Surprise

32 3 0
                                    

Akhirnya gue sampe di puncak Gunung Semeru setelah melewati banyak halangan dan rintangan. Puncak Gunung Semeru berupa area lapang berpasir padat yang dipenuhi kerikil dan batuan. Tak jauh dari puncak tampak bibir kawah Jonggring Saloka yang setiap beberapa menit bergemuruh mengepulkan asap belerang. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa. Tinggi nya 3676 mdpl.
Gue sama sekali gak menyesal untuk mendaki gunung ini. Gue bangga sama diri gue,karena gue udah berhasil menaklukan gunung tertinggi di pulau Jawa.

Beberapa saat kita berisitirahat untuk mengembalikan tanaga yang hilang sambil memandang lautan awan.
Setelah tenaga kita terkumpul kembali,kita mulai untuk acara sesi foto.

Di sesi foto kali ini,formasi nya tetap sama. Hanya pemandangan saja yang berbeda. Kita foto bersama,setelah selesai foto bersama,kita foto sendiri-sendiri.
Saat gue dan Silvi lagi asik berfoto,gue merasa ada yang aneh. Yap! Perasaan gue benar. Gue merasa Damar gak ada. Lalu gue tanya ke Silvi,siapa tau dia tau Damar ada dimana.

"Sil,lo tau Damar dimana? Gue baru sadar kalau dia gak ada". tanya gue

"Gue gak tau Damar dimana. Setahu gue tadi dia sama Dimas,Bayu,Angga kan?" Jawab Silvi

"Iya"

Setelah jawab gitu,gue sama Silvi memutuskan untuk ke para lelaki siapa tau meraka tau Damar dimana.

"Dim,lo tau Damar dimana?" tanya gue ke Dimas.

"Gue gak tau. Bukannya tadi sama kita kan ngga,yu" jawab Damar sambil tanya ke Angga dan Bayu

"Eh iya. Damar kemana ya?" jawab Bayu

"Masa lo gak tau si. Kalau Damar kenapa-kenapa gimanaa?" tanya gue resah

"Ya udah kalau gini,kita bagi tim aja biat cari Damar. Gimana?" tanya Angga

"Boleh juga" jawab Silvi

"Gue sendiri. Angga sama Bayu berdua. Gue kearah sana dan lo berdua ke arah sebaliknya. Dan lo Silvi,lo disini jagain Anastasya. Gimana?" Kata Dimas

"Ya udah ayo,gue setuju". kata Angga

Setelah Angga bilang gitu,mereka bertiga udah mencar. Gue disini ditemenin sama Silvi.

"Sil,kalau Damar kenapa-kenapa gimana?" tanya gue panik.

"Lo harus yakin kalau Damar gak kenapa-kenapa. Gue yakin Damar bakalan baik aja,karena dia kan udah sering naik gunung gini" jawab Silvi nenangin gue.

Gue sama Silvi nungguin para cowo tu balik dan bisa nemuin Damar. Kita berdua duduk sambil liat lautan awan yang indah banget. Gue masih bingung dan khawatir kalau Damar kenapa-kenapa. Lama banget para cowo gak balik-balik,tiba-tiba ada yang panggil gue.

"Anastasya"

Gue liat ke sumber suara. Gue kaget,ternyta yang manggil gue Damar. Yap! Itu Damar. Seriusan itu Damar. Lalu gue nepuk bahu Silvi dan gue bilang

"Sillll,itu Damar"

"Mana? Iyaaa itu Damar" bales Silvi

Gue langsung berdiri samperin Damar.

"Lo darimana aja. Lo gak kenapa-kenapa kan?" tanya gue panik,sambil megangin pipi Damar.

Puncak & CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang