akhirnya

463 7 0
                                    

        
Jadi sekarang posisinya , penis Mas Dika sudah masuk ke dalam vagina ku. Dan saat ini Mas Dewa sedang mempersiapkan penis nya agar dapat masuk ke dalam anus ku. Aku tidak bisa berhenti berdebar menantikan akan semenakjubkan apa nantinya rasanya di apit oleh dua orang cowo yang ganteng dimana masing-masing penisnya memenuhi ke dua lubang ku.

Setelah di rasa anus ku sudah bisa di masuki , walaupun akan tetap susah. Karena bagaimanapun ini adalah yang pertama.

Mas Dewa hati-hati mulai memasukkan penisnya yang tak kalah besar dari mas Dika ke dalam vagina ku. Hati ku semakin berdebar menantikan hal ini.

" Shhh.. perii-ih mas! " Ujar ku spontan. Ternyata hanya licin di awal saja , semakin masuk semakin sempit. Tentu saja semakin sakit. Tapi aku tidak patah semangat , tidak akan mau jika ini berakhir. Aku sudah menantikan hal ini sangat lama. Tidak apa-apa sakit sebentar.

Mas Dewa berhenti mendorong , mengetahui jika aku kesakitan. Dan mungkin agar anus ku terbiasa terlebih dahulu. Bagaimana pun harus sabar.

Tak lama kemudian mas Dewa mencoba mendorong penisnya masuk lagi , tanpa mengurangi konsentrasi , pelan-pelan sekali dia mencoba lagi. Sampai-sampai keringat nya bercucuran. Apakah enak , kenapa mas Dewa sampai segitunya. Tapi mungkin iya , anus ku kan bisa di katakan masih perawan.

Tiba-tiba mas Dewa seakan menarik penisnya keluar dari vagina ku , ku kira dia putus asa. Tapi ternyata tak lama kemudian dia memasukkan nya lagi dengan sedikit hentakan. Rupanya ganti metode. Berusaha untuk tidak menyakiti ku , tapi juga berusaha agar cepat masuk seluruhnya.

Dari hentakan itu aku refleks melenguh nikmat. Sungguh belum apa-apa kenapa bisa sudah enak seperti ini. Benar-benar tersesat membawa berkah , berkah neraka.

" Ouhh! Hmmm "

" Enak? " Mas Dika bertanya , seraya mulai meremas payudara ku. Menambah nikmat saja mas Dika ini. Umhhh.

" Enhakk ahhh " mas Dewa semakin gencar memompa penisnya keluar masuk. Karena tau itu merupakan metode yang cukup efektif.

Sedikit demi sedikit penis Mas Dewa mulai banyak masuk ke dalam anus ku. Sudah lumayan lancar juga keluar masuknya.

Lalu , bles!

" Ouhhh! Maaaashh " lenguh ku panjang , dan keras. Benar-benar spontan , saat Mas Dewa dengan tiba-tiba mendorong habis penisnya masuk ke dalam anus ku. Dan jangan lupakan rasanya , oh! Sangat menakjubkan.

Penuh! Kedua lubang ku kini terisi penuh!
It's amazing!!

Remasan pada kedua payudara ku oleh mas Dika semakin menguat begitu tau mas Dewa telah berhasil membobol keperawanan anus ku.

Aku tidak berhenti melenguh nikmat. Apalagi di tambah mas Dewa yang sudah mulai menggoyang anus ku. Secara otomatis , kita bertiga juga bergoyang. Di pimpin oleh mas Dewa selaku yang teratas.

Mas Dika semakin semangat saja , tampak nya dia sama antusias nya dengan ku. Remasan di payudara ku mulai kasar , tapi sungguh! Ini tidak sakit sama sekali. Justru menambah semangat ku.

Aku berhenti melenguh saat mas Dewa mencium ku. Hanya gumaman serta geraman mas Dika yang terdengar saat ini. Dapat kulihat , wajah mas Dewa yang sedang menikmati senggama kami ini. Walaupun tidak menggeram seperti mas Dika , tapi aku tau mas Dewa juga sangat menikmati.

Apakah ini pengalaman pertama untuk kita bertiga , entahlah. Ingatkan aku untuk bertanya nanti. Sekarang aku sedang sibuk , ciuman mas Dewa mulai menuntut.

Nikmat! Sungguh nikmat!!

Tapi jujur posisi ini cukup membuat ku pegal. Aku harus menahan badan ku agar tidak menindih mas Dika sepenuhnya. Juga memudahkan nya untuk tetap meremas payudara ku. Dan lalu , mas Dewa sekarang mencium ku. Mau tidak mau , aku harus menoleh ke belakang. Ke arahnya.

