9. Kudarizaka

2.1K 284 150
                                    

Semua terdiam melihat Bona yang membawa peta di tangannya. Bobby tertawa renyah memecah ketegangan.

"Ah bercanda lo ya, salah liat kali lo." komentar Bobby.

"Enggak, ngapain juga gue bercanda!" balas Bona.

Minhyun merebut peta itu dari tangan Bona, dan membacanya dengan baik-baik.

"Bener, enggak ada ditulis desa disini." kata Minhyun.

Jisoo langsung merasa cemas dan berusaha mengecek melalu ponselnya. Tapi sayang tak ada sinyal sedikit pun.

"Ini emang ga ada sinyal?!" omel Jisoo yang diikuti oleh yang lainnya kecuali Bona, Minhyun dan Bastian.

"Iya, dari mulai lewat pertigaannya tadi." jawab Bastian.

"Ck terus gimana nih?" tanya Nayeon.

Jujur saja semua merasa takut. Karena ini adalah wilayah yang mereka tak kenal sama sekali.

"Mungkin gak Joshua ada di desa ini?" tanya Jennie.

"Bisa jadi, kalo emang jalan kita bener, Joshua pasti lewat sini kan?" kata Minhyun.

"Mau ngecek kesana nih? Yakin lo?" tanya Nayeon.

"Kita kesini kan mau nyari Joshua woy." kata Bobby. "Ini temen kita bisa aja dalam bahaya."

"Bener. Kita enggak boleh nyerah tengah jalan gini." kata Jisoo dan diangguki Jennie serta Bona.

"Tapi itu desa ga ada di peta, lo ngarepin apa dah?" tanya Nayeon masih takut.

Bastian menepuk bahu Nayeon. "Nay gue tau lo takut, tapi bayangin dah Joshua yang sendirian sekarang."

"Bener Nay, ntar kita juga yang nyesel kalo Joshua kenapa-kenapa." sahut Taeyong.

Nayeon membasahi bibirnya lalu mengusap wajahnya kasar. "Oke deh oke, kita kesana."

"NAH GITU DONG JIWA KORSA!" seru Bobby.

"BERISIK ANJING!"

Jisoo langsung memeluk Nayeon agar gadis dengan gigi kelinci itu sedikit merasa tenang. Bobby juga mengusap-ngusap kepala Nayeon pelan.

Minhyun menjalankan mobilnya lagi memasuki pedesaan itu. Seperti desa pada umumnya, rumah dengan rumah yang lainnya berjarak lumayan jauh.

Sampai pandangan mereka berubah ke arah utara, sebuah bukit menjulang lumayan tinggi disana.

"Itu ya bukitnya?" tanya Jennie.

"Mungkin." jawab Bona.

"Kita mending cari kepala desa atau penginapan gitu." kata Bastian.

"Kenapa penginapan?" tanya Bobby heran.

"Enggak mungkin dia dari Yokohama ke Gunma langsung mendaki, dia pasti bakal istirahat lah anjir."

"Bego." komentar Nayeon.

"Diem lo yang tadi enggak mau kesini." kata Bobby.

"Tapi dimana kepala desanya?" tanya Taeyong.

"Eh itu ada orang!" seru Bona sambil menunjuk seorang petani sedang menanam padi di sawahnya.

Minhyun menepikan mobilnya, kemudian Jennie menurunkan kaca mobil untuk bertanya pada petani.

"Permisi Pak!" seru Jennie. Tapi petani itu tidak menoleh.

"Pak!"

"Kerasin lah Jen, teriak, teriak." suruh Bobby.

"Yakali, ga sopan tau." kata Jennie sambil membuka pintu mobil dan turun dari mobil.

Semua langsung terkejut, karena mereka di tempat asing, dan kita tahu bagaimana orang-orang di desa ini. Bagaimana jika orang-orang disini tidak ramah dengan pendatang?

stone » jennie Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang