Hallo gaes! Apa kabar kalian? Besok sudah mulai puasa kan? semangatt yaw!!
Selamat menjalankan puasa untuk besok kalian, bagi yang menjalankan.
Jangan lupa vote dan comennya.
makasiiiiiiii:>Happy reading kalian:*
Perhatian!!
Tolong hargai sang penulis.
Caranya: tekan tombol bintang dibawah.
terimakasi.••••••••••••
Ara memeluk boneka chimmynya dengan erat. sedari tadi ia hanya menatap ponselnya dengan tatapan sendu tanpa memerdulikan bundanya yang memanggil namanya.
"ya allah Ara.. dari tadi bunda manggil kamu kok nggak nyahut sih?" keluh Amel, bunda Ara kesal. Seketika ara langsung duduk dikasurnya. Menatap bunda sambil menampakan gigi putihnya itu.
"sinii deh bun!" seru Ara sambil menepuk - nepuk kasur disampingnya. Amel langsung saja duduk disana dan menunggu Ara bercerita.
"pasti tentang kenan lagi nih ya kan?" tebak Amel. Ara menganggukan kepala sambil menyenderkan kepalanya di bahu Amel.
"huft.. Iya bundaa. kak Kenan kok betah banget ya nggak kasih kabar ke Ara? Bunda tau kan kalo waiting itu capek" keluh Ara. Amel yang mendengarkan cerita dari anaknya hanya tersenyum sambil mengelus rambut hitam anaknya.
"emang apa itu waiting?" tanya Amel.
Ara langsung mendengus mendengar pertanyaan bundanya.
"waiting itu menunggu kalo nggak tau menunggu sama aja kaya nunggu atau tunggu. Contohnya semisal bunda nunggu ayah pulang kerja atau juga bunda menunggu balasan chat dari ayah at--" ucapannya terhenti ketika tangan Amel mendekap mulutnya.
"oke udah udah! bunda faham. Oh ya.. Sekarang udah siang kamu belum makan kan? makan dulu sana.." ucap Amel.
"sebentaaar.. Ara mau nunggu kak Kenan bales chat duluu yaa" pinta Ara sambil menunjukan puppy eyesnya. Kali ini Amel yang mendengus.
"Iya, buruan. Awas aja lima belas menit bunda tunggu dibawah kamu nggak turun turun. Siap siap nggak dapett jatah makan" peringat Amel sambil beranjak dari kasur dan meninggalkan putrinya yang sedang melototkan matanya dikamar sendirian.
"bunda tega amat sih sama anaknya sendiri! kalo aku tambah kurus gimana? nanti kalo pipi aku nggak chubby lagi gimana?" gumam Ara. Ia langsung mengetikkan sesuatu di ponselnya itu.
Kenan🐼
Kak Kenan...|
13.09udah makan siang belum?|
13.10kalau belum, jangan lupa makan
siang ya. ara pengen makan dulu
dadah.. |
13.10Ara mendengus kesal. Sejak tadi pesannya belum dibalas oleh kenan. Padahal online. Huftttt sabarr Araaa sabarrrr!
««««««
"yuhuu hello epribadeh! Ara yang cantik cetar membahana inii mauu makan siang! karpet merahnya mana bunn! kok nggak ad--" ucapannya terhenti ketika ia melihat seseorang yang sedang duduk di meja makan. tunggu, Ara kenal siapa itu!
Ara langsung menuruni tangga dengan terburu buru dan langsung menghampiri seseorang itu sambil memeluk eratt. "huwaa abang Ara kangenn beratt rinduu beratt tauu!" rengeknya.
"lho bun, ini siapa?" tanya seorang cowok itu yang bernama ANDRIAN BAGASKARA ke Amel. Sedangkan Amel hanya mengangkat bahunya acuh.
"nggak tau. emang dia siapa?" tanya Amel.
Ara yang mendengar sahutan bundanya itu langsung mengerucutkan bibirnya. "pidi jihit iming simi iri"
Seketika tawa Rian dan Amel langsung pecah mendengar sahutan dari Ara.
"hahaha candaa adekku sayangg unc unc" ucap Rian sambil menoel noel pipi chubby Ara.
"ishh.. Apaan sih! Katanya nggak kenal! Yaudah sana!" kesal Ara.
"udah udah. sekarang kita makan siang dulu ya. untuk Ara, tadi bunda sama bang Rian cuman bercanda kok sayang" ucap Amel sambil duduk disamping Ara. "uluuu putri bunda Kalo ngambek ternyata jelek ya?" lanjutnya.
"IHHH KOK BUNDA GITU SAMAA ARAA!" rengeknya sambil membuang mukanya ke arah Rian. "Apa lo?!" lanjutnya sambil menatap tajam ke Rian.
Rian pun terkekeh kecil. "uluuu adek abang ngambek nih bun" lanjut Rian sambil mencubit pipi chubby milik Ara membuat sang empu meringis kesakitan.
"Rian lepasin! kasian adek kamu itu kesakitan!" Amel langsung memukul pelan tangan anak pertamanya itu dengan menggunakan sendok.
"auww.. sakitt bundaa" ringis Rian sambil mengelus ngelus tangan yang tak bersalah itu.
"pukul lagi bun ayo! pukul tangan bang rain sampe merah!" sorak Ara kegirangan.
"heh! nama abang tuh RIAN bukan RAIN!" koreksi Rian sambil mengambil sambel goreng.
"yaudahlah sama aja ih repott!" tungkas Ara.
"diem! kalian berdua itu ribut aja kalo udah ketemu. giliran nggak ketemu aja kaya induk kucing kehilangan anak! udah makan! habis makan baru adu mulut lagi sana di halaman belakang. mau kalian adu tinju kek mau jumpalikan kek terserah!" omel Amel sambil menatap tajam ke Rian dan Ara. yang ditatap hanya menundukan kepala.
"iya bun maafin Rian ya"
"Ara juga ya bun"
Amel hanya menggelengkan kepalanya menatap sang putra dan putrinya itu. "yaudah makan yuk. kalian nggak laper apa? bunda aja udah laper nih gara gara liat kalian adu mulut kek gitu" sambil tersenyum.
"iyaa bun. ayo dek, bun makan" ucap Rian sambil tersenyum. Ara hanya menganggukan kepalanya.
Akhirnya mereka memakan makanannya itu dengan lahap. Kali ini tidak ada suara, hanya ada suara detingan dari sendok dan garpu masing masing. setelah selesai, Ara berpamitan ke bunda dan bang Rian untuk ke kamarnya.
to be continued
°
°Jangan lupa tinggalkan jejak ya.
vote dan comennya gaes. makasii hihi^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Go
RandomKenan Andrian Pramata. Ia adalah seorang lelaki yang selalu Ara bangga banggakan. seorang lelaki yang Ara selalu harapkan. seorang lelaki yang mampu mengubah kehidupannya menjadi lebih berwarna. seorang lelaki yang mampu mengembalikan moodnya menjad...