Typo gaesss!
****
Sesuai janjinya dengan Dika yang akan membahas rencana kegiatan kemah,Anisa memutuskan untuk menunggu Dika di pintu kelasnya saja sambil mendengarkan lagu dari headsheetnya dengan posisi menyender ke pintuSaat sedang menikmati alunan lagu itu,Anisa merasa salah satu headsheet nya terlepas lebih tepatnya ada yang melepaskan benda itu
"Nunggu siapa?"tanya Bara yang memasangkan headsheet Anisa ke telinga kirinya tanpa memperdulikan wajah Anisa yang telah tertekuk karena ulahnya
Anisa mengacuhkan Bara dengan terus menikmati alunan lagu itu sambil sesedikit bergumam menyanyikan lirik lagunya
Bara yang melihatnya hanya tersenyum tipis
"Woy,cieilah bedua duaan ae lo pada"goda Kiki yang baru saja datang bersama Juna
"Berisik!"sengit keduanya kompak
"Tumben kompak"sahut Juna cekikikan
"Pergi gak lo berdua"ancam Bara dengan tatapan tajamnya
"Yaudah beb kita pergi aja"Kiki merangkul Juna dengan tatapan sendu
"Iya disini kita diasingkan"dramatis Juna
"Ganggu aja"gumam Bara setelah kepergian dua sahabatnya yang sangat menyebalkan itu
Tatapan Bara kini jatuh pada wajah Anisa yang memejamkan matanya membuat Bara sedikit terpana melihat kecantikan Anisa dari arah samping
"Gue tau gue cantik,jadi biasa aja lihatnya"
"Geer banget lo jadi manusia"
"Gausah ngelak,malaikat aja udah nyatet prilaku lo yang lihatin gue secara diam-diam"jawab Anisa membuat Bara mendengus kesal
Anisa masih setia menunggu Pradana organisasi pramuka itu yang sedari tadi belum menampakkan batang hidungnya
"Dika udah pulang duluan katanya"celetuk Bara membuat mata Anisa terbuka dan menegakkan dirinya sambil menatap ke arahnya
"Gue gak percaya"
Bara menghela nafas "Batu banget si kalo di bilangin"
"Nih kalo lo masih ga percaya"
Bara menunjukkan handphone nya yang berisi pesan dari Dika.
Anisa yang melihatnya pun mendengus dan segera mencabut heedsheetnya dari telinga Bara lalu memasukkannya ke kantung cardigan pinknya dan melangkah pergiAnisa sangat kesal dengan Dika,dia seenaknya meninggalkan Anisa yang setia menunggunya?Tunggu saja Dika,Anisa akan membuat sebuah perhitungan!
Bara hanya dapat terkekeh melihat wajah kesal Anisa.Sebenarnya Bara lah yang menyuruh Dika untuk pulang duluan agar ia bisa pergi bersama ke rumah Dika dengan Anisa.
Parkiran
Bara mencoba mencari sosok perempuan dengan wajah kesal itu,namun nihil Bara tak menemukannya di parkiran.
Mungkin naik taksi-pikir Bara
Ia pun segera memakai helm dan mengeluarkan motor ninja merahnya melaju keluar gerbang sekolah.Tapi tunggu!Bara melihat gadis dengan cardigan pink berdiri di halte bus sambil sesekali melihat handphonenya
"Naik"tawar Bara pada Anisa
Anisa mencoba berpura-pura tidak melihat Bara dan terus melihat ke arah kiri dan kanan barangkali ada bus atau taksi yang lewat
"Sekarang udah jam 15.15,gak akan ada taksi ataupun bus yang lewat"ucap Bara masih setia berada di motornya
"Buruan naik!lo mau tugas ini cepat selesai kan?"tanya Bara
"Oke oke"putus Anisa dan segera merebut helm dari tangan Bara
---
Sepanjang perjalanan Anisa hanya diam membisu dan Bara juga fokus menyetir.Mungkin saja mereka berbicara lewat telepati,haha"Rumah Dika dimana?"
Pertanyaan Bara sukses membuat lamunan Anisa buyar
"Perempatan terus belok kanan,rumah no 23"balas Anisa singkat
"Apa dimana?!"teriak Bara pura-pura tak mendengar
"Perempatan terus belok kanan,rumah no 23"ulang Anisa
"Lo ngomong apasih gue ga dengar!"
"Perempatan terus belok kanan,rumah no 23 Bara Kenzo Alfito"balas Anisa dengan nada tak kalah keras dari suara Bara
Dari balik helm nya Bara tersenyum puas membuat Anisa kesal,lagi.
Bara pun mengikuti arahan Anisa dan kini sampailah dua insan itu di rumah berwarna army dengan berbagai tanaman di depannya.Anisa segera turun tak mempedulikan Bara yang sedang berusaha memarkirkan motor.
"Anisa"panggil Bara membuat Anisa berbalik
"Sini dulu"sambil menggerakkan tangannya seolah menyuruh Anisa mendekat
"Apa lagi sih!"
"Sini"
"Gue gak mau"
"Buruan sini biar lo gak malu"
Anisa mengerutkan dahinya tapi tetap tak memperdulikan panggilan Bara.
Anisa pun mencoba mengetuk pintu rumah Dika.Tak lama muncul lah wajah Dika dengan cengiran khasnya membuat Anisa ingin segera menceramahinya detik itu juga
"Nis,lo sehat kan?"pertanyaan Dika membuat Anisa bingung
"Sehat"
"Waras?"
"Ya waras lah bego"
"Tapi kayaknya lo punya penyakit halzeimer deh"kata Dika menahan tawanya
"Udah ah gue mau masuk"
Anisa tetap tak memperdulikan ucapan Dika.Namun,saat Dika kembali bicara disaat itulah ia ingin menenggelamkan dirinya ke benua Antartika
"Helm lo belum lo lepas Nis!!"pekik Dika sambil tertawa lepas membuat Anisa refleks memegangi kepalanya
Ia pun segera berlari keluar dan melemparkan helm itu kepada Bara dan segera pergi ke dalam dengan wajah merah padam menyisakan Dika dan Bara yang sama sama tertawa lepas
"Di bilangin ngeyel si"gerutu Bara
-----------------------------------
Anisa malu tuh,haha
Eh btw Bara sama Anisa makin lengket tuh:vHai haii para readerss!!!
Im comeback
Sorry ya baru update:((aku sibukkk!Jangan lupa pencet icon bintang di pojok kiri bawah gaess!lopyu:**
Lampung
Cici sulastri
KAMU SEDANG MEMBACA
Osis vs Pramuka
RandomBagaimana jika dua orang yang sama-sama memiliki sikap dingin bersatu?Sama sama memiliki jabatan yang cukup tinggi namun selalu bertolak belakang akan suatu pendapat. Sungguh ku yakin kalian akan penasaran,jadi ayo ikuti kisah mereka!