" Mmhhh " gumam ku keenakan. Tapi ada yang lebih penting dari itu , aku mulai kehabisan nafas. Sedikit meronta akhirnya mas Dewa paham lalu melepaskan aku. Dan mulai fokus bergoyang lagi.

" Hahhh.. umhhh , uh. Haaahh "
" Enhakk ohh mhh ohhhh "

Begitu di lepaskan , desahan ku tak terkendali. Tidak peduli jika ada yang lewat lalu mendengar. Pokoknya ini enak!

Nafas ku putus-putus. Tapi semangat ku tetap berkobar.

Aku tidak tau apakah sudah orgasme atau belom , yang jelas aku seperti di atas awan. Tapi berbeda dengan mas Dika dan mas Dewa.

Mas Dewa , goyangan nya semakin cepat dan asal nusuk yang justru seakan mempermainkan area g-spot ku. Tidak kesal , justru aku semakin terlena. Makin enak saja rasanya ini. Sungguh!

Mas Dika sendiri , masih sama yakni meremas payudara ku. Tapi kini tangan yang satunya mulai merambat ke vagina ku. Di tengah goncangan goyangan mas Dewa , tangan mas Dika berhasil mencapai  clitoris ku dan mulai mengusap-menusuk-membelai nya.

Aku makin tidak karuan di buatnya.

" Ouhh maaaashh , di apa-apain akhunyaaa " ucap ku terbata di tengah kenikmatan.

Mas Dika tidak menjawab , hanya tersenyum. Manis sekali. Ah ini hebat! Aku hebat telah tersesat untuk kenikmatan ini.

" Ouhhh "
" Terushh mashh. Ouh! "
" Iyaa ah ah ah mhhh "
" Enhakk ouhhh "

Mas Dewa semakin menggila. Ku pikir dia sebentar lagi akan orgasme.

" Shit ouhhh , enhakk "

Bles!!
Crot-crott

Tusukan terakhir dari mas Dewa benar-benar penuh penghayatan dan semangat yang tinggi. Menandakan dia akhirnya berhasil mencapai orgasme.

Setelah di rasa sudah berhenti orgasme nya. Dengan perlahan mas Dewa mencabut penisnya dari anus ku.

" Mhhh " tetap saja enak walaupun pergerakan yang singkat sekalipun.

Begitu mas Dewa sudah mencabut penisnya. Mas Dika tiba-tiba menggulingkan tubuh kami , sehingga kini posisinya aku berada di bawah , di bawah kendali mas Dika. Aku tidak sabar apa yang akan terjadi setelah ini.

Ternyata mas Dika menggoyang ku , mula-mula pelan.

" Mhhhh "
" Enhakk " ku ucapkan dengan tersenyum dan menatap wajah nya. Seakan menyampaikan terimakasih secara tidak langsung.

Perlahan mas Dika mulai menambah tempo kecepatannya.

" Ouhhh iya mmhh "
" Enhakk ah mhh ohh "
" Shhh teruuushh ah "

Tidak bosan-bosannya aku mendesah nikmat. Karena memang senikmat itu.

Tiba-tiba mas Dika menggila seperti mas Dewa tadi. Berarti sebentar lagi mas Dewa juga akan orgasme.

" Ouhhh nhikmaaaat , mhhh "
" Teruuushh ah "
" Ah ahh ah ahhh enhakk "
" Shit ouhhh "

Lalu ,
Crot-crott.

Mas Dika ambruk di bahu ku , dengan kaki gemetar keenakan dia mencoba mencabut penisnya dari vagina ku.

Lalu berbaring di sebelah ku , tersenyum. Dan lalu di susul mas Dewa , yang juga tersenyum. Ah indahnya.

Mereka memeluk ku di masing-masing sisi. Terkadang meremas payudara ku lembut dan mencium area wajah ku.

Membuat cupang.

Ah pokoknya nikmat!!

- end of tersesat -

Pas 1000 kata WQWQWQWQQ.
Anyway ini chapter terakhir dari tersesat. Yang pengen request tema cerita bisa komen ya. Kalo gamau ya gapapa. Aku berharap banget tapi kalian nyumbang ide hehee.
Tapi yang make sense ya , kaya misal anak kuliahan gitu.
Kalo anak SMA menurut ku belom make sense. Apalagi yang ceritanya ngewe di sekolah. Helooo emang segampang itu.
Walaupun jaman sekarang banyak yang uda pecah perawan sih ya , SMA sekalipun. Bahkan ga jarang SMP juga.
Anyway thank you uda baca cerita ku🖤
Stay tune guyss.

Danger!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang