"Bagus sekali, Barbara soon to be HORAN, kau menjadi berita viral hari ini" Aku tersentak kaget saat Harry melempar beberapa majalah di hadapanku, maksudku di meja yang berada di hadapanku.
Aku menatap majalah-majalah itu dengan cover aku dan Niall dan dengan judul "BARBARA PALVIN AND NIALL HORAN IS DATING!"
"Katakan padaku, bagaimana kau bisa mengenalnya" Aku menatap mata hijaunya yang sedang menatapku dengan tatapan mengintimidasinya.
"Jika ku katakan kau pasti tidak akan percaya" ujarku.
"Katakan" ucapnya dengan mulut yang terkatup rapat.
"Ia mantan kekasihku. Sebelum ia menjadi terkenal. Sudah? Apakah kau ingin bertanya lagi?" Ia merubah tatapannya menjadi tatapan tajam, namun sedetik kemudian kemudian ia merubah nya menjadi tatapan meremehkan.
"Kau tidak sedang bermimpi kan? Maksudku, apa iya ada seorang lelaki yang mau menjadi kekasihmu?"
"Apa maksudmu berkata demikian?" Tanyaku sedikit emosi.
"Kau lihat dirimu. Niall sekarang bersama Selena Gomez, sang diva besar, dan dulunya ia bersamamu? Sulit dipercaya. Ia memiliki selera yang buruk. Untung sekarang ia telah meningkatkan seleranya" Aku menatap Harry dengan tatapan tidak percaya.
"H-how can you say that? You're such an evil, Harry!" Aku pergi meninggalkannya dengan mata yang berkaca-kaca. Aku memasuki kamarku dan segera menguncinya.
Apa aku begitu buruk? Apa Niall menyesal pernah menjadi kekasihku? Apa aku memang seburuk itu sampai-sampai Dylan memilih Cara padahal aku duluan yang menyukainya? Fuck, this overthinking is killing me.
***
Aku terbangun dari tidur ku saat ponselku berbunyi. Aku menyadari aku tidur dengan kaki dibawah dan kepala di tempat tidur. You know what I mean? Maksudku kepalaku menyender di tempat tidur.Aku melihat layar ponselku dan melihat nama si penelpon yang ternyata adalah Niall. Aku ragu untuk mengangkatnya setelah kejadian tadi. Aku pun memutuskan untuk tidak mengangkatnya.
Beberapa detik kemudian telponnya mati dan tak lama ada sebuah pesan yang masuk.
From : Niall H.
Barbs, r u okay? Answer my call, aku mengkhawatirkanmu. Hope u okay x
Aku tidak berniat untuk membalas pesannya. Aku melihat arloji ku dan sudah menunjukkan pukul 6 sore. Aku memutuskan untuk keluar kamar untuk minum.
Saat diluar aku sedang melihat Joan yang sedang membersihkan rumah, ia menatapku kemudian menghampiriku.
"Apa yang terjadi padamu dan tuan Harry tadi?" Tanyanya.
"Tidak ada, di mana dia?" Tanyaku. Sebenarnya aku malas bertanya di mana dia. Tidak usah pulang pun tidak apa-apa. Astaga Barbara, dia adalah bosmu dan dialah yang menggajimu, apa yang ada difikiranmu?!
"Tuan Harry pergi dari sejak pertengkaran kalian tadi. Saat kau masuk kamar ia terlihat frustasi dan ia langsung pergi keluar" jawab Joan. Frustasi, mengapa ia yang frustasi? Harusnya kan aku yang frustasi.
"Oh begitu, baiklah aku mau mengambil minum dulu" Joan mengangguk lalu aku segera menuju dapur untuk mengambil minuman.
Setelah minum aku mengambil beberapa cemilan dan kemudian aku duduk di depan TV dan menyalakannya. Saat TV menyala tampak berita yang sangat mengejutkan.
"Harry Styles dan Kendall Jenner dirumorkan kembali bersama! Dilansir dari salah satu media, kedua insan ini kembali dirumorkan menjalin hubungan kembali karena tampak Harry yang baru keluar dari apartment sang supermodel itu.
Saat kami berusaha mewawancarai penyanyi 23 tahun tersebut ia tampak bungkam dan enggan memberi jawaban. Kabar dating mereka sampai menjadi trending topic nomor 1 di Twitter dengan #HendallIsBack.
