3. Lo-Gue?

60 2 0
                                    

Waktu menunjukan 06:59, Beruntung saja pada jam tersebut Affa sudah melewati gerbang sekolah yang membuat seluruh siswa ketakutan jika pintu besi itu tertutup.

Affa langsung berlari ke kelas meskipun jam pelajaran dimulai pada jam 07:20 tapi seluruh siswa diwajibkan untuk menempelkan sidik jarinya tepat jam 07:00. Jika ada yang lebih dari jam tersebut maka siswa dianggap tidak hadir sekolah. Ketentuan itu membuat Affa merinding karena memang kedisiplinan adalah kunci kehidupan. Setelah merasa aman karena telah menempelkan sidik jari, Affa kini berada di bangku duduknya sembari nafas ngos ngosan, tentu saja hal ini dipandang aneh oleh Riana

"Affa untung aja kamu ga kesiangan aku khawatir tau" cerocos Riana saat melihat sahabatnya ngos ngosan

"Minta minum dong naa" Affa berbicara pelan

"Nih" Riana menyodorkan botol tupperware milik bundanya dan langsung disambar oleh Affa. Sekali teguk habis dan itu masih pagi, oke lain kali Ana harus bawa minum se kompan. "Kenapa sih bisa kesiangan gini?" Lanjut Riana setelah melihat air minumnya yang habis tak tersisa.

"Tadi mobil gue di service jadi gue naik umum tapi gatau kenapa malah ad" potong Affa setelah Ana menyambar omongannya

"Affa tadi ngomong apa?" Ujar Ana dengan mata yang membulat

"Mobil gue di service" lanjutnya enteng

"WHOAAAAAAA gila sih ini gila gila" cerocos Ana kaget dan suskes membuat seiisi kelas melihatnya

"Kenapa sih lu?" Ujar Affa yang masih bingung

"Sekarang kamu pakai lo-gue?" Tanya Ana yang membuat Affa tersadar tentang ucapannya

"Lah iya ya? Kenapa bisa? Sejak kapan gue pake ginian eh aku eh ko jadi gaenak ngomong aku kamu ya?" Bingung Affa, Ana hanya melihatnya saja dengan mulut yang terbuka dan mata yang tidak berkedip

"Apasih?" Tanya Affa lagi setelah melihat Ana yang menatapnya insten

"Lah oke oke sekarang aku eh gue mau biasain ngomong pake lo gue asik juga nih kalau gini, eh kamu ah lu ko bisa berubah jadi gaul?" Tanya Ana

"Buat jaga diri aja gue takut aja ada yang ngefans sama gue dengan kelungguhan gue padahalmah akumah apa atuh ah" Ujar affa gajelas

"Lu kenapa sih?" Oke sepertinya Ana sudah berpengaruh oleh Affa

"Ah lu napa ikutin gue?" Tanya Affa

"Gue ngikutin apaan?" Tanya Ana pada Affa. Kini duo sahabat itu membicarakan hal yang sangat sangat sangat tidak jelas

"Dih lu napa jadi lo gue? Ah gaapa deng jadi kita bisa jaga diri yakan" Ucap Affa santai

"Lo pikir dengan bahasa lo gue kita jadi ditakuti oleh orang orang gitu? Terus kita aman? Ih lu napa sih?" Kini Ana sudah lancar berbahasanya, karena dulu Ana pernah mengajak Affa untuk berbahasa gaul tapi Affa menolaknya tanpa alasan.

"Nih yaa, bicara aku kamu kalau di kota yang gaul kaya gini pasti sangkanya kita culun atau apalah itu jadi kalau pake lo gue bisa aja sangkanya kita itu gaul dan hits". Jelasnya pada Ana. Entahlah Affa menemukan definisi itu dari mana.

"Yha kitakan emang hits dengan video cover kita" Ucap Ana bingung

"Lah iyaya tapi gaapalah gue takut aja kejadian tadi pagi keulang lagi" ucap ana pelan

"Assalamualaikum" Salam Bu Indah guru matematika pada murid muridnya. Ini yang membuat Ana kesal karena selama proses pembelajarannya ia akan dipenuhi rasa penasaran dengan apa yang terjadi dengan Affa pagi tadi?

"Waalaikumsalam" Ucap seluruh murid dan setelahnya kelas sepi dan mencerna pelajaran matematika itu.

Tringggg~~ 
Bel sekolah berbunyi menandakan istirahat dimulai

"Oke sekarang lo jelasin apa yang terjadi pagi tadi?" Lega rasanya setelah Ana mengucapkan kata kata itu yang tentunya ia pendam selama berjam jam

"WOWWWWW Kaliann udah pake lo gue nih sejak kapan anjir?" Teriak Leon yang berada di belakang bangku Affa dan Ana

"Emang ngapa?" Ucap Affa dingin

"Yagapapa sih cuma yaa gue kaget aja" ucap Leon sembari cengegesan

"Dahlah yok ngantin" Ucap Affa mengajak Ana, Leon, Dan teman sebangkunya leon yaitu Gilang, Affa dan Ana yang menjaga Aurat dan muslimah bukan berarti Affa juga Ana harus menjaga jarak pada laki laki tetapi jika ada yang menyentuh tangan ataupun yang lainnya pasti mereka akan marah besar. Sekedar bercakap cakap dan bersama itu masih baik bukan?

"Affa lo mau nitip paan?" Tanya Gilang saat akan memesan makanan

"Gue samain kea lo" Ucap Affa yang sukses membuat beberapa siswa menoleh kaget

"Woa anjay pake lo gue"
"Kuping gue ga salah denger kan?"
"Gilani affa kita udah gaol"
"Anjay lah"

"Emang ada yang salah kalau gue pake lo gue?" Tanya Affa sedikit lebih keras agar terdengar oleh bisikan siswa siswa tadi

"Lu masih make nanya segala, nih ya lu ituu sering pake aku kamu selama 3 tahun kita sekolah disini terus juga kadang kadang ada beberapa mungkin salah paham kalau lu ngomong aku kamu pada lawan jenis yaaa jadi wajar dong kalau kita aneh" Jelas Leon pada Affa yang berada di hadapannya.

"Iyain dah" Ucap Affa pelan dan tepat pada saat itu datang Gilang dengan membawa nampan yang berisi pesanan gue dan leon. Jangan tanya Ana kemana yang pasti ia berada di belakang Gilang membawa makanan banyak untuk dirinya sendiri. Ana itu kurus tapi sekali makan bikin kaget.

Kini mereka memakan makanannya dengan lahap dan kembali ke pikirannya masing masing. Tanpa  mereka sadari di pojok sana ada laki laki yang memandangnya dengan semyum simpul.

"Bentar ko gue kaya ada yang lupa dah?" Tanya Ana pada dirinya sendiri.

Napa pada susah vote si :((
Hargai penulis dong ')
VOTE + KOMEN plis😣

ALKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang