Part 5

1.7K 59 1
                                    

"Lo beneran gak mau gue anterin nis?"tanya Ririn cemas

Bagaimana Ririn tidak cemas?Anisa memutuskan pulang sendiri dan sekarang adalah pukul 9 malam.Pikiran Ririn terus dipenuhi oleh segala kejadian buruk yang akan menimpa Anisa nantinya.

"Iya gak usah rin"tolak Anisa kekeh

"Lo mau pulang naik apa?"Caca menimpali

"Gue pesen ojek online aja"

"Lo gila!"pekik Caca dan Ririn bersamaan

"Lo pikir tuh ojek bakalan mau masuk ke gang rumah gue ha?!"cerca Ririn meluapkan kekesalannya

"Gue jalan aja dari sini"

"Bener-bener gak waras nih anak"ucap Caca sambil menggelengkan kepalanya heran

"Mending lo minep aja nis"

"Gak"

Anisa menolak mentah tawaran Ririn itu

"Gue balik"kata Anisa sambil berjalan ke arah gerbang Ririn

"Gausah ikutin gue!"ancam Anisa yang membaca jalan pikiran Caca dan Ririn membuat keduanya cemberut.

__

Anisa menyusuri gang rumah Ririn itu.Sesekali ia menengok kiri kanan siapa tahu ada sesuatu yang mencurigakan.

Jujur Anisa pun sedikit takut dengan keadaan jalan yang sepi dan gelap ini.Namun ia tetap memberanikan dirinya sambil terus bergumam dan terkadang menyanyikan salah satu lirik lagu untuk mengalihkan rasa takutnya.

Anisa menghela nafas lega saat dilihatnya perempatan gang ini tak jauh lagi.Namun,ia menyipitkan matanya untuk melihat ada apa di ujung sana.

"Seperti kerumunan orang"gumamnya

Disana terlihat ada beberapa orang yang sepertinya sedang nongkrong.Anisa mencoba berfikir positif,mungkin saja sedang ronda malam,pikir Anisa.

"Sedikit lagi"gumam Anisa saat melihat pintu keluar gang itu beberapa meter lagi

"Aaa-mphhhh"pekik Anisa tertahan saat ada seseorang yang menariknya dari belakang dan membekap mulutnya itu.

Anisa melihat ke  arah seseorang itu dan membuat Anisa memelototkan matanya,astaga seseorang itu adalah Bara dan bagaimana bisa dia ada disini?

"Diem,mereka ngincar lo"kata Bara dengan masih membekap mulut Anisa

"Mana cewek nya bro"ucap salah seorang lelaki dari jalan itu

"Tadi ada disini"

"Ngayal lo ya"timpal lelaki yang satunya lagi dan sepertinya mereka sedang dalam keadaan mabuk

Perlu dijelaskan jika posisi mereka sekarang berada di balik pohon yang hanya bisa menyembunyikan satu orang saja.Oleh karena itu,Bara menyembunyikan Anisa di balik tubuhnya dengan satu tangan membekap mulut Anisa  dan satunya lagi bertumpu pada batang pohon itu dan membuat wajah Bara begitu dekat dengan Anisa seperti orang yang sedang berpelukan.

Anisa hanya memelototkan matanya saat dilihat wajah Bara yang begitu dekat.

"Argh"erang Bara saat Anisa menggigit telapak tangannya

"Gila lo"lanjut Bara

"Gausah dekat-dekat"ancam Anisa

"Bro itu bro suaranya"kata lelaki yang mengincar Anisa sambil menunjuk pohon yang melindungi tubuh Bara dan Anisa

Grab

Bara memeluk Anisa erat dan segera berpindah ke pohon yang satunya lagi.
Mereka sama-sama memejamkan matanya berharap para lelaki itu segera pergi.

Osis vs PramukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang