Huhhh
Jeno menghela nafasnya saat menginjakkan kakinya di bandara yang dulu pernah menghantarnya pergi. Ia memandang sekeliling dan mulai mengingat kejadian waktu itu.
Seperti inilah Jeno sekarang, ganteng kan?...Oh ya, pasti. Ia memakai kaos yang ditutupi dengan kemeja hijau, topi putih, dan juga celana Jeans panjang, tak lupa dengan masker hitamnya.
"Akhirnya gue balik lagi kesini, gimana ya keadaan Y/N sekarang? Pasti lebih cantik"
Jeno tertawa kecil sambil sedikit membayangkan wajah cantik Y/N yang samar-samar. Tak disadari ia hanya melamun di tengah-tengah ramainya kerumunan. Akhirnya ia disadarkan oleh Sungjae, yaitu ayahnya dengan menyenggol sedikit bahunya.
"Heh Jen, jangan bengong! Bantu ayah angkat koper ini, terus masukin ke mobil"
"Ahh...iya yah"
Jeno mulai memasukkan koper-koper tersebut ke dalam bagasi mobil bersama ayahnya, sedangkan bundanya (Joy) sudah menunggu didalam mobil.
Jeno memasang headset ditelinganya. Ia memandang keluar dengan kaca mobil yang terbuka sedikit. Ini adalah hari yang Jeno tunggu-tunggu dari dulu, yaitu kembali lagi ke Korea.
"Loh...kita kok ga berenti!"
"Ayah udah beli rumah baru sebelum ke sini"
"Ba**sat! Kenapa harus pindah si!"
Kesal Jeno dalam hati, tapi lama-kelaman rasa kesalnya berubah menjadi sedih. Karena tempat-tempatnya dulu bermain bersama Y/N sudah berubah. Memang terlihat lebih indah, tetapi tidak dimata Jeno.
Lapangan yang dulunya penuh dengan tanah kering, sekarang sudah menjadi taman yang penuh dengan bunga. Rumah-rumah, sekarang banyak menjadi perumahan, perkantoran, toko-toko dan masih banyak lagi.
✳✳✳
Mobil mulai berhenti tepat disebuah rumah yang lumayan asing bagi Jeno. Ya sekarang Jeno tinggal di perumahan yang lumayan sepi. Sepertinya orang-orang yang tinggal disini hanya keluar jika ingin pergi untuk melakukan aktifitas di luar rumah.
Sebenarnya itu bukan masalah bagi Jeno, tapi yang ia pikiran sekarang adalah dimana tempat tinggal Y/N sekarang, dan sedang apa dia.
Sekarang waktunya menurunkan koper dan barang-barang lainnya dari mobil. Kamar Jeno berada diatas, jadi ia harus menaiki tangga sambil membawa barang-barangnya yang berat.
✳✳✳
Hari ini hari Sabtu, ya hari libur dan hari dimana Y/N pasti nyantai dikasurnya, karena ga ada lagi yang bisa dia lakuin, kecuali kalo banyak tugas.
Huwaaa
Y/N merentangkan tangannya, abis bangun tidur dia. Y/N melihat layar ponselnya dan waktu menunjukan pukul 16.00 atau jam 4 sore. Ia segera turun kelantai bawah dan terlihat seseorang yang sedang memasak.
"Eh udah bangun"
"Ia mah, aku bantu ya?"
"Ga usah, ini udah mau selesai kok"
"Yaudah aku kekamar lagi ya mah"
"Iyaaa"
Seseorang itu adalah Wendy, lebih tepatnya itu adalah mamanya Y/N.
Selesai cuci muka Y/N segera menuju kamar lagi.✳✳✳
"Ishh...gerah banget"
Ujar Jeno sambil menarik-narik kaos yang ia pakai. Ya gimana gak gerah, dia langsung membereskan kamarnya dan belum mengganti bajunya yang ia pakai tadi.
Jeno duduk dikasur yang didepannya sudah ada kipas angin. Saking kepanasannya Jeno menekan tombol 3 pada kipas angin tersebut, tetapi ia belum puas juga.
"Jirr, masih gerah!"
Akhirnya Jeno mulai melepaskan kemejanya, dilanjut kaosnya, yang membuat ia sekarang tak memakai baju apapun.
Ia pun lanjut duduk dikasurnya. Agak mendingan rasanya. Tapi Jeno lupa menutup jendelanya saat membuka baju dan masih terbuka sampai sekarang.
✳✳✳
Y/N merasa kamarnya sangat gelap, akhirnya ia membuka gorden yang langsung mengarah tepat ke depan rumah seseorang. Tapi saat membuka gorden yang pertama kali dilihatnya adalah...
"Astaga astaga astaga, kenapa gue harus liat itu si!"
Y/N langsung berbalik badan dan menutup gorden kembali. Ia tak sengaja melihat ABS Jeno atau tubuh Jeno yang tanpa baju itu.
Ia benar-benar kaget dan langsung kembali ke bawah. Ya begitulah Y/N anti banget sama yang namanya cowok.
"Huhh apaan si tadi, tuh orang kalo mau buka-buka tutup kek gordennya!!"
"Kenapa kamu?"
Tanya Wendy alias mamanya Y/N yang bingung melihat anaknya mengoceh sendiri. Ada apa? Pikirnya.
"Ah...gapapa kok mah"
"Yaudah, ayo makan dulu mama udah siapin dimeja makan"
"I-iya mah"
Y/N berjalan ke meja makan, tetapi pikirannya benar-benar masih memikirkan kejadian tadi. Kayaknya bakal susah hilang dari otaknya.
Annyeong aku update lagi, semoga kalian tambah suka ya sama ceritaku ini. Maaf kalau typo dan juga kalian kurang ngerti.
Sarannya boleh di kolom comment kok.
Vote dan commentnya jangan lupa ya chingudeul ⭐+💌
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestfriend, Boyfriend Or Husband (Lee Jeno)
Romance"Pas jadi sahabat pengen banget jadi pacar, pas udah jadi pacar, kok malah sering banget ngaku-ngaku jadi suami? Suka heran deh sama Jeno" Park Y/N. Mau ngerasain gimana? Penasaran? Hayu atuh dibaca dulu...😉 Vote dan commentnya jangan lupa ya cihng...