Jadi..
Hanya sebatas sampai membuat cupang di leher ku , itu juga yang mengharuskan ku memakai Hoodie tebal miliknya pada saat acara berlangsung dengan alasan tidak enak badan.Sungguh menyiksa , panas sekali malam itu. Padahal sorenya hujan. Mungkin karena aku terlalu aktif bergerak kesana-kemari menikmati euforia yang ada.
Tadi sore , saat tangan ku mulai merambat ke selangkangannya tiba-tiba.. " Mbaa.. mba Alyaaa. Yuhuuu , ayo masak! Barang uda lengkap!
" Dia Reni , suara cempreng miliknya tiada duanya. Danu otomatis menggeram kesal mendengarnya." Bukannya masih hujan ya , kenapa mereka baliknya cepet banget ".
Dia menggeram pelan , seraya memperbaiki menampilan nya sendiri dan membantu ku memakai kembali baju ku.
.
.
Saat ini--Aku berlari tergesa menuju kamar mandi yang ada di pojokan dekat panggung. Tidak tahan menahan lagi untuk segera buang air kecil. Ku pikir aku terlalu banyak minum.
Setelah selesai melaksanakan ritual kecil ini itu , tidak lupa aku memperbaiki penampilan ku. Keringat sana sini , membuat kesan seksi tersendiri. Tidak tau , tapi aku bangga mengetahui nya. Tidak jijik juga. Tapi ku akui sedikit menyiksa.
Apalagi melihat panitia yang lain yang hanya memakai kaos khusus panitia. Pasti adem sekali.
Selesai memperbaiki makeup ku yang sedikit luntur , aku bergegas balik badan ingin kembali menikmati acara yang ada.Tapi tidak ku sangka aku menubruk dada bidang seseorang , dan ku pikir aku mengenal wangi parfum familiar ini. Ku dongak kan kepala ku , dan benar.. ada Danu berdiri disana dengan senyum tengilnya.
Tidak ku sangka , dia langsung saja menarik ku menuju toilet khusus pria dan masuk ke dalam salah satu biliknya. Entah kenapa kebetulan sekali suasana kamar mandi sepi , mendukung sekali pikir ku.
" Kamu seksi banget keringetan gini tau ga. Bikin ga tahan mau nerusin yang tadi ".
Terlalu memikirkan kenapa bisa kamar mandi sepi , aku sampai tidak sadar Danu sudah menarik ke atas Hoodie miliknya yang sedang ku pakai.
Lalu mulai mengelus lembut cupang hasil karyanya. Sebelum beralih ke sisi satunya dan menyedotnya kuat-kuat. Refleks aku membekap mulut ku sendiri. Dia suka sekali mengagetkan ku.
Begitu sadar apa yang telah di lakukan nya , dia tertawa tanpa suara." Sini nyender , desah ke kuping aku ya ". Dia berbisik lembut di telingaku. Menghantarkan gelenyar aneh menambah sensasi mesra di dalam bilik 1×2 meter ini.
Begitu ku anggukan kepala ku , dia mulai lagi menghisap kuat leher ku , tak lupa tangannya mulai merambat naik ke area payudara ku. Yang satunya mengelus lembut kepala ku , aku suka. Tidak peduli dimana kami berada , ini nyaman. Menyenangkan.
" Ahh.. daannhh ".
" Enak ga " , dia bergumam tidak jelas menjawab ku. Yang untung nya masih ku pahami apa maksudnya.
" Enak banget uhhh "
Cup! Dia mengecup lembut untuk sentuhan terakhir sebelum berakhir menatap ku dalam. Lalu tersenyum manis. Dan ku balas dengan cengiran lucu ku tanpa suara. Tiba-tiba terdengar suara keras terbahak-bahak memasuki bilik sebelah. Dan sahutan di area kaca depan.
" Aku grogi abis manggung hahaa! "
" Halah , gitu tok lhoo "Arya dan kalo tidak salah Nino , junior ku.. teman seangkatan Danu.
Masih tersenyum , Danu membantu ku memakai kembali Hoodie nya. Tidak memperdulikan suara kedua temannya yang sekarang sedang bergosip tentang anak cewe yang mereka baru sadari cantik-cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger!
Teen FictionJadi ternyata ceritanya emang udah ilang , terus aku lakuin cara yang sama , yaitu install ulang. Abis masih ada terus aku copas ke note , terus upload baru yang ini deh. Dengan judul beda isi sama. Yeay!