Naasnya nasib Park Jiyeon, harus terlibat dengan sekelompok depkolektor atas hutang ayahnya. Bayar atau Jiyeon akan dijual oleh Manchu, si Boss Depkolektor. Sayangnya Jiyeon hanya pekerja paruh waktu di sebuah minimarket.
Sampai suatu ketika Jiyeon...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jiyeon resmi mendapatkan jatah satu ruangan sebagai tempatnya tidur dan bekerja. Ruangan yang cukup nyaman untuk ditinggali manusia sepertinya, tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Ada ranjang bersih disudut ruangan. Lemari pakaian dan lemari buku di sudut sebelahnya—penuh sekali dengan bacaan-bacaan terbitan tahun lampau. Jendela sebagai akses masuknya udara segar dan matahari. Meja kerja di tengah ruangan. Serta sebuah pintu kecil di sebelah lemari buku—paling tidak cukup untuk tubuhnya keluar dan masuk rumah sebesar kastil ini lewat pintu belakang ini. Overall, Jiyeon menyukai kamar barunya.
Pertama, Jiyeon mulai dengan menulis sesuatu di buku catatannya. Ada banyak hal yang harus dia persiapkan untuk menghadapi Kwon Hyun Bin, vampire yang tergila-gila dengan baunya. Jelas sekali itu adalah masalah utama yang harus Jiyeon hadapi. Hyun Bin harus fokus selama sesi pengajaran yang akan Jiyeon berikan. Tetapi bagaimana caranya membuat vampire itu fokus, jika bau darah Jiyeon saja adalah hal yang paling mengganggu konsentrasi Hyun Bin.
"Bau darah Park Jiyeon," gumam Jiyeon usai menulis. "Aku harus menghilangkan bau darahku. Tetapi bagaimana caranya?"
Jiyeon mendesah frustasi. Sejenak dia berpikir kemudian mengernyit jijik.
"Apa mungkin aku harus muntah setiap hari sebelum bertemu dengannya?" Jiyeon menggeleng cepat. "Cari cara lain."
Jiyeon pun beranjak bangun dari kursi kerjanya kemudian beringsut ke arah lemari buku.
"Andai saja ada salah satu buku di antara buku-buku usang ini yang dapat memberikanku informasi bagaimana cara menghilangkan bau darah manusia..." gumam Jiyeon seraya mengambil salah satu buku yang berwarna hijau dengan cover bertuliskan Penelitian Jungah. Jiyeon terlihat tertarik dengan buku itu dan mulai memeriksanya dari halaman pertama.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Teruntuk saudaraku yang harus melewati masa sulit" - Woo Jungah
Aku tahu menunggu adalah hal yang paling kau benci di dunia ini, Chang Young-ah. Tetapi lagi-lagi kau tetap harus menunggu hingga aku menemukan formulanya. Agar kau tidak tersiksa dengan aroma disekelilingmu.