Sampai sekarang pihak Harry maupun Kendall belum memberi konfirmasi atas kabar itu. Tetapi para fans mengharapkan mereka benar-benar kembali karena mereka beranggapan Harry dan Kendall sangat cocok"
Aku mematikan TV nya dan kembali masuk ke kamar. Mood ku semakin tidak bagus setelah melihat kabar itu. Sebagai salah satu fans Harry, aku adalah orang yang menolak kisah cinta Harry dan Kendall. Menurutku mereka sangat tidak cocok.
Ah tapi apa peduliku. Aku sudah muak sekali dengannya. Alasan kesekian aku mau menjadi asisten Harry adalah karena gajinya yang lumayan besar. Aku bisa menghidupi diriku dan menabung untuk kuliahku nanti.
***
Aku terbangun dan mengucek mataku sebentar. Aku melirik jam yang berada di nakas ku. Ini masih pukul 3 pagi. Aku merasa sangat haus dan aku memutuskan untuk ke dapur.
Aku pun berjalan ke dapur untuk mengambil minum. Terlintas di fikiranku apakah Harry sudah pulang atau belum, tetapi aku mengabaikannya dan aku memutuskan untuk kembali ke kamar.
Saat berjalan ke kamar tiba-tiba aku kaget saat seseorang memanggilku.
"Barbara" Aku tersentak dan langsung menatap orang yang memanggil namaku. Aku melihat Harry yang sedang duduk di sofa, tetapi aku tidak bisa melihatnya dengan jelas karena cahaya di sini sangat remang.
Aku pun mendekat kearahnya, siapa tau ia memerlukan bantuan. Aku masih ingat bahwa posisiku sekarang adalah asistennya.
Harry menyalakan lampu ruangan ini dan, puji Tuhan! Aku kaget sekaget kagetnya saat aku menatap matanya, matanya tidak berwarna hijau lagi. Matanya berubah menjadi hitam pekat dan tidak ada warna putihnya.
"Wh-what happens to you, Harry?" Ujarku takut. Ia menatapku dengan tatapan seakan-akan aku adalah mangsanya dan ia siap untuk melahapku.
Ia tidak menjawab pertanyaanku, kemudian aku melihat sebuah benda hitam menempel dipunggungnya.
ASTAGA ITU ADALAH SAYAP! APA YANG TERJADI PADANYA? APAKAH IA BUKAN HARRY?
Kemudian aku kembali dikejutkan saat sayap itu mengepak. Aku menatapnya dengan tatapan kaget dan aku gemetaran. Kaki ku kaku dan aku membeku.
"FINALLY I GOT YOU!" Tiba-tiba ia melayang ke atas dengan kepakan sayapnya. Aku terjatuh dan saat ia akan menyentuhku tiba-tiba pandanganku menggelap dan aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya.
***
Author's POV
Setelah Barbara tidak sadarkan diri karena ia melihat 'wujud' Harry yang asli, Harry langsung mendekat ke arah Barbara.
"Do it, Edward!" Sebuah bisikan itu terdengar jelas di telinga Harry. Ya kau bisa menebaknya sekarang. He's a devil. I mean, A REAL DEVIL. And his real name is Edward. Yeah, I'll tell you later about that.
Harry mengeluarkan pedangnya dan bersiap-siap untuk menusukkannya di jantung Barbara. Setelah pedangnya hanya berjarak 1cm saja, Harry kembali menarik pedangnya dan melemparnya.
"WHAT ARE YOU DOING, EDWARD? KILL HER NOW!" Bisikan itu, kembali terdengar jelas di telinga Harry.
"I can't do it now, sir. I'm so sorry. But I'll do it later, I promise" Harry kembali merubah wujudnya menjadi manusia asli. Ia memegang kepala Barbara dan membacakan sesuatu. Itu adalah mantra agar Barbara lupa akan kejadian ini dan menganggap semuanya normal.
Setelah itu ia mengangkat tubuh Barbara dan membawanya ke kamar Barbara. Setelah itu ia meletakkan Barbara di tempat tidurnya.
"Fuck I almost did it" umpatnya pelan, lalu ia pergi dari kamar Barbara
TBC
HAYOLOH HAYO AHAHAHAH
UDAH KEBONGKAR WUJUD ASLI SEORANG HARRY STYLES GAIS WKWKWK
AYODONG BISA 7 VOTES FOR NEXT CHAPTER
UHUU AKU SANGAT TIDAK SABARRR~~
KAMU SEDANG MEMBACA
3 A.M ✖️ h.s
Fanfic"Don't let him take your heart away" "Stay away from him" "He never treats me like a human" "He's a bastard" "But I realised" "That I love him" "And I realised" "That he becomes a devil after 3 a.m" Copyright © 2020 by zarxmalik