaikumsallam sayang, gimana hari ini? cape ya? kalo capek naik sana ke kamar untuk istirahat, nanti kalo makanannya udah siap bunda panggilin. Kalo tentang abang, abang belum pulang katanya agak telat karena ada pembelajaran tambahan" ujar Amel sambil menahan amarahnya karena Ara sangat bawel hari ini dan mengganggu acara masaknya.
Ara pun terkekeh kecil saat bundanya sedang menahan emosi karena dirinya. "bunda lucu banget deh kalo lagi nahan amarah, tuh tuh liat muka bunda udah merah banget. Mungkin kalo disamaain sama emoji emoji di ponsel kek ginii niih bun yang ada asapnya ahahaha!" Ara menunjukkan emoji yang ia maksud ke Amel sambil tertawa terbahak bahak.
Amel yang sudah tak tahan dengan amarahnya dikarenakan ia sedang ada tamu yang datang tak diundang dan pulang tak diantar pun berteriak. "AWAS YA KAMU!"
Ara langsung berlari terbirit birit untuk menaiki tangga menuju kamarnya lalu menguncinya dikarenakan takut amukan sang bunda. Setelah mengunci pintu kamar, ia pun mengedarkan keseluruh penjuru sudut kamarnya yang berbau vanila dan tak sengaja matanya manangkap sebuah benda.
Ara menghampiri benda tersebut dan mengambilnya yang berada di sisi pojok kanan sudut kamarnya, Ia melihat beberapa tulisan angka dan huruf yang tercetak disana. ya, benda itu adalah kalender.
"sekarang tanggal tiga puluh satu ya" gumamnya. Ara diam sambil memikirkan sesuatu yang menganjal diotaknya, ia masih saja menatap kalender itu yang berada di tangannya. Tiba tiba saja mata Ara langsung melebar ketika ia mengingat sesuatu. "WHAT TANGGAL TIGA PULUH SATU?! BERARTI LUSA TANGGAL DUA?! HUWOO TANGGAL JADIAN ARA SAMA KAK KENAN DONG?! HUWAAAA BERARTI YANG KEBERAPA INI? ARGGGG!! YANG KE SEMBILAN BULAN DONG!!" pekik Ara saat ia mengingat bahwa lusa adalah tanggal jadian dirinya dan kenan.
DOK!! DOK!! DOK!!
"ARA BERISIK TAU NGGA?!" suara Rian yang berada di balik pintu kamar Ara. Ara yang mendengar suara abangnya langsung membukakan pintunya dan menatap Rian dengan cengegesan. "hehee maaf ya bang. Eh sebentar sebentar, kok abang udah pulang? Bukannya kata bunda abang pulangnya telat?" tanyanya dengan muka watadosnya.
"udah selesai! Oh iya, abang kesini cuman untuk ngasih tau kamu doang kalo kamu dipanggil bunda untuk makan siang. Eh pas abang udah nyampe didepan pintu kamar kamu, abang malah denger teriakan teriakan kamu yang bikin abang bungeng makannya abang gedor gedor pintu kamu itu!" ketus Rian sambil menatap Ara yang memasang muka watadosnya dengan kesal.
"oh gitu, yaudah Ara ke bawah ya bang" pamit Ara dan langsung menuruni tangganya untuk makan siang.
Rian yang melihat adeknya itu hanya menggeleng gelengkan kepalanya dan berjalan menuju ke kamarnya.
Ara menemukan sang bunda yang sedang membelakanginya pun segera menghampiri dan memeluknya dari belakang. "maafin Ara ya bun, tadi Ara udah buat bunda kesal" ujarnya.
Amel yang menyadari kedatangan Ara pun hanya tersenyum seraya membalikan badannya menghadap Ara. "iya ngga papa ra" tangannya mengelus rambut hitam anaknya yang panjang itu.
Ara melepaskan pelukannya lalu menatap Amel dengan antusias. "bunda tau ngga?" tanyanya Ara.
Amel menatap sang anak dengan mengerutkan dahinya. "ngga ra, emang ada apa?"
Ara berjalan ke arah sofa yang berada di ruang keluarga dan duduk disana. Sedangkan Amel yang paham dan peka langsung menghampiri sang anak dan duduk disebelahnya.
"ada apa hm?" tanya Amel seraya menatap Ara yang sedang tersenyum itu.
"sekarang tanggal berapa coba bun?"
Amel tampak berfikir. "um.. Sekarang tanggal tiga puluh satu bukan?" jawabnya.
Ara menganggukan kepalanya. "berarti lusa tanggal berapa coba?"
Amel tampak berfikir lagi. "tanggal dua ya?" jawabnya.
Ara menganggukan kepalanya dengan antusias. "iya! tau ngga bun tanggal dua itu ada apa?" tanya Ara berharap sang bunda ingat.
"tanggal dua ya?" tanya Amel tampak berfikir yang dijawab dengan Ara hanya sebuah anggukan kepala.
"oh iya tanggal dua itu waktunya ayah pulang kerumah yeay!!" pekik Amel dengan senang. Ya, Rafi -ayah Ara dan Rian- yang selama ini bekerja diluar kota dikarenakan pindahan dari pihak kantor pun berada di beda kota dengan mereka. Yang membuat Rafi pulang hanya setahun dua kali dikarenakan pekerjaannya yang sangat sibuk.
Ara mengerucutkan bibirnya karena kesal. "ishh.. Bukan ituu bundaaa! maksud Ara tuh tanggal jadian Ara sama kak Kenan!" rengeknya. Amel pun hanya ber'o'ria.
"terus kenapa?" tanya Amel sambil menaikan alis satu. Ara menatap Amel dengan penuh harapan. "ajarin Ara bikin kue yang enak ya! Soalnya Ara mau kasih kue buat kak Kenan" ucapnya dengan sangat antusias.
Amel pun tampak berfikir. "boleh deh. Eh tapi, kita belanja dulu bahan bahannya ya" ujar Amel sambil tersenyum dan Ara pun langsung memeluk Amel dengan erat.
"okey! Kapan kita beli bahan bahannya bun?" tanya Ara seraya melepaskan dekapannya terhadap Amel.
"besok, besok kan hari minggu. Nanti kita belinya bareng sama bang Rian, nanti bunda bilangin" ujar Amel.
Ara meangguk anggukan kepalanya dengan antusias. "okey! makasii bundaa!! yaudah Ara makan dulu ya soalnya laper hehe" Ara berdiri meninggalkan sang bunda yang sedang menggeleng gelengkan kepalanya karena tinggal lakunya menuju ke meja makan dan mulai melahap makanan yang dibuat Amel dengan cepat.
••••••••••••
Hayo loh gimana puasanya? Lancar kan? Bagus deh kalo lancar.
Bentar lagi lebaran ya? Huwaa cepet banget ngga tuh! Bakalan banyak makanan gaes nanti lebaran ya ngga?
Maaf yaa kali ini sedikit bangett huhuhu... ya semoga aja kalian suka deh♡
Okey jangan lupa votenya ya. karena itu berarti banget buat author. Makasii...
dpet slam dri aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Go
RandomKenan Andrian Pramata. Ia adalah seorang lelaki yang selalu Ara bangga banggakan. seorang lelaki yang Ara selalu harapkan. seorang lelaki yang mampu mengubah kehidupannya menjadi lebih berwarna. seorang lelaki yang mampu mengembalikan moodnya menjad...